Gibran Beri Arahan Di Apel Siaga Pilkada, Jangan Terpecah Karena Perbedaan Politik
JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memimpin Apel Siaga menjelang Pilkada serentak 2024 di Area Selatan Kawasan Monas, Jakarta, Rabu (20/11/2024) pagi. Apel Siaga ini dihelat oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan dihadiri pengawas pemilu yang berasal dari seluruh Indonesia.
Gibran tiba di lokasi pukul 07.09 WIB. Gibran mengenakan kemeja putih lengan panjang dan celana berwarna hitam. Gibran datang ditemani Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dan Ketua KPU Mochammad Afifuddin.
Dalam Apel tersebut, Gibran memberikan pengarahan kepada penyelenggara pemilu di Pilkada serentak ini. Gibran berharap, para penyelenggara pemilu bekerja profesional dan netral.
“Sehingga pesta demokrasi ini dapat berjalan lancar dan bisa menghasilkan para pemimpin daerah yang sesuai dengan harapan dan pilihan rakyat,” kata Gibran dalam amanatnya.
Gibran lantas menyinggung kasus pengeroyokan terhadap saksi terkait Pilkada yang terjadi di Sampang, Jawa Timur. “Kita tidak ingin apa yang terjadi di Sampang terjadi di tempat lain,” kata Gibran.
Wapres mengingatkan seluruh jajaran Bawaslu untuk segera menyelesaikan berbagai konflik yang terjadi, sekecil apapun.
“Jangan sampai membesar dan jangan sampai menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.
Wapres juga meminta seluruh jajaran Bawaslu untuk bersikap tegas dan adil menjalankan fungsi pengawasan dalam proses Pilkada. Mengingat, ini pertama kalinya Pilkada digelar secara serentak di seluruh Indonesia.
“Harus dipastikan, masyarakat dapat memberikan hak suaranya dengan aman, nyaman, luber, dan jurdil,” ujarnya.
Eks Wali Kota Solo itu, mengingatkan pentingnya menghargai dan menghormati pilihan politik masing-masing pihak. “Jangan sampai karena beda pendapat, karena beda pilihan politik, lalu kemudian kita terpecah, saling hujat, saling baku hantam, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa,” ujar Gibran.
Gibran lantas menyinggung pesan Presiden Prabowo Subianto yang kerap menyatakan bahwa Indonesia adalah negara besar. Perbedaan-perbedaan yang terjadi merupakan kekuatan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. “Justru itu yang mendewasakan demokrasi kita. Pemahaman ini yang harus terus disampaikan kepada masyarakat,“ tegasnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 21 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu