TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kalau Banteng Final Ke Puan, “Ora Ganjar Ora Ndukung” Langsung Dikampanyekan

Laporan: AY
Minggu, 28 Agustus 2022 | 08:55 WIB
Ganjar Pranowo. (Ist)
Ganjar Pranowo. (Ist)

JAKARTA - Sekiranya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) final mengusung Puan Maharani sebagai calon presiden 2024. Kemudian menugaskan Ganjar Pranowo sebagai tim sukses pemenangannya, gejolak politik tak dapat dihindari.

Para relawan pendukung Gubernur Jawa Tengah itu dipastikan menarik dukungan, dan memberikannya kepada capres lain. Ketua Umum Ganjar Pranowo (GP) Mania, Immanuel Ebenezer mengaku, tak khawatir dengan manuver Puan yang mulai bergerak menghadapi Pilpres 2024. Ketua DPR itu mulai melakukan safari politik untuk menjalin komunikasi dengan partai-partai.

“Itu bagus saja untuk konsolidasi. Artinya ini sedang cek ombak. Kemarin ketemu NasDem, ternyata masih konsisten mendukung Ganjar kan? Kalau sudah jelas keinginan rakyat, kan akhirnya mendukung Ganjar,” kata Noel sapaan akrabnya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia mengingatkan, akan ada konsekuensi politik jika akhirnya PDIP tidak mengusung Ganjar. Dia mengklaim, sosok pria berambut perak itulah yang diinginkan akar rumput pemilih tradisional Banteng.

Yang Rugikan Rakyat

“Tidak memilih Ganjar, artinya itu pilihan elite. Padahal Ganjar yang didemenin akar rumput. Konsekuensi elektoralnya ya jelas suara rakyat beralih,” yakinnya.

Noel menegaskan, tidak akan mendukung Puan sebagai capres, walaupun Ganjar didapuk sebagai ketua tim sukses pemenangan cucu Bung Karno itu. Sebagaimana Puan juga pernah dua kali menjadi ketua pemenangan Ganjar saat mau bertarung memperebutkan kursi Gubernur Jawa Tengah.

Kalau bahasa Jawanya, Ora Ganjar Ora Dukung. Kalau tidak Ganjar yang maju, ya tidak dukung. Bisa saja kami mengalihkan dukungan ke yang lain,” tegasnya.

Pendiri Indonesia Political Power (IPP) Ikhwan Arif melihat, manuver Puan ini semakin mempersempit, bahkan bisa membuat Ganjar terjungkal dari bursa Capres PDIP.

“Artinya, nama Puan semakin santer di pusat kekuasaan PDI Perjuangan,” ungkap Ikhwan dalam keterangannya kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Dia menilai, Ganjar hanya capres pilihan relawan politik, dari bawah ke atas atau bottom up.Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) itu bukan figur keterwakilan resmi elite PDI Perjuangan. Sementara Puan, merepresentasikan pilihan elite partai PDIP, polanya dari atas ke bawah atau top down. “Masalahnya yang punya tiket kan elite partai,” tambahnya.

Menurutnya, jika PDIP berkoalisi dengan Partai Nasional Demokrat (NasDem) tentu jatah cawapres bisa saja diberikan kepada Ganjar. Sebab, Ganjar merupakan salah satu nama rekomendasi dalam Rakernas NasDem. Sebaliknya jika NasDem maunya Ganjar yang jadi capres, PDIP akan mencari koalisi lain dengan tawaran yang sama yaitu nama Puan sebagai capres.

Lebih lanjut Ikhwan menyarankan, jika Ganjar masih berkeinginan maju sebagai capres di Pilpres 2024, dari sekarang harus menentukan sikap dan ketegasan berpolitik. Misalnya, dengan deklarasi dan pindah ke partai lain.

“Kalau tidak ya semakin terjungkal dari bursa pencapresan partai PDIP,” tutupnya.

Untuk diketahui, Puan Maharani kini diberi mandat oleh Ketua Umum PDIP sekaligus ibundanya, Megawati Soekarnoputri menjalin komunikasi dan kerja sama politik dengan partai-partai. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo