Bapenda Tangsel Dorong Percepatan Penerapan Digitalisasi Transaksi
SERPONG - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) berupaya mendorong percepatan elektronifikasi pada semua jenis transaksi. Sehingga dengan begitu, dunia digitalisasi kini sangat diandalkan.
Hal ini perlu dilakukan, sebab saat ini zaman telah berubah pesat. Penerapan digitalisasi ini pun menjadi tuntutan, sehingga pemerintah harus menyesuaikan perkembangan zaman yang terus berkembang seperti saat ini.
Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Tangsel, Tabrani mengatakan, pergeseran transaksi dari tunai menjadi non-tunai kini sudah menjamur di hampir seluruh lapisan masyarakat.
Mulai dari jenis transaksi yang besar, hingga kecil. Bahkan Ia menemukan, warung-warung di pinggir jalan sudah menerapkan konsep digitalisasi tersebut.
"Saya pernah makan mie ayam pun transaksinya menggunakan QRIS," kata Tabrani dalam kegiatan High Level Meeting Penguatan Kolaborasi Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di kawasan Serpong, Tangsel, Selasa (12/11).
Sehingga, kata Tabrani, pemerintah harus menyesuaikan tuntutan zaman ini. Terlebih lagi menurutnya, digitalisasi dapat menyajikan transaksi yang transparan, serta lebih efisien.
"Ya ini sangat efisien. Kemudian juga jangan efektif menurut saya. Di Tangsel, kita tidak hanya berbicara tentang modernisasi, tetapi juga bagaimana membuat transaksi keuangan lebih mudah dan nyaman bagi masyarakat. Setiap transaksi, khususnya di sektor pajak dan retribusi, diarahkan ke sistem digital agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara langsung,” terangnya.
Tabrani mengatakan, digitalisasi ini bukan sekadar perubahan teknis semata, tetapi bagian dari komitmen pemerintah untuk menghadirkan layanan publik yang lebih modern.
"Selain lebih nyaman, sistem ini akan menjamin transparansi setiap transaksi, baik bagi pemerintah maupun masyarakat. Walaupun mungkin ada tantangan teknis seperti gangguan sistem yang sesekali terjadi, itu biasalah. kami percaya kolaborasi dengan pihak perbankan akan mendukung peningkatan kualitas layanan ini secara berkelanjutan,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Kepala Bapenda Kota Tangsel, Mochamad Taher Rochmadi menuturkan, percepatan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah harus melibatkan seluruh elemen pemangku kepentingan.
"Semua pemangku kepentingan digitalisasi wajib hadir, sehingga program ini dapat didokumentasikan secara baik. Kegiatan ini mendorong penggunaan berbagai alat digital seperti QRIS, e-banking, virtual account, dan alat transaksi digital lainnya. Dengan penerapan ini, seluruh transaksi di berbagai sektor, baik pendapatan, pembelanjaan, maupun aktivitas masyarakat, diharapkan akan sepenuhnya terintegrasi secara digital, yang akan meningkatkan skor penilaian kota," jelas Taher.
Digitalisasi ini, kata Taher, menjadi upaya pemerintah untuk mewujudkan transaksi yang efisien, dan transparan.
Selain itu di sisi lain, pembayaran via digital ini juga dapat memudahkan masyarakat.
"Saat ini penggunaan uang tunai sudah jauh berkurang. Saat ini, sebagian besar transaksi menggunakan metode transfer, e-banking, atau QRIS. Sebagai contoh, bagi warga yang ingin membayar pajak, tersedia berbagai pilihan pembayaran digital, seperti QRIS, e-banking, atau melalui e-commerce. Prosesnya pun mudah, warga tidak perlu datang ke bank karena semua sudah tersedia dalam aplikasi yang bisa diakses melalui ponsel. Dengan kebiasaan baru ini, warga semakin terbiasa bertransaksi secara digital tanpa perlu membawa uang tunai," pungkasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu