TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Gas 3 Kg Sulit Didapat, Pedagang Kecil Terpaksa Tak Berjualan

Reporter: Idral Mahdi
Editor: Redaksi
Rabu, 05 Februari 2025 | 07:30 WIB
Dudi, pedagang Batagor di wilayah Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel. Ia turut terdampak dari langkanya gas elpiji 3 Kg. (dra)
Dudi, pedagang Batagor di wilayah Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangsel. Ia turut terdampak dari langkanya gas elpiji 3 Kg. (dra)

CIPUTAT-Kebijakan penjualan gas Elpiji 3 Kg di pangkalan atau agen yang sempat membuat langka berdampak sekali terhadap pedagang kaki lima. Seperti dialami seorang pedagang susu kedelai di wilayah Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Janah dan pedagang batagor Dudi  terpaksa tak berjualan selama beberapa hari. 

 

Janah mengaku sangat kesulitan mencari gas melon untuk memasak susu kedelai. Bahkan ia harus mencari ke beberapa tempat yang jaraknya cukup jauh dari rumah hanya untuk mendapatkan gas subsidi tersebut.

 

“Rakyat sekarang jadi susah, udah gas langka nyarinya susah, waktu jadi terbuang sia-sia,” kata Janah, kemarin saat ditemui ketika berjualan.

 

Janah menjelaskan, biasanya ia sudah mulai mengolah bahan-bahan untuk jualan sejak pukul 04.00 WIB. Namun karena tidak memiliki gas ia justru harus berkeliling mencari keberadan gas. Bahkan akibat tidak memiliki gas untuk mengolah bahan dagangan, ia harus rela meliburkan diri berjualan selama dua hari.

 

“Saya sampai gak bisa jualan, kan gas nya gak ada. Hari ini aja gak jualan. Sudah dari kemarin gak jualan, sudah dua hari,” ungkapnya.

 

Kondisi serupa juga dialami Dudi, pedagang Batagor yang biasa berjualan di wilayah Kampung Bulak, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat.

 

Dudi menjelaskan, satu tabung gas yang ia beli mampu digunakan untuk mengolah bahan dagangan hingga dua atau tiga hari.

 

Saat kehabisan gas, ia bahkan harus mengantre hingga berjam-jam untuk bisa mendapatkan gas melon subsidi. “Terakhir beli gas kemarin malam-malam, itu juga nunggu sampai lama,” ungkapnya.

 

Dudi mengaku di rumahnya memiliki 13 gerobak batagor, namun setengah dari usahanya itu harus rela meliburkan diri akibat kelangkaan gas.

 

“Saya punya 13 gerobak (untuk mensiasati itu) gantian jualannya, karena gak ada gas. Paling cuma enam atau tujuh yang jualan, yang lainnya nyari gas,” jelasnya.

Komentar:
ePaper Edisi 05 Februari 2025
Berita Populer
02
Final, Pembangunan Hasil Tender Dini Dibatalkan

Pos Banten | 1 hari yang lalu

06
Inter Milan Punya Gelandang Baru

Olahraga | 2 hari yang lalu

07
08
Gas 3 Kg Hanya Boleh Dijual Di Pangkalan

TangselCity | 2 hari yang lalu

09
Jantung Jonan

Opini | 22 jam yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit