Wapres Gibran Gercep Urus Bencana
JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bergerak cepat menangani bencana kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk di Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Sehari setelah kejadian, Rabu (11/12/2024), Gibran langsung mendatangi warga terdampak dan meninjau lokasi kebakaran untuk memastikan penanganan berjalan optimal.
Kebakaran yang terjadi di Kebon Kosong terjadi pada Selasa (10/12/2024) siang sekitar pukul 12.30 Wib. Api diduga berasal dari rumah milik seorang pengepul plastik. Dalam waktu singkat, api membesar, merambat, dan melahap sejumlah rumah yang ada di kawasan tersebut.
Petugas pemadam kebakaran baru bisa menjinakkan si jago merah pada pukul 8 malam setelah mengerahkan 29 unit mobil pemadam.
Akibat kebakaran ini, 200 rumah warga hangus terbakar, mengakibatkan 600 kepala keluarga (KK) di 7 RT, atau sekitar 1.800 jiwa terdampak. Saat ini, warga yang kehilangan tempat tinggal dievakuasi ke lapangan SDN 09 Kebon Kosong dan Masjid Al-Ihsan, yang dijadikan lokasi penampungan sementara.
Mantan Wali Kota Solo itu tiba dilokasi kebakaran sekitar pukul 15.40 WIB. Ia didampingi Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah posko pengungsian korban kebakaran Kebon Kosong di halaman SDN 09 Kebon Kosong.
Di tenda pengungsian, Gibran melihat kondisi warga terdampak dan menyapa warga. Gibran juga memberikan bansos berupa paket sembako, buku, mainan, dan susu untuk para pengungsi dan anak-anak. 10 menit kemudian, Gibran bergeser ke lokasi kejadian.
Di lokasi kejadian, ratusan rumah tampak hangus terbakar, menyisakan puing-puing berserakan di antara reruntuhan. Beberapa warga terlihat berusaha mengais barang-barang berharga yang masih bisa diselamatkan dari sisa kebakaran.
Gibran turut menyapa warga yang sedang mencari barang di antara reruntuhan. Setelah berkeliling lokasi, Gibran menekankan, pentingnya memastikan keselamatan seluruh warga terdampak. Ia juga menginstruksikan agar para korban, terutama anak-anak, lansia, dan kelompok rentan, mendapatkan tempat tinggal sementara yang layak di pos pengungsian.
Selain itu, Gibran juga menginstruksikan agar sinergi lintas sektor dalam penanganan kebakaran berjalan dengan baik sehingga bantuan dapat tersalurkan tepat sasaran. Gibran pun meminta aparat untuk melakukan investigasi mendalam terkait penyebab kebakaran, termasuk evaluasi terhadap standar keamanan rumah tangga, khususnya instalasi listrik dan penggunaan gas.
"Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah kejadian serupa tidak terulang lagi di masa mendatang," kata Gibran.
Gibran juga meminta pemerintah daerah agar segera menyiapkan langkah-langkah pemulihan, termasuk rekonstruksi rumah warga dan fasilitas umum.
Sementara, Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi memaparkan, langkah cepat yang telah dilakukan dalam penanganan jangka pendek kebakaran ini, khususnya pendirian posko pengungsian, pemberian logistik pangan, medis, dan kebutuhan dasar lainnya.
"Kami juga hadirkan Dinas Kependudukan untuk melayani pelayanan pendudukan baik itu penggantian KTP-EL, kemudian kartu keluarga, kartu identitas anak, akte, dan berbagai catatan sipil lainnya,” ungkap Teguh.
Tinjau Makan Bergizi Gratis
Sebelum mengunjungi korban kebakaran, Gibran lebih dulu berkunjung ke Pondok Pesantren Muhammadiyah Boarding School (MBS) Ki Bagus Hadikusumo, di Bogor. Dalam kunjungan tersebut, Gibran meninjau program makan bergizi gratis dan memperkuat pendidikan kesiapsiagaan bencana.
Dalam kunjungan ini, Gibran didampingi Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir Effendy; Pj. Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin; Pj. Bupati Bogor, Bachril Bakri, dan Pimpinan MBS Ki Bagus Hadikusumo, Endang Mintarja.
lokasi ini, Gibran menyaksikan langsung simulasi mitigasi bencana yang melibatkan siswa tingkat SMA. Program ini dirancang untuk membekali siswa dengan keterampilan praktis dalam menghadapi situasi darurat, khususnya gempa bumi dan kebakaran, sekaligus mengenalkan strategi mitigasi risiko.
Simulasi dipandu oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Kalak BPBD) Kabupaten Bogor Ade Hasrat dan Deputi Bidang Sistem dan Strategi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati. Dijelaskan lebih lanjut bahwa upaya penyelamatan diri sendiri saat terjadi bencana menjadi tahap krusial untuk meminimalisasi jumlah korban.
"Siswa harus aware apa yang harus dilakukan pada saat bencana, pada saat gempa bumi, kebakaran. Jadi, mereka tidak ada yang panik dan tahu apa yang harus dilakukan," ungkap Wapres.
Ia berharap, simulasi kesiapsiagaan bisa ditularkan ke daerah rawan bencana banjir, tanah longsor, erupsi gunung berapi, supaya tidak panik ketika bencana itu datang tiba-tiba.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu