TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Drone Dan Perang Milenial

Oleh: Alim Witjaksono
Sabtu, 10 Agustus 2024 | 09:46 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

SERPONG - Wawancara Edward Snowden dilakukan secara tersembunyi di sebuah hotel di kota Hongkong. Ia menceritakan penggalan-penggalan kisah masa lalunya sebagai pengabdi negara, hingga ke persoalan prinsipil tentang kejahatan para elit penguasa di Amerika Serikat. Pada mulanya Snowden adalah seorang pemuda patriotik yang mengabdi pada negara. Ia sempat mendaftar di organisasi kemiliteran (Angkatan Darat), tetapi mengalami kecelakaan pada saat latihan militer. Tulang belakangnya retak. Ia pun menyarungkan impiannya untuk menjadi prajurit yang handal di lapangan.

Keinginan mengabdi pada negara begitu kuat, sampai-sampai Snowden mendaftarkan diri menjadi anggota Badan Intelijen Negara (CIA). Karena kecerdasan otaknya, ia direkrut oleh salah seorang petinggi CIA, Corbin O’Brian, lalu segera mengangkatnya sebagai murid kesayangannya. Dalam waktu singkat, karirnya terus melejit. Ia sempat menjadi konsultan dan penasihat senior CIA, juga konsultan kontrak di NSA, yang kemudian menugaskannya ke Jepang, Swiss hingga Jenewa.

Wawancara jurnalis The Guardian terus merambah ke soal keahliannya menekuni dunia internet secara otodidak. Di tahun 2013 lalu, pemuda berusia 29 tahun (dan tidak tamat SMU) ini berhasil mengungkap dokumen rahasia yang dimiliki Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA). Kisah perjalanan Snowden yang selama bertahun-tahun menjadi buronan pemerintah Amerika, telah difilmkan oleh sutradara terkemuka, Oliver Stone pada tahun 2016 lalu.

Yang tidak kalah menarik dalam film berjudul “Snowden” itu, adalah kekasih Snowden yang berhaluan liberal namun berjiwa humanis. Melalui penokohan Snowden dan kekasihnya, Oliver Stone mampu mengungkap perjuangan patriotik warga sipil Amerika, yang ternyata berseberangan dengan patriotisme semu yang dijalankan oleh kebanyak elit politik Amerika dan Israel selama ini.

Film Snowden telah menyampaikan gagasan penting kepada masyarakat dunia, bahwa politik militerisme AS telah sewenang-wenang menggunakan teknologi informasi untuk menegakkan dominasinya di muka bumi ini. Snowden memaparkan bagaimana AS melalui NSA-nya telah menyadap dan mematai-matai warganegaranya sendiri. Bahkan, setiap warga dunia yang dianggap sebagai rival yang mencurigakan. Secara jujur Snowden mengakui, bahwa NSA juga menyadap tokoh-tokoh terkemuka, para pengusaha, kaum selebritas, hingga pemimpin-pemimpin politik dunia.

Jika memahami logika Snowden, kita akan tahu penyebabnya, mengapa seorang Brigjen Sadegh Omidzadeh dan deputinya Hajj Gholam, berikut tiga staf lainnya dari Iran, diserang melalui tembakan drone dari jarak ribuan kilometer di Damaskus, Syiria. Kita bisa lihat bagaimana gedung itu hancur, tanpa berdampak serius terhadap gedung-gedung di sekitarnya. Iran juga kehilangan seorang Jenderal Qasim Solaimani, dari serangan tembakan drone (tanpa awak) yang mengenai mobilnya pada saat konvoi. Selain itu, bisa kita saksikan beberapa waktu lalu, ketika petinggi Hamas, Saleh Al-Arouri tahu-tahu terkapar tewas oleh serangan drone yang tiba-tiba muncul dari langit Beirut, Lebanon.

Proses penyadapan

Dalam wawancara di Hongkong tersebut, Snowden menjelaskan bahwa NSA punya komunitas yang disebut PRISM, yakni suatu kelompok IT yang bertugas memprogram penghimpunan data, percakapan (chat, email, messenger), unggahan video, foto, transfer file, dari orang-orang yang menjadi target mereka. NSA punya akses terhadap provider internet, seperti Microsoft, Yahoo, Google, Facebook, PalTalk, YouTube, Skype, AOL dan Apple. Melalui data-data tersebut, NSA selaku pemegang data rahasia, bisa menekan siapapun di dunia ini yang akan dijadikan sasaran bidikannya.

Misalnya, jika Anda (dan nomor Anda) sudah menjadi target mereka, maka data-data pribadi Anda akan tersimpan, termasuk kesalahan-kesalahan masa lalu hingga skandal seks pun bisa dibongkar habis. Di sisi lain, NSA bersama badan intelijen Inggris, Government Communications Head Quartes (GCHQ) sama-sama memiliki program “optic nerve” yang memungkinkan adanya siaran langsung melalui webcam laptop, terutama bagi pengguna Yahoo Webcam.

Oleh karena itu, setiap gerak-gerik Anda akan terpantau sepenuhnya, meskipun laptop Anda dalam keadaan mati (off). Selain itu, NSA juga memiliki program rahasia bernama XKeyScore, suatu mesin pencarian yang melampaui Google. Sebab, ia bisa mencari data apapun tentang Anda, termasuk percakapan e-mail, G-Chat, juga membaca lalu-lintas pengunjung sebuah website.

Yang tak kalah mengerikan, perangkat lunak AS (malware) dalam sistem komunikasi dan teknologi infrastuktur negara lain, seperti pembangkit listrik, bendungan, rumah sakit, dipasang bukan hanya pada negara musuh (Rusia, Tiongkok, Iran, Venezuela dan Bolivia), melainkan juga negara-negara sekutunya, seperti Jepang, Meksiko, Jerman, Austria, dan lain-lain.

Dalam wawancara suatu media daring dengan penulis novel Pikiran Orang Indonesia, juga diungkap tentang strategi para penembak misterius (Petrus) di masa kejayaan Orde Baru. Kita tahu bahwa selama beberapa dasawarsa lalu, militerisme Orde Baru telah “mengabdi” selaku abdi-abdi lokal dari induk semangnya di Amerika Serikat. Terkait dengan itu, Hafis Azhari menandaskan, “Tidak menutup kemungkinan, saat ini mereka sedang mengadakan pemetaan secara global, siapa pendukung Isreal dan siapa pendukung Palestina.”

Perang milenial

Oliver Stone melalui film Snowden, telah membaca gejala dan problematika generasi milenial (sejak 2016), dengan segala impian dan harapannya di masa yang akan datang. Ia mewanti-wanti datangnya perang milenial yang diprakarsai para penguasa teknologi, sampai-sampai mereka dapat membuat negeri sasarannya menjadi kacau-balau, tanpa harus mengirim tentara dan dentuman senjata.

Misalnya, jika Anda sedang bekerja di kantor redaksi (TANGSEL POS), telah menjadi target sasaran mereka, maka Anda mudah dipantau melalui satelit meskipun berdiam di Indonesia, bahkan di pedalaman Baduy, Rangkasbitung sekalipun. Penembaknya tidak perlu berlindung di parit maupun benteng, tetapi cukup dengan berbaring manis di tempat tidur.

Menurut penuturan Hafis Azhari, bantuan drone dapat berfungsi atas kerjasama dengan perusahaan ponsel. Dengan demikian, target sasaran bisa dilacak melalui handphone, kemudian program “Epic Shelter” menyesuaikan presisinya, dan ketika Anda sedang mengantongi HP atau sedang menelepon mitra kerja Anda, tiba-tiba terdengar tembakan dari atas, Dor, dor, dor!!”

Untuk menghadapi perang antara para hackers di dunia maya, NSA telah mempersiapkan dua grup handal untuk menghadapi negara lain, yakni NTOC yang bergerak di bidang pertahanan, dan ROC yang bergerak untuk penyerbuan.

Sebagaimana tokoh utama novel Pikiran Orang Indonesia, akhirnya Edward Snowden juga memilih hidup di pengasingan, dan ia mendapat perlindungan penuh dari pemerintah Rusia. “Kebebasan yang sejati, ketika kita tidak lagi merasa khawatir dengan apa yang terjadi esok hari, dan saya tidak menyesal dengan apa yang pernah saya perbuat,” tegas Snowden.

Apa yang diperjuangkan Snowden bukan semata-mata menuntut kebebasan individu sebagai warga dari suatu negara, tetapi juga telah mewakili impian dan harapan masyarakat dunia untuk hidup di alam kemerdekaan. Seperti dikatakannya, bahwa ia menolak hidup di suatu negeri di mana pemerintahnya punya “kewenangan mutlak” untuk seenaknya merekam apa yang ia katakan dan lakukan, bahkan dalam soal ekspresi cinta dan persahabatan sekalipun.

Sampai tulisan ini diturunkan, Snowden masih tinggal di pengasingannya di Rusia. Ia telah mengorbankan kehidupannya, gaji besar dan karirnya yang gemilang. Ia telah membela hak-hak dasar setiap warganegara di dunia manapun, agar memperoleh kebebasan dan kemerdekaannya yang hakiki.

Namun demikian, sampai saat ini sebagian petinggi Amerika masih menganggap Snowden sebagai pengkhianat bangsa yang merongrong supremasi imperium AS. Di sisi lain, tentu banyak masyarakat sipil yang menghargainya sebagai tokoh muda yang berani menyuarakan aspirasi rakyat Amerika dan dunia di era milenial ini. Mari kita teladani jejak dan perjuangan Snowden untuk menyatakan yang benar sebagai kebenaran!.

Komentar:
Berita Lainnya
Dahlan Iskan
Sedan Drone
Selasa, 30 April 2024
Dahlan Iskan
Drone Khandaq
Selasa, 16 April 2024
Foto : Ist
Jangan Potong Anggaran Bansos
Sabtu, 14 September 2024
Prof. Dr. Muhadam Labolo
Arah Pembangunan Pemerintahan
Jumat, 13 September 2024
Dahlan Iskan
Machmud Algae
Kamis, 12 September 2024
Dahlan Iskan
Suami Batak
Rabu, 11 September 2024
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo