Hari AIDS Sedunia, Pemkot Tangsel Kampanyekan Hak Kesetaraan & Jamin Fasilitas Pengobatan
CIPUTAT, Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) turut memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada setiap 1 Desember. Peringatan tersebut berlangsung di Puspemkot Tangsel, Selasa (3/12).
Dalam peringatannya kali ini, pemerintah yang dikomandoi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) mengkampanyekan hak kesetaraan, khususnya bagi para orang dengan HIV/AIDS atau ODHA yang ada di Tangsel.
Sesuai dengan temanya yang bertajuk "Hak Setara untuk Semua, Bersama Kita Bisa".
Turut hadir dalam momen peringatan tersebut, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie mengungkapkan, semangat kesetaraan ini harus menjadi pegangan dan terus diterapkan dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di wilayahnya.
"Hak-hak ini mencakup akses terhadap pendidikan, kesempatan ekonomi, serta perlindungan di berbagai sektor kehidupan," ujar Benyamin.
Pada momen ini, Ia memastikan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menyediakan fasilitas kesehatan yang inklusif.
"Inklusif, non-diskriminatif, serta memperjuangkan hak-hak kesehatan dan sosial bagi ODHA, populasi kunci, dan kelompok berisiko lainnya. Penanggulangan HIV/AIDS adalah tanggung jawab bersama dan telah menjadi perhatian serius, khususnya di Kota Tangerang Selatan," jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala Dinkes Kota Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar menegaskan, saat ini pemerintah pusat hingga daerah tengah fokus berupaya menekan angka kejadian HIV/AIDS.
"Indonesia telah menetapkan target ambisius untuk mengakhiri epidemi ini pada tahun 2030," ucapnya.
Untuk mencapai target tersebut, Dinkes Kota Tangsel akan melaksanakan strategi fast track triple 95.
"95% penderita mengetahui status kesehatannya, 95% penderita yang terdiagnosis menerima pengobatan antiretroviral (ARV), dan 95% dari mereka yang diobati memiliki tingkat supresi virus sehingga tidak lagi menularkan HIV," paparnya.
Sementara itu, Allin merinci, hingga saat ini tercatat ada sebanyak 1.917 kasus HIV/AIDS di wilayahnya.
"Dari jumlah tersebut, 1.501 orang telah menerima pengobatan, dan 910 orang (61%) berhasil mencapai supresi virus atau jumlah virus <1.000 salinan/mL. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah tidak berisiko menularkan HIV," ungkapnya.
Kemudian di samping itu, Pemkot Tangel juga telah menyediakan layanan pengobatan di berbagai fasilitas kesehatan.
"25 Puskesmas, 3 Rumah Sakit Umum Daerah, dan 5 rumah sakit swasta. Pada tahun ini, telah ditambah 5 puskesmas dan 1 rumah sakit swasta. Selain itu, pemerintah pusat juga telah memperkenalkan program PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis), yaitu terapi pencegahan khusus untuk kelompok berisiko tinggi agar tidak menularkan HIV kepada pasangan mereka. Saat ini, 9 puskesmas di Tanah Selatan telah menyediakan layanan PrEP," paparnya.
Upaya ini, kata Allin, merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah guna mendukung eliminasi HIV/AIDS pada 2030 mendatang.
"Dengan sinergi dan semangat kebersamaan, diharapkan pada tahun 2030 Indonesia dapat mencapai target eliminasi HIV/AIDS," pungkasnya.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu