TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Perlunya Edukasi Mental, 700 Ribu Orang Mati Bunuh Diri Setiap Tahun

Oleh: Farhan
Kamis, 19 September 2024 | 12:57 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes), melalui Direktorat Kesehatan Jiwa, menggelar seminar tentang pencegahan bunuh diri di Jakarta, Selasa (17/9), dalam rangka memperingati Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia 2024. 

Acara ini diadakan secara hibrida dan dihadiri perwakilan SMA/SMK serta forum pemuda, dengan fokus utama edukasi kesehatan mental di kalangan remaja.

Dirjen Tenaga Kesehatan, Maria Endang Sumiwi, menyampaikan apresiasinya atas inisiatif Direktorat Kesehatan Jiwa dan UNICEF dalam menyelenggarakan seminar ini. 

Ia berharap, seminar ini dapat menjadi sarana edukasi, berbagi pengalaman, dan diskusi terbuka tentang kesehatan mental di kalangan remaja.

Ia mengatakan, selama ini masalah kesehatan jiwa kerap dianggap sensitif dan jarang dibahas secara terbuka, padahal isu ini berdampak langsung pada berbagai aspek kehidupan. 

Berdasarkan data WHO, lebih dari 700.000 orang meninggal akibat bunuh diri setiap tahun, dan di Indonesia, angka bunuh diri naik tajam menjadi 1.350 kasus pada 2023.

“Jika tidak ada upaya pencegahan bunuh diri, angka tersebut dapat terus meningkat setiap tahunnya,” ucapnya,” jelas Endang. 

Faktor penyebab bunuh diri ini, sebutnya sangat kompleks. Mulai dari faktor biologis, psikologis, hingga budaya. Upaya bersama sangat diperlukan untuk menangani hal ini.

“Melalui tindakan kecil seperti kebaikan sederhana, percakapan terbuka dan mendengarkan tanpa menghakimi, dapat berpengaruh secara signifikan,” tambahnya.

Direktur Kesehatan Jiwa, Imran Pambudi, menambahkan pentingnya penerimaan diri sebagai langkah awal pencegahan. Yakni dengan fokus pada kemampuan diri, tanpa perlu membandingkan dengan orang lain.

“It’s okay not to be okay. Jadi, kita harus memiliki kesadaran bahwa kita tidak apa-apa enggak oke, supaya kita enggak stres,” katanya. 

"Manusia ada kelebihan dan kekurangannya, kita harus bisa menerima hal ini," sambung Imran.

Ia juga mengajak masyarakat untuk menjadi “flashlight” atau cahaya bagi diri sendiri dan orang lain yang tengah mengalami kesulitan.

“Inilah yang kita harapkan, kita bisa bersama-sama membuka diri dan bisa membantu kalau temannya ada yang lagi down, menjadi flashlight bagi dirinya sendiri, bagi teman maupun keluarga,” ucapnya. 

Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang diperingati setiap 10 September, tahun ini mengangkat tema “Changing the Narrative on Suicide” atau “Mengubah Narasi Bunuh Diri”. 

Melalui tema ini, diharapkan stigma terkait isu bunuh diri bisa berkurang dan percakapan terbuka menjadi langkah utama pencegahan.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo