Puluhan Mahasiswa “Geruduk” Kantor Kecamatan Banjar
Buntut Dugaan Oknum Pendamping PKH Dan Prades Sunat Bansos
PANDEGLANG - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pandeglang Bersatu (AMPB) “geruduk” kantor Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Kamis (9/1).
Aksi unjuk rasa itu buntut adanya dugaan menyunat bantuan warga miskin sebesar Rp200 ribu oleh pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dan Perangkat Desa (Prades).
Koordinator Lapangan (Korlap) 1 AMPB, Wahyu Dinata mengaku, sangat menyayangkan adanya dugaan oknum pendamping PKH dan Prades melakukan pemotongan bantuan sosial (Bansos) warga miskin.
“Bansos yang diduga dipotong itu dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan PKH. Tentu saja ini jangan dibiarkan,” kata Wahyu, Kamis (9/1).
Katanya, adanya dugaan pemotongan bansos itu mencuat langsung dari warga miskin penerima bantuan. Jadi ungkapnya, mereka mengeluhkan adanya pemotongan yang sangat besar yakni Rp200 ribu.
“Laporan yang kami terima dari warga itu dipotong sebesar Rp200 ribu. Apabila memang ini terjadi sangat disayangkan, karena mereka sebetulnya sudah menerima gaji dari pemerintah,” katanya.
Ia menegaskan, warga yang mengeluhkan pemotongan Bansos itu warga dari Desa Gunungputri, Kecamatan Banjar. “Jadi bantuan diterima tidak utuh karena berkurang Rp200 ribu,” ungkapnya.
Maka dari itu pihaknya merasa terpanggil untuk melakukan aksi unjuk rasa karena para oknum itu telah merugikan rakyat dan program dari pemerintah.
Apalagi lanjutnya, program yang ditujukan kepada keluarga dengan kondisi sosial ekonominya rendah, malah ada ketidaksesuaian dalam penerimaan.
“Kami dari AMPB tentunya merasa terpanggil untuk melakukan aksi unjuk rasa agar program pemerintah tidak disalahgunakan oleh oknum yang kurang bertanggung jawab,” katanya.
Mahasiswa juga mendesak kepada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Pemerintah Desa (DPMPD) dan Dinas Sosial (Dinsos) Pandeglang, agar menindak tegas para oknum tersebut.
“Kami selaku mahasiswa geram dan meminta DPMPD dan Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang harus segera menindak tegas oknum yang telah menyalahgunakan wewenang jabatan,” tegasnya.
Kasus dugaan korupsi ini menjadi sorotan karena Bansos merupakan hak masyarakat kurang mampu yang sangat bergantung pada bantuan tersebut, terutama dalam situasi ekonomi yang sulit saat ini.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan segala bentuk tindak pidana kepada pihak berwenang melalui saluran pengaduan yang tersedia, guna memastikan transparansi dan keadilan dalam penyaluran bantuan sosial,” tandasnya
Sementara Camat Banjar, Muhamad Windu Darojat menyatakan, pihaknya langsung menemui para peserta aksi di depan kantor Kecamatan Banjar.
“Saya sudah memberikan penjelasan kepada massa aksi. Kalau iya akan melakukan investigasi ke lapangan,” katanya singkat.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 10 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 12 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu