NasDem Senang Dikritik Ketimbang Dapat Pujian
JAKARTA - Partai NasDem mengklaim lebih senang dikritik ketimbang dipuji masyarakat. Kritik rakyat dapat mendorong terus berkembang dalam kemajuan.
“Bagi NasDem, kritikan itu adalah berlian, cacian adalah berlian. Karena itu yang merangsang untuk berpikir ke depan lebih progresif,” kata Ketua DPP Partai NasDem Atang Irawan, di diskusi pra Kongres III bertajuk: ‘Restorasi adalah Kita' di Kantor DPP NasDem, Jakarta, kemarin.
Atang justru menyebut, pujian adalah racun. Ketika NasDem dipuji, membuat skuad partai terlena dan menyendat cara berpikir. "Bagi kami, 'kan kemarin juga ramai tuh kok NasDem mau aja sih katanya dikritik-kritik," ucapnya.
Diketahui, Partai NasDem sering menciptakan dinamika politik. Di antaranya, soal sikapnya mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024. Padahal, NasDem termasuk barisan pendukung Presiden Joko Widodo medio 2014-2024.
Termasuk, tidak mencalonkan kader atau pimpinan sendiri di Pilpres 2024. Dijelaskan, konsistensi Nasdem ini salah satunya berpedoman dengan sikap Surya Paloh selalu Ketua Umum Partai yang tidak mengedepankan kepentingan pribadi.
"Sebenarnya 'kan Pak Surya tidak pernah berpikir untuk jadi calon presiden dan calon wakil presiden. Ada pertanyaan pernahkah (Surya Paloh) ditawari jadi Clcalon wakil presiden misalnya, atau calon presiden, saya meyakini itu pernah. Akan tetapi, Pak Surya mendirikan partai ini bukan buat dirinya," ucapnya.
Sementara Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Jakfar Sidik memastikan komitmen partainya menjadi partai politik yang aspiratif dalam menampung masukan dari berbagai elemen masyarakat, baik untuk kemajuan parlemen maupun pembenahan eksekutif.
"Kami merancang bagaimana NasDem menjadi partai paling aspiratif, di mana siapa pun dia, siapa pun orangnya selagi masih warga negara Indonesia bisa memberikan sumbangan-sumbangan pikiran," kata Jakfar.
Upaya tersebut, kata dia, untuk mengembalikan muruah dari tujuan berpolitik. Sebab, politik kini banyak mendapat citra negatif dari masyarakat.
Banyak sekali hal-hal yang membuat 'ah politik ini kotor, ahpolitik ini hanya kubangan lumpur' gitu. Kira-kira politik ini hanya berisi orang-orang yang curang, berisi orang-orang yang culas berisi orang-orang yang hanya memperjuangkan kepentingan pribadinya, banyak orang beranggapan begitu," ujarnya.
Pesan tersebut, kata dia, juga yang akan digaungkan pada acara Kongres III Partai NasDem pada tanggal 25-27 Agustus.
"Partai NasDem gerakan perubahan, restorasi menjadi platform, bukan jargon ya. Kalau jargon itu bahan omongan saja," pungkasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 7 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 11 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu