TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jakarta Berpotensi Terdampak Megathrust

Oleh: Farhan
Rabu, 18 September 2024 | 10:34 WIB
Ketua Sub Kelompok Pencegahan BPBD DKI Jakarta, Rian Sarsono (kanan) dalam dialog Kesiapsiagaan Provinsi DKI Jakarta Terhadap Ancaman Gempa Bumi Megathrust, di Gedung BPBD DKI Jakarta, Foto: Ist
Ketua Sub Kelompok Pencegahan BPBD DKI Jakarta, Rian Sarsono (kanan) dalam dialog Kesiapsiagaan Provinsi DKI Jakarta Terhadap Ancaman Gempa Bumi Megathrust, di Gedung BPBD DKI Jakarta, Foto: Ist

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menggelar sejumlah edukasi dan simulasi menghadapi gempa besar yang berpotensi terjadi akibat zona gempa megathrust Selat Sunda. Langkah ini ditargetkan bisa mengurangi risiko bencana.

Jakarta berpotensi terdam­pak gempa Megathrust karena hanya berjarak 300 kilometer dari pusat gempa.

Ketua Sub Kelompok Pence­gahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Rian Sarsono menu­turkan, pihaknya terus membangun budaya kesadaran dengan melakukan beberapa langkah-langkah edukasi peningkatan kapasitas.

Salah satunya edukasi dan simulasi gempa bumi di be­berapa fasilitas publik seperti rumah sakit, satuan pendidikan, gedung pemerintahan, hingga kelompok-kelompok masyara­kat. Ditegaskan Rian, kegiatan ini merupakan prioritas dan rutin yang dilakukan oleh BPBD DKI Jakarta bersama komunitas penggiat kebencanaan dan selu­ruh pihak terkait di DKI Jakarta sejak 2015.

Rian berharap, masyarakat semakin cerdas dalam mengolah informasi terkait gempa Megath­rust sehingga tidak terlalu panik.

Pihaknya, lanjut dia, berkomitmen memperkuat langkah-langkah strategis dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana gempa Megathrust di Jakarta.

“Kami coba fokuskan melaku­kan langkah-langkah yang strategis. Kami berharap apa yang kita siapkan ini bisa mengurangi risiko bencana, khususnya gem­pa bumi,” kata Rian dalam keterangannya, Selasa (17/9/2024).

Dia menyebut, ada dua lang­kah yang difokuskan. Yakni, melakukan perkuatan dari regu­lasi dan membangun budaya sa­dar bencana di masyarakat untuk kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana.

 Gempa bumi BPBD DKI Jakarta mewujudkan ge­dung tangguh bencana di ling­kungan Pemprov DKI Jakarta,” imbuhnya.

BPBD DKI Jakarta juga tengah menyusun rencana kon­tegensi (renkon) gempa bumi berdasarkan informasi secara resmi dari BMKG. Khususnya terkait dengan potensi ancaman bencana yang berdampak meru­sak wilayah di Jakarta.

Terutama dari sisi Selatan Jawa, karena ada subduksi Mega­thrust Selat Sunda dengan potensi 8,7 Magnitudo.

“Kemungkinan terbesar yang potensi gempa yang dapat meru­sak di Jakarta adalah berasal dari zona subdukti selatan Banten dengan Magnitudo 8,7 dengan durasi 15 detik,” pungkasnya.

Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) DKI Jakarta Achmad Lukman mengatakan, penting bagi warga untuk memahami cara meng­hadapi ancaman bencana gempa Megathrust.

“Dengan memahami potensi risiko dan mempersiapkan diri dengan baik, kita dapat mengurangi risiko dari gempa bumi dan meningkatkan keselamatan masyarakat di Jakarta dan seki­tarnya,” kata Lukman.

Sebelumnya, Badan Meteo­rologi, Klimatologi, dan Geo­fisika (BMKG) di Selat Sunda menyampaikan ada akumulasi energi 8,7 magnitudo. Terakhir, di zona ini terjadi gempa pada 1757 dengan kekuatan 7,7 magnitudo.

Tapi ini potensi, bukan pre­diksi. Kita tidak bisa mem­prediksi, bahkan Jepang yang teknologinya maju tidak bisa memprediksi kapan terjadi pasti­nya gempa. Tapi potensi itu ada, nyata,” kata Penanggung Jawab Tim Diseminasi Miti­gasi Gempabumi dan Tsunami Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Septa Anggraini.

Septa menegaskan, Megath­rust ini bukan nama atau jenis gempa, tapi salah satu sumber gempa. Selain gempa, Megath­rust dapat memicu tsunami.

“Kita ini berdiri di atas lem­peng yang bergerak, memang kita tidak merasakan pergerakan itu ya,” ujarnya.

Dengan berjalannya waktu, lempeng tersebut tidak bisa menahan elasitas lagi kemudian pa­tah tiba-tiba, sehingga terjadilah pelepasan akumulasi energi.

“Yang kita rasakan di atas bumi, getaran gempa,” jelas dia.

Septa mengungkapkan, jarak Jakarta dengan sumber gempa Megathrust Selat Sunda seki­tar 300 kilometer (km). Lalu, bagaimana dengan dampaknya pada Jakarta? Septa bilang, dampak guncangan gempa ter­gantung wilayah.

Menurut dia, wilayah Jakarta akan berwarna kuning ke orange. Artinya, atau jika dilihat dari angka berada pada skala 7, yang berarti bahwa jika terjadi gempa di zona Megathrust maka kerusakan ringan hingga sedang. Ringan pada bangunan yang sudah memperhatikan standar bangunan tahan gempa.

Pada bangunan yang tidak tahan gempa, dampak keru­sakannya akan lebih buruk. Septa pun mengatakan, skenario jika gempa di zona Megathrust Selat Sunda berpotensi tsunami, yang memiliki potensi kekuatan 8,7 dengan gelombang tsunami setinggi 3 meter.

Tsunami di Jakarta) Di bawah 0,5 meter. Namun kita tidak boleh “oh gampang 0,5 meter,” karena gelombang tsu­nami dengan gelombang biasa itu berbeda,” bebernya.

Dijelaskan Septa, gelombang tsunami membawa energi yang mendorong. Sangat membahayakan walaupun ketinggiannya kurang dari 0,5 meter. Septa bilang, estimasi potensi tsunami datang ke Jakarta sekitar 2 jam setelah terjadi gempa yang bertitik di zona Megathrust Selat Sunda.

Septa mengatakan, dengan estimasi ini, maka stakeholder terkait bisa memberikan imbauan kepada warga Jakarta untuk siap siaga. BMKG menyebut pentingnya investasi mitigasi terhadap kesiapsiagaan berbasis masyarakat dalam menghadapi potensi gempa Megathrust di Jakarta.

“Bukan menunggu korban,” ucapnya.

Investasi ini untuk mitigasi agar mengurangi korban dan risiko. Septa menyebutkan, BMKG bersama Pemerintah, akademisi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga terus menggencarkan kesiap­siagaan berbasis masyarakat me­lalui program “Tsunami Ready C ommunity”.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo