Merger INKA Dan KAI Bakal Perkuat Struktur Korporasi
JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memastikan merger PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, terus berlanjut. Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan, konsolidasi tersebut terealisasi tahun 2025.
“Beberapa BUMN, seperti BUMN Karya, BUMN sektor pelabuhan dan pelayaran serta BUMN di sektor perkeretaapian ini, sudah dicanangkan proses konsolidasinya sejak tahun 2024,” kata Erick di Jakarta, Rabu (18/12/2024).
Menurutnya, ini sebagai salah satu bentuk efisiensi dan perampingan BUMN menjadi hanya 30 dari sebelumnya sebanyak 113 perusahaan.
“Di BUMN Karya juga harapannya bisa tahun ini. Tapi, kan butuh waktu. Sama halnya INKA ke KAI (sebagai holding), bagaimana menjadi satu payung,” ujarnya.
Adanya sinyal konsolidasi atau merger INKA dengan KAI, terlihat dari kinerja dua perusahaan itu yang kian membaik.
Menurut Erick, selama empat tahun terakhir, INKA dan KAI telah berkoordinasi dalam proses bisnis transportasi kereta api di Indonesia. Dengan dilakukannya merger, diharapkan memperkuat struktur korporasi dan mempermudah koordinasi.
“KAI-INKA sudah lebih baik sekarang. Hanya (nanti jika merger), struktur korporasi akan lebih baik jadi bapak (KAI) dan anak (INKA). Konkretnya lebih bagus,” ucapnya.
Saat ini, proses persetujuan untuk merger KAI dan INKA masih di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Targetnya, kata mantan bos Inter Milan itu, konsolidasi ini bisa terealisasi tahun depan.
Menanggapi ini, Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah MTI (Masyarakat Transportasi Indonesia) Pusat Djoko Setijowarno menilai, langkah konsolidasi itu tepat buat meningkatkan kinerja kedua perusahaan.
“Dulu kan pernah bersatu, lalu dipisah. Sekarang disatukan lagi, itu bagus. Karena, satu sama lain akan saling menunjang bisnisnya,” kata Djoko kepada Redaksi, Sabtu (21/12/2024).
Menurut Djoko, selama ini INKA mampu menyuplai rangkaian kereta api yang dibutuhkan KAI. Bahkan, produksi INKA tak hanya sebatas kereta. Tetapi, juga memiliki kemampuan yang mumpuni dalam memproduksi bus listrik.
Hal ini terlihat saat gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, tahun 2022. Menurutnya, kemampuan ini harus bisa dioptimalkan, mengingat program kendaraan listrik juga masih diprioritaskan Pemerintah.
Kalau mampu memproduksi sendiri di dalam negeri, berarti ada dukungan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) juga yang dilakukan INKA,” ucapnya.
Sementara bagi KAI, merger keduanya, sebut Djoko, tentu ada nilai manfaat dan efisiensi yang didapat. Dengan begitu, program-program yang berkaitan dengan layanan angkutan umum dengan kereta api, ke depannya diharapkan makin baik lagi.
Inovasi terus bisa dilihat dari KAI, ada pembaruan gerbong, layanan ke penumpang, digitalisasi juga ada. Terakhir, ada direct train ke rute tertentu.
“Mudah-mudahan ini menarik masyarakat untuk menggunakan kereta api saat bepergian,” harapnya.
Uji Coba Direct Train
Dalam meningkatkan kinerja sekaligus inovasi, KAI telah melakukan uji coba layanan Direct Train rute Jakarta-Semarang pada 9-10 Desember 2024, dengan memberikan diskon 50 persen.
Uji coba Direct Train dilanjutkan untuk rute Jakarta-Yogyakarta pada 16-17 Desember 2024, dengan diskon 25 persen.
Nantinya, hasil uji coba kereta langsung Jakarta-Semarang dan Jakarta-Yogyakarta ini terus dievaluasi untuk menentukan kemungkinan pengoperasian layanan Direct Train selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengungkapkan, Direct Train Gambir-Yogyakarta memangkas waktu perjalanan sekitar 20 menit, dibandingkan layanan kereta reguler.
Di momen Nataru ini, kami mempersiapkan segala aspek, terutama keselamatan. Uji coba ini dapat menjadi pembelajaran bagi kami terus melakukan perubahan dalam meningkatkan value bagi masyarakat,” katanya melalui siaran pers, Kamis (19/12/2024).
Adapun penjualan tiket KA Nataru telah tembus mencapai 1,33 juta penumpang. Angka ini berdasarkan data per Rabu (18/12/2024) Pukul 7.00 WIB.
“Jumlah tiket KA Jarak Menengah atau Jauh dan KA Lokal yang sudah terjual untuk periode masa libur Nataru, yaitu 1.338.680 tiket dari total kapasitas tempat duduk yang disediakan sebanyak 3.572.588,” bebernya.
Didiek merinci, dari 1.338.680 tiket terjual, terdiri dari 1.268.173 KA Jarak Menengah atau Jauh, atau 45,77 persen dari total jumlah tempat duduk tersedia sebanyak 2.770.864 tiket.
Sedangkan, untuk penjualan KA Lokal mencapai 70.507 tiket atau 8,79 persen dari total jumlah tempat duduk yang disediakan yaitu 801.724 tiket.
Lifestyle | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu