TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Erina Gudono Donasikan Rambut Untuk Pejuang Kanker

Reporter: Farhan
Editor: AY
Senin, 10 Februari 2025 | 10:04 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Erina Gudono, menantu Presiden ke-7 RI Joko Widodo mendonasikan rambutnya untuk pejuang kanker. Dia kini terlihat lebih fresh, dengan potongan rambut sebahu.

 

Kabar ini disampaikan langsung oleh Erina, lewat postingan story dan feed Instagramnya, Minggu (9/2/2025) malam.

 

Dalam Hari Kanker Sedunia kemarin, aku mendonasikan rambut yang udah aku tunggu untuk cukup panjang 30 cm selama hampir dua tahun terakhir. Terinspirasi ajakan salah satu yayasan kanker yang aku kunjungi dulu,” kata Erina lewat akun @erinagudono.

 

Istri Kaesang Pangarep ini mengaku pernah merasakan duka mendalam, karena ditinggal anggota keluarga yang sakit kanker. Menurutnya, rasa sakit itu tak pernah pudar.

 

Dari situ, Erina termotivasi untuk memberikan sedikit kenyamanan bagi para pejuang kanker.

 

“Itulah mengapa saya memutuskan untuk menyumbangkan rambut saya. Ini adalah isyarat kecil, tetapi saya harap ini dapat membantu seseorang merasa sedikit lebih kuat, berani, dan mengingatkan mereka tidak sendirian dalam perjalanan ini,” ungkap Erina.

 

“Untuk setiap pejuang kanker di luar sana, kalian terlihat, dicintai, dan tidak pernah sendirian,” imbuhnya.

 

Data BPJS Kesehatan tahun 2023 menunjukkan, penyakit kanker menempati urutan kedua penyakit katastropik atau penyakit berbiaya tinggi setelah penyakit jantung (Rp 17.629 triliun untuk 20.037.289 kasus), dengan angka Rp 4,5 triliun untuk 3.864.086 kasus. Disusul stroke (Rp 3,234 triliun untuk 2.536.620 kasus), gagal ginjal (Rp 2,156 triliun untuk 1.322.798 kasus), dan hemofilia (Rp 1,230 triliun untuk 140.179 kasus) dalam kelompok lima besar.

 

Per 6 Februari 2025, lewat situs resminya, Kementerian Kesehatan melaporkan peningkatan jumlah kasus kanker di Indonesia. Kasus ini diprediksi melonjak hingga lebih dari 70 persen pada tahun 2050, jika langkah pencegahan dan deteksi dini tidak diperkuat.

 

Saat ini, sekitar 400 ribu kasus baru kanker terdeteksi setiap tahunnya, dengan angka kematian mencapai 240 ribu kasus.

 

Tanpa intervensi yang efektif, beban kanker akan semakin besar, baik dari segi kesehatan masyarakat maupun ekonomi.

 

Itu sebabnya, pemerintah getol mendorong masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini kanker. Antara lain melalui cek kesehatan gratis yang dimulai hari ini, Senin (10/2/2025).

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit