TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Program Makan Bergizi Gratis, Harus Gunakan Pangan Lokal Ya!

Laporan: AY
Minggu, 21 Juli 2024 | 13:57 WIB
Ilustrasi. Foto : ist
Ilustrasi. Foto : ist

JAKARTA - Senayan mendukung program makan bergizi gratis yang diusung oleh Presiden dan Wakil Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Diharapkan, program pemenuhan gizi masyarakat Indonesia ini bisa dipenuhi dari produksi pangan dalam negeri.

Anggota Komisi VII DPR Mukhtaruddin mengatakan, produksi pangan lokal diyakini mencukupi.

“Tidak perlu mendatangkan pangan dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kita,” kata dia di Jakarta, Sabtu (20/7/2024).

Mukhtaruddin bilang, harus ada upaya dan terobosan untuk kembali mewujudkan swasem­bada pangan. Kementerian Per­tanian (Kementan) harus mampu membawa sektor pertanian Indonesia menjadi lebih baik ke depannya sehingga pemenuhan pangan dan gizi masyarakat tidak lagi dipasok dari luar.

“DPR berharap semua pi­hak mewujudkan swasembada pangan dan mendukung program makan bergizi dari pemerintahan baru ini berjalan lancar,” tegas politisi Golkar Dapil Kalimantan Tengah ini.

Mukhtaruddin meminta Pemerintahan baru 2024-2029 terus mendorong peningka­tan produktivitas pertanian, terutama melalui peningkatan frekuensi Indeks Pertanaman (IP) dan panen beras dalam negeri. Hal ini sebagaimana arahan dari Presiden Joko Widodo dan Presiden terpilih Prabowo Subianto, yakni mewu­judkan swasembada pangan dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Sebelumnya, Menteri Koor­dinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis tidak dipotong. Anggarannya sudah ditetapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 sebesar Rp 71 triliun.

Namun, pelaksanaan program ini tentunya akan menyesuaikan dengan indeks harga pangan di masing-masing daerah.

“Tinggal saja pelaksanaan Program Makan Siang Gratis karena setiap daerah itu berbeda-beda indeksnya,” ujar Airlangga.

Sementara, Kementan memas­tikan Program Makan Bergizi Gratis dari Presiden-Wapres ter­pilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dapat meng­gunakan pangan lokal. Produksi pangan terus ditingkatkan dan akan mencukupi kebutuhan program itu.

“Kecukupan produksinya harus dari dalam negeri. Nanti kita menyiapkan beras, kedelai, tahu, sayur, dan daging semua dari dalam negeri,” ujar Kapoksi Pengolahan Tanaman Pangan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan (PPHTP) Direktorat Jen­deral Tanaman Pangan (Ditjen TP) Mulyono.

Sementara, Menteri Perta­nian Andi Amran Sulaiman menyatakan, program makan bergizi gratis yang bisa dipenuhi oleh produksi pangan dalam negeri. Karena itu, Pemerintah tidak melakukan impor pangan untuk menjalankan program tersebut.

“Pangan bergizi itu kompo­nennya sayur, kita tidak impor. Telur, kita swasembada. Daging ayam, kita swasembada, ikan kita melimpah,” kata Amran.

Amran mengakui beras me­mang masih impor. Namun dalam beberapa waktu ke depan, produksi beras bisa swasembada sehingga tak perlu lagi impor.

“Jadi, semua komponen untuk pangan bergizi (makan bergizi gratis) insya Allah bisa kita penuhi dengan baik, termasuk susu,” imbuhnya.

Menurut Amran, Kementan telah melakukan persiapan untuk program makan bergizi gratis. Dia akan mengawal persiapan program itu bersama Wakil Men­teri Pertanian yang baru dilantik, Sudaryono.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo