TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

20 Oktober Dilantik Jadi Presiden, 21 Oktober Prabowo Lantik Menteri

Laporan: AY
Selasa, 17 September 2024 | 08:26 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Presiden terpilih, Prabowo Subianto akan gerak cepat alias gercep dalam membentuk susunan kabinetnya. Setelah dilantik sebagai Presiden pada 20 Oktober, sehari kemudian atau 21 Oktober, Prabowo akan lantik anggota kabinet. 

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, Prabowo masih melakukan simulasi-simulasi.

"Pak Prabowo sedang fokus menyelesaikan penentuan nomenklatur, jumlah, dan kriteria menteri yang akan mengisi kabinet mendatang,” kata Dasco, di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (16/9/2024).

Dasco memprediksi, penyusunan kabinet akan selesai H-7 sebelum pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, 20 Oktober 2024. Namun, pengumuman akan dilakukan setelah Prabowo dilantik sebagai Presiden ke-8.

"Pengumuman kabinet pada 20 Oktober, sesaat setelah pelantikan. Dan, tanggal 21 Oktober, anggota kabinet langsung dilantik," ungkap Dasco.

Dasco juga menyatakan Gerindra sudah menjaring nama-nama kadernya yang akan mengisi pos kementerian. Namun, Dasco enggan merinci nama-namanya. Dasco mengklaim, Gerindra akan menjadi partai koalisi pendukung Prabowo-Gibran yang paling sedikit menyumbang calon menteri. 

Jumlah kursi menteri untuk Gerindra memang terbatas, dan saat ini belum dapat kami publikasikan,” ucap Wakil Ketua DPR itu. 

Terpisah, Sekjen Partai Golkar, Muhammad Sarmuji menegaskan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya soal jumlah menteri kepada Prabowo. Menurut Sarmuji, Prabowo selaku user kabinet, paling paham dan tahu jumlah menteri yang layak dan cocok untuk mewujudkan visi, misi dan programnya untuk lima tahun ke depan. 

Dia melanjutkan, Presiden diberikan kewenangan sebagaimana konstitusi memberikan kewenangan untuk memilih orang-orangnya. "Termasuk berapa jumlahnya, formasinya seperti apa demi untuk mencapai visi dan misi Presiden terpilih," papar Sarmuji. 

Menyoal adanya 44 kementerian yang ramai dibicarakan, kata dia, Golkar memang sudah mendengar kabar tersebut. Golkar pun tidak mempersoalkannya. Dia yakin Prabowo sudah memikirkan secara matang, formasi, tugas pokok dan fungsi, bahkan personalia kementerian di kabinetnya.

Saya yakin, selama masa transisi ini, Presiden bersama timnya sudah bekerja keras untuk menyusun formasi dan melengkapi orang-orang yang akan dipilih nanti," sebut Sarmuji. 

Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR itu, penambahan jumlah menteri lebih pada konteks gotong royong membangun bangsa. Bukan untuk bagi-bagi "kue" kepada partai koalisi. 

Dia lantas mengutip sejumlah pernyataan Presiden Jokowi bahwa Indonesia terlalu besar untuk diurus oleh sebagian kecil orang. Terkait hal itu, Indonesia mesti diurus oleh sebagian besar, kalau bisa semua terlibat di dalam pemerintahan.

“Kami mendukung saja apa yang disampaikan Presiden," tegas dia. 

Sementara, menurut Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo, para bos parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) belum melakukan pertemuan untuk membahas susunan kabinet Prabowo-Gibran. "Setahu saya belum ada (pertemuan ketum KIM bahas kabinet)," sebut Dradjad.

Akan tetapi, PAN mendukung setiap keputusan Prabowo. Termasuk, bila Prabowo ingin membentuk kabinet zaken. Parpol pun, tekannya, memiliki banyak kader dari kalangan profesional jika kabinet zaken itu ingin diseriusi.

"Di parpol itu banyak yang ahli dan profesional. Jadi salah kaprah jika ada yang mendikotomikan parpol vs profesional," kata Dradjad.

Kata dia, banyak pebisnis, akademisi, dokter, tentara, polisi hingga jurnalis profesional yang bergabung di parpol. Menurutnya, partai politik hanya asal-usul organisasi saja. Namun, banyak kader berasal dari kalangan profesional.

 

Keahlian dan profesionalisme dilihat dari masing-masing individu," terang dia. 

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai gerak cepat Prabowo mengumumkan kabinetnya menunjukan komitmen dari seorang Kepala Negara. Secara insitusional juga mengafirmasi bahwa lembaga kepresidenan di bawah kepemimpinan Prabowo siap tempur menjawab beragam aspirasi elite dan publik.

"Kita perlu apresiasi langkah ini karena narasi Indonesia Maju yang digaungkan selama ini perlahan nyata dengan segera terbentuknya kabinet untuk mendukung realisasi program kampanye Prabowo-Gibran selama ini," pungkas Agung.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo