TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Wamenag Bertemu Menteri Satryo Siswa Yang Gagal Daftar SNBP Harus Ada Solusi

Reporter & Editor : Redaksi
Sabtu, 08 Februari 2025 | 13:07 WIB
Wemenag Romo Muhammad Syafii saat bertandang ke Mendiktisaintek, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro. Foto: Ist
Wemenag Romo Muhammad Syafii saat bertandang ke Mendiktisaintek, Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro. Foto: Ist

JAKARTA - Wakil Menteri Agama (Wamenag) Romo Muhammad Syafi’i melakukan pertemuan dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Jumat (7/2/2025). Pertemuan ini membahas polemik proses seleksi penerimaan mahasiswa baru, termasuk melalui jalur seleksi.

 

Syafi’i menyoroti sejumlah kendala yang terjadi dalam penerimaan mahasiswa baru tahun ini.

 

Salah satunya, keterlambatan input data akademik siswa yang mengakibatkan beberapa calon mahasiswa tidak dapat lolos seleksi.

 

“Kalau memang ada kejelasan nanti kesalahan itu memang dari pihak apanya, orangnya, kita fokuslah. Harus ada solusi karena ini kan menghambat menyiapkan generasi ke depan,” katanya.

 

Syafi’i mengungkapkan, beberapa madrasah masih menghadapi kendala. Termasuk keterlambatan dalam penginputan data siswa ke Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).

 

Situasi ini dapat memengaruhi peluang siswa, khususnya dalam jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).

 

Dia mengingatkan pentingnya peran madrasah dalam memastikan siswa dapat mengikuti seleksi dengan optimal.

 

“Setiap madrasah harus memiliki tanggung jawab penuh terhadap keberlangsungan proses seleksi masuk perguruan tinggi bagi siswanya,” jelasnya.

 

Ke depan, Syafi’i mengusulkan agar penerapan sistem digital dalam seleksi mahasiswa baru dilakukan secara penuh, tanpa memberikan opsi manual.

 

“Pokoknya jangan dikasih opsi lagi ya, e-Rapor saja semua. Jadi tidak membingungkan dan lebih transparan,” imbaunya.

 

Satryo Soemantri Brodjonegoro menjelaskan, evaluasi sistem seleksi mahasiswa baru akan dilakukan untuk memastikan transparansi dan keadilan bagi seluruh peserta.

 

Menurutnya, siswa yang telah berjuang selama bertahun-tahun tidak boleh dirugikan oleh kendala administratif.

 

Kita harus lihat cara solusi yang terbaik. Bukan karena sistemnya bermasalah lantas mengorbankan siswa yang sudah berjuang,” ujarnya.

 

Satryo memastikan, pihaknya akan mengevaluasi sistem seleksi. Terutama terkait integrasi data antara sekolah dan lembaga seleksi nasional.

 

Dia menilai, keterlambatan input data dan perubahan sistem di saat-saat terakhir telah menimbulkan kepanikan di kalangan peserta dan sekolah.

 

“Kalau memang ada siswa yang terdampak karena sistem yang belum siap, kami akan mencari jalan tengah agar tidak ada yang dirugikan,” tuturnya.

 

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag Amien Suyitno mengungkapkan, pihaknya telah mengambil langkah konkret untuk menangani kendala teknis yang menyebabkan sejumlah madrasah terkendala dalam finalisasi pendaftaran di PDSS.

 

Salah satunya, bersurat resmi 3 Februari lalu kepada Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) untuk menyampaikan permasalahan ini.

 

“Karena permasalahan tersebut bersifat teknis pada aplikasi, hal ini akan didiskusikan dengan pihak IT penyelenggara,” jelas Suyitno.

 

Untuk diketahui, sejumlah sekolah gagal melakukan finalisasi PDSS untuk mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru.

 

Akibatnya, ratusan siswa di sekolah tersebut terancam tidak bisa masuk perguruan tinggi lewat jalur prestasi atau SNBP.

 

Proses finalisasi PDSS sebenarnya diberi waktu hingga 31 Januari 2025. Namun, masih ada 373 sekolah yang belum melakukan finalisasi.

 

Sebab itu, diberikan tambahan waktu hingga 5 Februari 2025 dengan syarat mengirimkan dokumen pernyataan surat kuasa kepada Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB).

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit