Johan Budi: Kalau Nggak Kapolres Atau Kapolseknya, Ya Istrinya Hobi Pamer Di Medsos
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Johan Budi Sapto Prabowo mengingatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, bahwa kekuasaan sangat dekat dengan korupsi. Power tends to corrupt.
Apalagi, kalau power itu tidak diawasi.
"Buktinya ya kasus ini. Kadiv Propam kan polisinya polisi. Tapi, bagaimana kalau Kadiv Propam-nya yang melakukan kejahatan itu?" kata Johan Budi dalam Rapat Kerja Komisi III DPR dengan Kapolri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/8).
Dia pun lantas mengingatkan Kapolri, soal apa yang pernah disampaikannya di Rapat Dengar Pendapat (RDP) terdahulu.
"Kalau ada Kapolres atau Kapolda yang nakal, main proyek, atau memeras, tolong jangan dimutasi. Pidanakan. Saya nggak nyebut bintang tiga. Karena bintang tiga ini saya lihat sudah bagus-bagus. Pak Dhofiri yang humble. Pak Agung yang komitmennya teguh, tegas dalam bersikap. Serta Pak Agus, Pak Gatot, dan Pak Anang yang juga tegas," papar Johan Budi.
Mantan Juru Bicara Presiden itu juga menceritakan pengalamannya turun ke daerah. Dia prihatin, melihat polisi-polisi yang di bawah seperti Kapolres dan Kapolsek mulai menikmati gaya hidup hedon. Meski beberapa di antaranya, juga ada yang mewakili citra baik.
"Kalau bukan Kapolres atau Kapolseknya, ya istrinya (tampak hedon, Red) di medsos. Pamer sepeda harga Rp 300 juta dan sebagainya. Ini menyakitkan," tuturnya.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir juga mengingatkan hal serupa. Adies bahkan menyebut, perilaku dan gaya hidup anggota Polri di tingkat bawah membuat indeks kepercayaan Polri menurun di bawah 50 persen.
Dia mengungkapkan perilaku itu terlihat dari personel Polri tingkatan direktur pada kepolisian daerah (Polda) hingga tingkatan resor (Polres).
"Mereka sudah seperti raja kecil di daerah," ujarnya.
Tak cuma itu, para personel polisi itu juga mulai memperlihatkan gaya hidup menggunakan rokok cerutu, minum wine, hingga mobil mewah.
Belum lagi, istrinya yang doyan gonta ganti tas mewah merk Hermes.
Terkait hal tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengucapkan terima kasih kepada para anggota dewan, atas informasi soal gaya hidup hedon di kalangan Polri.
"Kami tidak mungkin mengawasi sendiri. Kami butuh masukan masyarakat, supaya bisa kami tindak lanjuti," ucapnya menegaskan.
Jenderal Sigit menjelaskan, Polri telah mengeluarkan peraturan Kapolri dan surat telegram dari Propam Polri terkait masalah hedonis itu.
"Ini sudah diatur. Kalau pola-pola ini masih dilakukan, kami sudah punya aturannya, dan bisa diproses," tegas Kapolri. (rm.id)
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu