TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

BBM Nggak Naik Pekan Ini, Menteri ESDM Ngademin Rakyat

Reporter: AY
Editor: admin
Sabtu, 27 Agustus 2022 | 11:31 WIB
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat podcast bersama Dirut Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana. (Foto : RM)
Menteri ESDM Arifin Tasrif saat podcast bersama Dirut Rakyat Merdeka Kiki Iswara Darmayana. (Foto : RM)

JAKARTA - Di tengah ketar-ketirnya rakyat atas wacana kenaikan harga BBM subsidi, Menteri ESDM Arifin Tasrif muncul memberikan kabar menenangkan. Arifin memastikan, pekan ini, BBM tidak akan naik.

Kabar ini disampaikan Arifin usai rapat bersama dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Menteri BUMN Erick Thohir, di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, kemarin. Ini adalah rapat kedua yang membahas wacana kenaikan harga BBM, setelah sebelumnya digelar pada Rabu (26/8).

Usai rapat, Sri Mulyani yang muncul duluan, langsung dikerubungi wartawan, yang mau mengkonfirmasi hasilnya. Namun, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu, hanya tersenyum tipis.

Setelah itu, muncul Arifin. Di hadapan wartawan, dia menjelaskan, rencana kenaikan BBM masih digodok di lingkup kementerian bidang perekonomian. Belum final, baiknya waktunya maupun besarannya.

Dia pun memastikan, pekan ini harga BBM tidak naik. “Belum minggu ini,” ucap Arifin.

Arifin menjelaskan, Presiden Jokowi masih meminta agar dihitung benar-benar. Supaya daya beli masyarakat tetap terjaga.

Jika merujuk harga keekonomian, sebutnya, harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar masing-masing adalah Rp 17.200 per liter dan Rp 17.600 per liter. Sementara itu, harga keekonomian dari Pertamax seharusnya Rp 19.900 per liter.

Dia melanjutkan, kuota Pertalite dan Solar subsidi juga sudah menipis. Catatannya, hingga Agustus ini, konsumsi Pertalite sudah mencapai sekitar 80 persen. Untuk mengatasi hal ini, Pemerintah akan berupaya menambah. "Sedang kami upayakan akan menambah sekitar 5-6 juta kiloliter," ungkapnya.

Airlangga juga belum bisa memastikan kapan kenaikan harga BBM itu. Yang jelas, Pemerintah tengah memperdalam kajian mengenai wacana tersebut.

Sedang diperdalam. (Untuk pengumuman) kita tunggu saja,” kata Airlangga, kepada wartawan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (25/8).

Jika pun kemudian opsi menaikkan BBM diambil, Pemerintah akan mempertimbangkan menaikkan bantuan sosial (Bansos). “Iya, bansosnya juga sedang diminta (Presiden) untuk diperdalam,” tuturnya.

Usai rapat di kantor Airlangga, Sri Mulyani menggelar konferensi pers di Kantor Kemenkeu. Di sini, dia menjelaskan, jika harga BBM tidak dinaikkan, butuh tambahan anggaran subsidi dan kompensasi sebesar Rp 195,6 triliun, dari Rp 502 triliun yang ada saat ini. "Artinya, jumlah subsidi mencapai Rp 698 triliun," ucapnya.

Bendahara negara ini lalu menyampaikan bahwa kuota Pertalite dan Solar akan habis pada Oktober 2022. Pilihannya, adalah menambah kuota kedua jenis BBM tersebut.

Dalam catatannya, volume penjualan Pertalite sudah mencapai 16,4 juta kiloliter (KL) dari kuota yang ditentukan sebesar 23 juta KL. Dengan begitu, stok Pertalite tinggal 6,6 juta KL. Sedangkan untuk Solar, dialokasikan sebesar 15,1 juta KL. Hingga Juli 2022, volume konsumsinya sudah terpakai 9,88 juta KL. Jika dirata-rata, konsumsi Pertalite dan Solar sekitar 2,4 juta-2,5 juta KL per bulan, maka total kuota Solar yang dibutuhkan mencapai 17,44 juta KL dan pertalite 29,07 juta KL sampai akhir 2022.

Sebelumnya, kabar rencana pemerintah akan menaikkan harga BBM minggu ini dilontarkan Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan. Saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Minggu (21/8), Luhut meminta masyarakat bersiap-siap kalau nantinya Presiden Jokowi jadi menaikkan harga Pertalite dan Solar. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit