Prabowo Dan Jokowi Banyak Kesamaannya
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, membagikan pengalamannya bekerja di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Jokowi. Menurutnya, meski Prabowo dan Jokowi punya latar belakang dan gaya memimpin yang berbeda. Namun, keduanya punya banyak kesamaan.
Hal tersebut disampaikan Pratikno saat menerima Rakyat Merdeka, di kantornya, Jakarta, Selasa (19/11/2024). Pagi itu, Pratikno mengenakan batik tenun lengan panjang warna hijau dengan motif flora. Potongan batiknya sangat pas dengan kerah agak tinggi.
Pertemuan berlangsung di sebuah ruangan dengan lukisan wayang cukup besar, menggambarkan petani dan nelayan yang sedang memanggul cangkul dan dayung.
Dari Rakyat Merdeka hadir Direktur Utama/ CEO RM Group Kiki Iswara didampingi Ratna Susilowati (Direktur Pemberitaan), Firsty Hestyarini (Pemred RM Digital), Bambang Trismawan (Reporter), dan Dwi Pambudo (Jurnalis Foto/Video).
Pratikno berbicara dalam suasana santai dan hangat. Selain membahas hal yang serius seperti upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, pendidikan, dan penanganan stunting, pria kelahiran Bojonegoro ini, juga berbagi pengalaman pribadinya.
Pratikno misalnya, menceritakan pengalaman bekerja di dua era pemerintahan. Yaitu, sebagai Mensesneg di era Jokowi selama 10 tahun. Dan sebagai Menko PMK, yang baru berjalan sekitar satu bulan.
Dari pengalaman saya, Pak Prabowo dan Pak Jokowi itu banyak persamaannya. Pertama, keduanya sangat berani. Termasuk berani dalam memasang target yang tinggi,” kata Pratikno.
Yang kedua, lanjut Pratikno, mereka adalah pemimpin yang sangat teliti dan memperhatikan detail setiap langkah kebijakan.
Saat di Magelang, misalnya, di sela retreat kabinet, Prabowo memberikan pengarahan dengan rinci dan seksama, memastikan semua program berjalan sesuai rencana.
Sepulang pembekalan di Akmil, Prabowo kembali memanggil menteri-menteri dan menanyakan soal yang spesifik.
Pratikno mengaku turut dipanggil bersama Mendikdasmen Abdul Mu’ti dan Mendiktisaintek Prof Satryo Soemantri Brodjonegoro untuk urusan yang sangat spesifik, yaitu tentang digitalisasi pembelajaran di pendidikan dasar dan menengah.
Persamaan yang ketiga, tambah Pratikno, Prabowo dan Jokowi itu mengejar perkembangan program yang sedang dikerjakan. Pratikno punya pengalaman terus dikejar Jokowi dari pagi sampai malam. Begitu juga dengan Prabowo.
Saat pembekalan di Lembah Tidar, para menteri hujan-hujanan menonton parade senja. Malamnya ternyata masih ada pertemuan.
“Jadi Pak Prabowo dan Pak Jokowi tipikalnya sama. Mengejar terus dari pagi sampai malam juga,” kata Pratikno, sambil tertawa.
Menurutnya, chemistry antara Prabowo dan Jokowi pun sangat baik. Keduanya sangat dekat dan saling mendukung. “Makanya transisi pemerintahan berjalan mulus,” ujarnya.
Terakhir, Pratikno juga menceritakan tugas yang diembannya sekarang dan bagaimana perbedaan kerjanya dengan posisi saat ini sebagai Menko PMK.
Sebagai Mensesneg, Pratikno menggambarkan posisinya ibarat menara pengawas di bandara atau air traffic controller (ATC). Tugasnya mengawasi lalu lintas administratif. Terkait undang-undang, misalnya, mulai dari rancangan, pembahasan, sampai ditandatangani presiden dan pengundangan.
Begitu juga dalam hal pembuatan peraturan pemerintah (PP), perpres, dan keputusan presiden (Keppres), termasuk dokumen penting yang melibatkan pengangkatan pejabat tinggi seperti menteri, anggota dewan, hakim, serta kenaikan pangkat TNI-Polri.
Setneg juga mengelola dan mengawal agenda Istana, termasuk penjadwalan Presiden. Tak boleh ada kesalahan sekecil apapun. Karena akan berdampak besar.
“Setneg itu ibaratnya hanya mengendalikan lalu lintas. Tidak mengendalikan pesawat, atau substansi kebijakannya,” katanya.
Sementara, sebagai Menko PMK, Pratikno kini terlibat langsung dalam mengkoordinasikan substansi kebijakan. Ia mencontohkan tugasnya saat menangani stunting dan bencana di Flores Timur. Dia berkoordinasi dengan BNPB dan sejumlah kementerian serta pihak terkait untuk mencari solusi. Pagi itu misalnya, Pratikno telah berkoordinasi mencari lahan relokasi bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perumahan Rakyat, Menteri ATR, serta Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Jadi tugas di Menko PMK ini lebih fokus pada substansi kebijakan,” pungkasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu