TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Waspada! Anak SD di Tangsel Diculik dan Dicabuli, Tante Korban Sebut Ponakannya Disekap di Ruko

Laporan: Rachman Deniansyah
Rabu, 04 September 2024 | 17:22 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

CIPUTAT, Dua anak di bawah umur yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) di Tangerang Selatan (Tangsel) menjadi korban penculikan dan pencabulan. Mirisnya dua kejadian tersebut, terjadi hanya berselang dua pekan selama Agustus 2024 lalu.

Tindakan bejat pelaku, dilancarkan dengan modus yang sama. Awalnya pelaku pura-pura menjemput korbannya sepulang sekolah.

Setelah korban ikut bersamanya, pelaku membawa anak di bawah umur tersebut ke suatu tempat yang jauh dari lokasi sekolah.

Saat itulah pelaku menggagahi korbannya yang masih sangat belia.

Tante korban, SH mengatakan, ponakannya tersebut diculik dan disekap di dalam ruko. Hal tersebut diketahui setelah korban berani bercerita.

"Yang menculik masih muda. Kata keponakan saya gitu. Dia dibawa ke daerah Cireundeu. Dibawa ke dalam ruko dan disekap," ujar SH dikutip Rabu (4/9/2024).

Berdasarkan ceritanya tersebut, lanjut SH, selain ponakannya ada anak-anak lainnya yang diduga menjadi korban perbuatan bejat pelaku.

"Di dalam ruko itu ada tiga anak termasuk keponakan saya," imbuhnya.

SH menyebut, kejadian tersebut membuat keponakannya trauma.

Kasus ini pun kini tengah ditangani. Korban pun kini sudah dalam pendampingan Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Tangsel.

Sebelumnya diberitakan, dua kasus pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur telah terjadi di Tangerang Selatan (Tangsel). Keduanya dilakukan dengan modus yang sama, yakni dengan menculik korbannya sepulang sekolah.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Tangsel, Tri Purwanto saat dijumpai di kantornya, Rabu (4/9/2024).

"Yang pertama terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kedaung pada 5 Agustus 2024, dan kasus kedua terjadi di SDN 01 Jombang pada 21 Agustus 2024. Jadi kurang lebih dua pekan," ujar Tri.

Tri memaparkan, kedua korban merupakan anak perempuan kelas 2 dan 3 SD.

Terduga pelaku, kata Tri, menjalankan aksinya dengan modus yang serupa.

"Awalnya si anak ini pulang sekolah, nah itu sudah ada orang (pelaku-red) yang nunggu di depan sekolahan dan menginfokan salah satu keluarganya ada yang kecelakaan. Makanya dia mau diantar, jadi itu hanya modus," papar Tri.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo