Dubes Arab Saudi Puji Jemaah Haji Indonesia

JAKARTA - Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia, Essam bin Abed Al Thaqafi memuji jemaah haji asal Indonesia di hadapan Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Pujian ini disampaikan saat dia bersilaturahmi ke kantor Wapres, Kamis siang (9/6).
Dikutip dari akun sosial media Twitter Kedubes Saudi, Sabtu (11/6), Essam dikabarkan membahas beberapa hal seputar proses ibadah haji dan pelayanan haji pasca pandemi Covid-19.
Dalam diskusinya bersama Wapres, dia mengatakan, cerminan dari kesopanan masyarakat Indonesia terlihat dari jemaah haji begitu tiba di Saudi, akhir pekan lalu.
Masyarakat Indonesia, ujarnya, secara umum dikenal kalem dan tertib meskipun jumlahnya paling banyak. Kloter pertama jemaah haji Indonesia tiba di Madinah pada 4 Juni 2022.
“Kami melihat kedatangan jemaah haji Indonesia kloter pertama di Madinah. Mereka terorganisir,” kata Essam.
Dia menambahkan, persiapan dari staf Kedubes Arab Saudi di Jakarta juga sangat baik untuk melayani 100.051 jemaah asal Indonesia.
Lebih lanjut Essam mengatakan, Pemerintah Saudi akan bekerja keras untuk memastikan setiap jemaah mendapat pelayanan terbaik.
Haji tahun ini merupakan yang pertama yang diikuti jemaah dari luar negeri sejak pandemi Covid-19. Pada 2020 dan 2021, Saudi menggelar haji hanya bagi mereka yang tinggal di dalam negeri, termasuk ekspatriat. Pelaksanaan haji pada 2020 pun dibatasi, tak lebih dari 10.000 orang.
Pelayanan Kesehatan Jemaah Haji Harus Terjamin.
Tahun berikutnya, kuota hanya 60.000 orang. Sedangkan tahun ini, haji dibuka untuk 1 juta orang lebih. Jemaah dari luar negeri harus memenuhi syarat. Seperti mendapatkan vaksin penuh dan berusia antara 18-65 tahun.
Namun jumlah itu masih jauh lebih kecil dibandingkan pelaksanaan haji pada 2019. Saat itu, Saudi memberi kuota hingga 2,5 juta jemaah.
Demi meningkatkan pelayanan, pekan lalu Saudi meluncurkan Inisiatif Rute Makkah. Yaitu salah satu inisiatif dari Pilgrim Experience Program berada di bawah Visi Kerajaan 2030.
Inisiatif tersebut bertujuan melengkapi prosedur perjalanan jemaah haji. Layanan yang diberikan mulai dari penerbitan visa secara elektronik, pengumpulan biometrik.
Serta prosedur masuk di bandara Saudi, setelah memastikan jemaah memenuhi semua persyaratan kesehatan.
Prosedur yang dimaksud juga termasuk pelabelan dan penyortiran bagasi, sesuai dengan pengaturan transportasi dan akomodasi di Arab Saudi. Langkah tersebut dinilai dapat mengurangi masa tunggu di bandara kedatangan.
Para jemaah akan segera naik bus yang telah menunggu setelah mendarat. Bus ini akan membawa mereka ke tempat tinggal, baik di Mekah atau Madinah.
Lebih lanjut, agen logistik yang bertugas di bandara akan mengantarkan barang bawaan milik para jemaah ke lokasi tempat tinggal mereka masing-masing.
Inisiatif tersebut diluncurkan Kementerian Dalam Negeri Saudi untuk lima negara. Yakni Indonesia, Pakistan, Malaysia, Maroko, dan Bangladesh. (MEL/rm id)
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 23 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu