Matangkan Program Makan Bergizi Gratis, Pemkot Tangsel Sebut Total Kebutuhan Anggaran Capai Rp750 M
CIPUTAT - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) kini tengah mempersiapkan serta mematangkan rencana pelaksanaan program makanan bergizi gratis bagi siswa di wilayahnya.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengatakan, program ini merupakan amanat dari Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto yang harus dijalankan. Maka dari itu, koordinasi harus dilakukan dengan baik.
"Saya menekankan pentingnya koordinasi yang baik agar pelaksanaan program ini berjalan sesuai rencana dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat. Insya Allah, semua rencana ini akan kita selesaikan pada Desember mendatang dengan kerja sama dan komitmen dari semua pihak," ujar Benyamin.
Lebih lanjut, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kota Tangsel, Eki Herdiana menyebut, makan bergizi gratis merupakan program yang harus diprioritaskan.
Kini, pihaknya telah melakukan persiapan sekaligus mematangkan segala perencanaan sebelum pelaksanaan dilakukan. Termasuk menyesuaikan dan menghitung estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk program ini.
"Saat ini, kami masih menyesuaikan anggaran dan mekanisme pelaksanaannya. Jika dihitung kebutuhan keseluruhan, untuk SD dan SMP saja mencapai sekitar Rp730 miliar, meskipun rinciannya masih dalam pembahasan," jelas Eki kepada awak media di Puspemkot Tangsel, Senin (25/11).
Ratusan miliar tersebut, kata Eki, merupakan estimasi dari total akumulasi jumlah siswa di berbagai tingkatan, mulai dari SD hingga SMP.
"Untuk yang negeri sekitar 110 ribu dan swasta sekitar 125 ribu. Namun, besaran harga satuan per siswa hingga kini belum ditetapkan. Kemarin sempat disebut Rp15 ribu, lalu turun menjadi Rp13 ribu. Tapi kami masih menunggu kepastian lebih lanjut,” jelas Eki.
Eki juga menyebutkan bahwa program makanan gizi gratis ini tidak hanya untuk SD dan SMP, tetapi juga mencakup PAUD dan TK, meskipun pengelolaannya berada di bawah dinas lain.
“PAUD dan TK menjadi tanggungjawab dinas yang berkaitan dengan stunting dan pendidikan. Jadi programnya berbeda, tetapi prinsipnya sama, yaitu memastikan pola makan sehat untuk siswa,” ujarnya.
Terkait kesiapan anggaran, Eki mengatakan bahwa koordinasi terus dilakukan dengan pemerintah provinsi dan pusat.
“Saat ini, fokus kami adalah mendapatkan gambaran dari provinsi terkait pelaksanaan program ini. Sinergi antara pusat dan daerah sangat penting, terutama jika alokasi anggaran pusat belum mencukupi atau daerah belum siap,” jelasnya.
Meski program ini diproyeksikan untuk berjalan pada awal tahun depan, Eki mengakui ada tantangan dalam memastikan kesiapan anggaran.
“Jika program ini harus berjalan mulai Januari, sementara alokasi belum selesai, tentu perlu ada penyesuaian. Namun, kami siap mengawal agar program ini tetap terlaksana,” ungkap Eki.
Hingga saat ini, progres pencairan anggaran di Kota Tangsel sudah mencapai sekitar 72,8 persen.
“Kami terus berupaya menyelesaikan anggaran tahun ini, dengan penutupan diperkirakan sekitar 15 Desember,” pungkasnya.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu