TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pamornya Terus Turun, Prabowo Harus Tepat Memilih Juru Selamat

Laporan: AY
Selasa, 23 Agustus 2022 | 08:31 WIB
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bersama Ibu-ibu simpatisannya. (Ist)
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bersama Ibu-ibu simpatisannya. (Ist)

JAKARTA - Mendekati Pilpres 2024, pamor Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto justru terus turun. Dalam survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas Menteri Pertahanan itu tinggal 19,0 persen dan berada di posisi dua. Prabowo terpaut jauh dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang berada di puncak, dengan elektabilitas 27,1 persen. Dengan kondisi ini, Prabowo disarankan cari wakil yang tepat, yang bisa menjadi juru selamat.

Survei SMRC ini dilakukan pada 5-13 Agustus 2022. Populasi sampel dipilih secara random (multistage random sampling) dengan total 1.220 responden. Margin of error survei survei ini diperkirakan plus minus 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

SMRC melakukan survei tertutup dengan memberikan 11 nama kepada responden. Kesebelas nama itu dipilih berdasarkan potensial peluang maju sebagai capres. Hasilnya, tiga besar masih diisi Ganjar, Prabowo, dan Anies Baswedan. Tapi, angkanya mulai jomplang. Ganjar 27,1 persen, Prabowo 19,0 persen, dan Anies 15,6 persen.

Di bawahnya ada Ridwan Kamil 8,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 3,5 persen, Erick Thohir 2,3 persen, Khofifah Indar Parawansa 2,2 persen, Puan Maharani 2,0 persen, Sandiaga Uno 1,9 persen, Andika Perkasa 1,9 persen, dan Airlangga Hartarto 0,8. Sementara, yang tidak tahu mencapai 15,3 persen.

Jika dibandingkan dengan hasil survei SMRC pada Maret 2022, elektabilitas Ganjar naik pesat. Dari 18,5 persen menjadi 27,1 persen saat ini. Kenaikan juga dialami Anies, meski tak signifikan, yakni dari 15,0 persen menjadi 15,6 persen. Sedangkan tren Prabowo mengalami penurunan, dari 24,6 persen menjadi 19,0 persen.

Dengan kondisi ini, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyarankan agar Prabowo mencari cawapres yang tepat agar elektabilitasnya kembali terangkat. Sebab, jika salah memilih cawapres, bisa-bisa elektabilitas Prabowo makin nyungsep.

Apalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sosok yang tepat? Dedi menggeleng. Dia justru melihat sosok Erick Thohir yang bisa menjadi alternatif utama.

"Erick Thohir dalam waktu-waktu ini dianggap sebagai tokoh profesional yang dekat dengan NU. Bahkan mendapat endorse kader NU semisal di Banser dan Ansor. Lalu Erick punya daya kapital yang kuat," ucap Dedi.

Sedangkan untuk keputusan Prabowo maju di 2024, Dedi memandang tidak bisa ditawar lagi. Sebab, majunya Prabowo penting untuk meningkatkan suara Gerindra di Pileg 2024.

"Bisa saja ada tokoh lebih potensial dari Prabowo, tapi yang membawa dampak suara pada partai politik, dalam catatan IPO, masih berada di tangan Prabowo," ulas Dedi.

Andai kalah di Pilpres pun, lanjutnya, Prabowo masih memungkinkan menjaga atau bahkan meningkatkan suara Gerindra, karena ketokohannya punya sentimen yang unik. Catatan Dedi, sekitar 70 persen pemilih Gerindra memilih di Pemilu karena faktor Prabowo. Artinya, jika Prabowo tidak diusung, dampak terbesarnya akan dialami Gerindra, yakni bisa kehilangan suara.

Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari mengatakan, meski hasil survei SMRC terhadap elektabilitas Prabowo menurun, tapi prinsip dasarnya tidak berubah. Yakni, Prabowo tetap salah satu capres kuat dengan elektabilitas tinggi.

Lagipula, Gerindra tidak punya pilihan lain. "Sebab, Pak Prabowo itu Gerindra. Gerindra itu Pak Prabowo," cetus Qodari.

Qodari melanjutkan, survei menampilkan berbagai variasi nama-nama sejumlah calon. Namun, jika dilihat tiga posisi teratas: Ganjar, Prabowo, dan Anies, bedanya masih sangat tipis. Kalah hanya tiga nama yang disurvei, Ganjar dan Prabowo masih sekitar 32 dan 30 persen.

"Jadi, peluang Prabowo masih sangat besar. Per hari ini, capres yang pasti ya Pak Prabowo. Satu, karena elektabilitasnya tiga besar. Kedua, karena Prabowo adalah pemilik Gerindra, yang tanda tangan capres nanti. Beda dengan Ganjar dan Anies," pungkasnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo