Buy Now Pay Later di Jakarta dan Banten Tumbuh Positif
JAKARTA - Kantor Otoritas Jasa Keuangan Jabodebek dan Provinsi Banten (KOJT) menilai stabilitas sektor jasa keuangan di wilayah Jakarta dan Banten relatif stabil dan kontributif terhadap pertumbuhan perekonomian regional. Hal ini tercermin dari pertumbuhan sektor jasa keuangan yang positif dengan profil risiko dan likuiditas yang memadai.
Kepala OJK Jabodebek dan Provinsi Banten Roberto Akyuwen dalam siaran persnya beberapa waktu lalu menerangkan, stabilitas perekonomian tersebut dilihat dari beberapa faktor seperti perkembangan padar modal regional, perkembangan sektor perbankan, perkembangan sektor keuangan non bank hingga perkembangan buy now pay later.
Dalam perkembangan buy now pay later (BNPL), Roberto Akyuwen mengatakan bahwa produk tersebut mencatatkan pertumbuhan positif.
"Pada Juli 2024, terdapat 2,06 juta dan 1,26 juta entitas yang menjadi debitur kredit BNPL dari Perbankan di Jakarta dan Banten. Kedua angka ini tumbuh masing-masing sebesar 28,02 persen dan 40,47 persen yoy," ungkapnya.
Sementara itu, terdapat 1,15 juta dan 818 ribu entitas debitur kredit BNPL dari sektor non-bank, atau tumbuh sebesar 8,66 persen dan 12,51 persen dari posisi yang sama pada tahun sebelumnya.
Pada posisi Juli 2024, baki debet kredit BNPL dari Perbankan di DKI Jakarta tumbuh 26,38 persen yoy menjadi sebesar Rp2,8 Triliun, sedangkan baki debet BNPL dari Non Bank tumbuh 11,87 persen yoy menjadi sebesar Rp0,9 Triliun.
"Baki debet kredit BNPL dari Perbankan di Banten per Juli 2024 tumbuh 43,10 persen yoy menjadi sebesar Rp1,47 Triliun, sedangkan baki debet BNPL dari Non-Bank di Banten tumbuh 12,10 persen yoy menjadi sebesar Rp0,45 Triliun," ungkap Roberto.
Risiko kredit untuk BNPL Perbankan di Jakarta pada bulan Juli 2024 turun ke level 2,42 persen (Juni 2024: 2,76 persen), sedangkan risiko kredit untuk BNPL dari Non Bank turun ke level 2,76 persen (Juni 2024: 3,14 persen). Di Banten, risiko kredit untuk BNPL Perbankan turun ke level 2,28 persen (Juni 2024: 2,62 persen), sedangka risiko kredit untuk BNPL dari Non-Bank turun ke level 2,56 persen (Juni 2024: 2,90 persen).
KOJKT, sambung Roberto, terus meningkatkan literasi keuangan masyarakat di Jakarta dan Banten. Bersama stakeholders terkait lainnya secara rutin menyelenggarakan kegiatan edukasi keuangan.
Sampai dengan 4 September 2024, KOJT telah melaksanakan 17 kegiatan edukasi keuangan, dimana di sepanjang tahun 2024, KOJT akan melaksanakan 24 kegiatan edukasi yang ditargetkan kepada masyarakat daerah 3T (Terdepan/Terluar/Tertinggal), petani dan nelayan, penyandang disabilitas, pelaku UMKM dan pelajar/santri.
"Pada bulan Agustus 2024, KOJT telah melaksanakan kegiatan edukasi keuangan kepada 100 orang petani dan nelayan di Kabupaten Lebak," ujarnya.
Selain itu, dalam KOJT juga senantiasa membuka layanan konsumen berupa penerimaan pengaduan dan pemberian informasi riwayat kredit/pembiayaan secara online maupun offline. Sampai dengan 4 September 2024, KOJT telah menerima 93 layanan pengaduan dan 2.378 permintaan informasi debitur.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu