TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Menteri Berkinerja Paling Baik, Sri Mulyani Jawaranya Erick Thohir No.2

Reporter & Editor : AY
Selasa, 28 Januari 2025 | 08:24 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei menteri dengan kinerja terbaik 100 hari Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hasilnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menempati posisi pertama dan Menteri BUMN Erick Thohir di posisi kedua.

 

Dalam survei yang dilakukan tanpa memberikan daftar nama menteri, Sri Mulyani menjadi menteri dengan kinerja paling baik. Dia dipilih oleh 11,4 persen responden dari total sampel 1.220 responden. “Setelah itu, Erick Thohir dengan penilaian publik mencapai 11,2 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan hasil surveinya yang bertema “Evaluasi Publik Atas Kinerja 100 Hari Presiden Prabowo dan Kabinet Merah Putih” secara daring, Senin (27/1/2025).

 

Setelah Sri Mulyani dan Erick Thohir, kemudian ada Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 4,8 persen, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya 3,7 persen, Menteri Agama Nasaruddin Umar 3,1 persen, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman 2,7 persen, dan Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra 1,6 persen.

 

“Ini tujuh menteri yang menurut top of mind. Reposden menjawabnya secara spontan. (Menteri) lain ada, tapi yang menyebut di bawah 1 persen, jadi kami tidak tampilkan. Kami hanya menyebut yang 1 persen ke atas,” tambah Burhanuddin.

 

Sementara, saat Indikator menyodorkan pertanyaan siapa menteri dengan kinerja terbaik berikut dengan nama-nama menteri, Erick Thohir menjadi menteri paling banyak dipilih. Ketua Umum PSSI itu memperoleh 14,2 persen. Kemudian, di bawahnya ada Sri Mulyani 13,2 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), 6,7 persen, Nasaruddin Umar 3,7 persen, Teddy Indra Wijaya 3,6 persen, Andi Amran Sulaiman 2,7 persen, dan Yusril Ihza Mahendra 1,9 persen.

 

Burhanuddin menjelaskan, penilaian kinerja paling baik itu sangat dipengaruhi oleh awareness responden terhadap nama-nama menteri yang ada di pikiran atau kepala mereka. Sehingga, ketika Indikator Politik memberikan daftar nama sekalipun, masyarakat tetap percaya bahwa menteri yang dipilihnya memiliki kinerja positif.

 

“Jadi, ketika kami beri daftar nama itu tidak menambah jawaban responden secara signifikan,” ujarnya.

 

Namun, saat responden ditanya mengenai menteri dengan tingkat kepuasan tertinggi, hasilnya Nasaruddin Umar jadi juaranya. Pria yang juga menjabat Imam Besar Masjid Istiqlal ini sukses meraih angka 92,8 persen. Di bawahnya ada Teddy Indra Wijaya 90,1 persen, Sri Mulyani 89,7 persen, Erick Thohir 89,3 persen, dan terakhir ada Abdul Mu’ti (Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah) 88,1 persen.

 

Sementara, dari sisi menteri paling popular, Erick Thohir kembali menjadi juaranya dengan 67,8 persen. Kemudian di bawahnya ada Sri Mulyani 67,5 persen, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 63,5 persen, Muhaimin Iskandar (Menko Pemberdayaan Masyarakat) 54,7 persen, Teddy Indra Wijaya 52,7 persen, Airlangga Hartarto (Menko Perekonomian) 47,8 persen, Luhut Binsar Pandjaitan (Ketua Dewan Ekonomi Nasional) 46,2 persen, Yusril Ihza Mahendra 44,2 persen, Zulkifli Hasan (Menko Pangan) 40,5 persen, dan Nasaruddin Umar 37,7 persen.

 

Survei ini dilakukan pada 16-21 Januari 2025. Survei dilakukan pada 1.220 orang dari seluruh provinsi Indonesia. Responden merupakan WNI yang memiliki hak pilih dalam Pemilu, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara terlatih.

 

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel ini memiliki toleransi kesalahan (margin of error) kurang lebih sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20 persen dari total sampel oleh supervisor, dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot check). Dalam quality control, tidak ditemukan kesalahan berarti.

 

Lalu, apa tanggapan Istana? Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Philips Jusario Vermonte menyatakan, menteri-menteri Prabowo tetap bekerja meski popularitasnya rendah di mata masyarakat. “Tidak populer bukan berarti mereka tidak bekerja,” ujar Philips.

 

Menurut Philips, publik memang perlu mengetahui nama-nama menteri Prabowo. Namun, kata dia, ada yang lebih penting diketahui publik, yakni relasi para menteri dengan mitra kerjanya.

 

Philips juga memastikan, Prabowo akan selalu mengevaluasi kinerja para menteri meski mereka tidak dikenal publik.

 

Ada mekanisme ratas, rapat kabinet umum, sehingga bisa dipastikan mereka tetap bekerja,” ujarnya.

 

Direktur Rumah Politik, Fernando Emas menilai wajar jika Erick Thohir dan Sri Mulyani mendapat persepsi positif dari masyarakat. Mengingat, keduanya berhasil menjaga konsistensinya dalam bekerja sejak era Presiden ke-7 Joko Widodo.

 

“Erick Thohir melanjutkan keberhasilannya membenahi perusahaan BUMN yang dimulai sejak menjadi menteri pada masa Presiden Joko Widodo. Sedangkan Sri Mulyani mampu menjaga situasi perekonomian Indonesia,” pungkas Fernando.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit