Prabowo-Jokowi Saling Sanjung

BOGOR - Hubungan Presiden Prabowo Subianto dan Jokowi rupanya makin dekat dan kompak. Di puncak peringatan HUT ke-17 Partai Gerindra, Sabtu (15/2/2025), kedua tokoh bangsa itu saling memuji, saling menyanjung. Akrab dan hangat.
Peringatan HUT Partai Gerindra kali ini digelar di Sentul Internasional Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat. Ribuan kader Gerindra dari berbagai wilayah di Indonesia, hadir.
Para pimpinan partai politik dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) hadir. PDIP yang tidak masuk dalam koalisi juga datang. Partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu mengutus Bendahara Umum Olly Dondokambey dan Ketua DPP yang juga Ketua Banggar DPR Said Abdulah.
Di kursi barisan depan, terlihat sejumlah anggota Kabinet Merah Putih (KMP) hingga pimpinan dari lembaga negara. Hadir pula Wakil Presiden ke-6 Try Sutrisno dan Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla. Presiden ke-7 Jokowi juga datang. Sejak Jumat (14/2/2025), Jokowi telah di Jakarta.
Jokowi tiba di SICC sejak pukul 09.00 WIB bersama Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ketiganya mengenakan kemeja putih lengan panjang. Tiba di lokasi, Jokowi dan Gibran kemudian duduk di kursi VVIP.
Sedangkan Prabowo terlebih dulu menyalami satu per satu ketum partai politik dan jajaran menteri Kabinet Merah Putih (KMP) yang hadir. Termasuk menyapa kadernya yang antusias menyambut kedatangan Presiden ke-8 itu. Setelahnya, Prabowo menuju kursi VVIP yang terletak di antara Jokowi dan Gibran.
Selanjutnya, acara dibuka dengan lantunan Mars dan Hymne Gerindra, yang kemudian diteruskan dengan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Dalam momen ini, Presiden Prabowo mengajak seluruh hadirin untuk mengheningkan cipta dan menundukkan kepala sebagai tanda penghormatan.
Dalam pidatonya, Prabowo beberapa kali menyebut nama Jokowi. Termasuk peran Jokowi terhadap keberhasilannya memenangi Pilpres 2024 lalu. Kata Prabowo, statusnya saat ini sebagai Kepala Negara berkat dukungan Jokowi. "Saya katakan di sini, kita berhasil karena kita didukung oleh Presiden ke-7 (Jokowi)," kata Prabowo di hadapan ribuan kader Gerindra dan elite partai pendukung.
Mendengar pengakuan Prabowo, Jokowi yang duduk di samping Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, tersenyum bahagia. Muzani pun meresponsnya dengan tepuk tangan meriah. "Tepuk tangannya kurang semangat!" ucap Prabowo yang diikuti tepuk tangan dari seisi SICC.
"Semangat lagi!" seru Prabowo, memompa semangat.
Sorak sorai semakin membahana, diikuti oleh nyanyian “Terima Kasih Jokowi” yang dinyanyikan kader Gerindra yang memenuhi seisi ruangan. “Terima Kasih Jokowi”, dipandu langsung oleh Prabowo.
“Terima kasih Bapak Jokowi, terima kasih Bapak Jokowi dari kami Partai Gerindra,” nyanyi para kader dengan penuh semangat.
Mendengar namanya kembali diteriakkan ribuan kader, Jokowi berdiri dan tersenyum, membalas antusiasme yang mengalir dari seluruh kader Gerindra yang memenuhi ruangan. Momen itu semakin meriah saat Prabowo dengan lantang meneriakkan, “Hidup Jokowi!”, yang langsung disambut tepuk tangan dan sorakan dari seluruh peserta yang hadir.
Selain itu, Prabowo juga tidak lupa dengan kerja keras partai pendukungnya di Pilpres 2024. "Kita diberi kepercayaan oleh rakyat bersama kawan-kawan kita dari Koalisi Indonesia Maju (KIM), dan saya katakan di sini bahwa kita berhasil mendapat kepercayaan rakyat karena dukungan teman-teman Koalisi Indonesia Maju semuanya," jelas Kepala Negara.
Setelah Prabowo, gantian Jokowi. Meskipun bukan lagi Kepala Negara, Jokowi diberi kesempatan untuk menyampaikan sambutan. Eks Gubernur Jakarta itu mengaku awalnya menolak menyampaikan sambutan.
"Tapi karena ini perintah dari Panglima Tertinggi. Dari Presiden RI Bapak Prabowo, maka saya siap," kata Jokowi memulai sambutannya.
Jokowi juga memuji kinerja 100 hari pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, yang antara lain ditandai oleh tingginya tingkat kepuasan publik (approval rating) dari berbagai lembaga survei. Dia bahkan menyebut, tak ada presiden di dunia ini yang sekuat Prabowo.
Jokowi mengawali pujian itu, dengan membandingkan approval rating dirinya saat menjabat di periode pertama kepemimpinan tahun 2014. Di masa awal menjabat, approval rating awal yang diberikan lembaga survei kepada Jokowi, mencapai 62 persen. Karena menaikkan harga BBM, approval rating Jokowi melorot jadi 52 persen.
"Kalau dibandingkan dengan approval rating Bapak Presiden Prabowo Subianto, 100 hari kemarin, survei kinerjanya 80,9 persen. Dukungan parlemen juga di atas 80 persen," papar Jokowi.
Itu artinya, lanjut Jokowi, dukungan rakyat sangat kuat sekali. Dukungan politik di parlemen, juga sangat kuat sekali.
"Sehingga, saya boleh menyampaikan, Presiden Prabowo ini adalah presiden dengan dukungan terkuat. Baik dari rakyat ataupun DPR. Coba cek seluruh Presiden yang ada di dunia. Sekarang ini, nggak ada yang sekuat Bapak Prabowo Subianto," nilai mantan Wali Kota Solo itu.
Saking kuatnya Prabowo, Jokowi berseloroh. Dia bilang, dikit-dikit orang menyalahkan Jokowi. Dikit-dikit yang salah Jokowi.
"Coba sekali-sekali nyalahin Pak Prabowo. Nggak berani. Karena kepemimpinan dan determinasi Pak Prabowo sudah sangat teruji. Buktinya berkali-kali kalah, tetap terus maju, dan akhirnya menang. Mohon maaf, dua kali yang mengalahkan saya," tuturnya.
Dengan kekuatan approval rating dan dukungan politik tadi, Jokowi meyakini satu per satu program yang direncanakan pemerintahan Prabowo, dapat terealisasi dengan baik. "Saya juga yakin, Partai Gerindra akan semakin besar," tandas Jokowi.
Setelah menyelesaikan sambutan, Jokowi langsung dihampiri Prabowo. Jokowi diberi keris berwarna keemasan oleh Prabowo. Meskipun proses pemberian itu berlangsung cepat, namun tetap mencuri perhatian dari hadirin yang datang.
Keduanya sempat berangkulan setelah pemberian cendera mata selesai dilakukan. Keduanya lalu menyapa beberapa peserta di sekitar podium tempat menyampaikan sambutan.
Diberitakan sebelumnya, hubungan antara Prabowo-Jokowi kembali menjadi sorotan. Bahkan, Prabowo sempat mengungkapkan bahwa ada pihak-pihak yang coba memisahkan dirinya dengan Jokowi saat memberikan sambutan di acara Muslimat NU, pekan lalu.
Kendati demikian, Prabowo memastikan bahwa upaya adu domba antara dirinya dengan Jokowi akan sia-sia. "Dalam politik, saya akui banyak berguru dari Pak Jokowi," ungkap Prabowo.
Jokowi juga ikut mengomentari soal hubungannya dengan Prabowo. Jokowi bilang, dirinya sudah lama mengenal baik Prabowo. Bahkan, eks Presiden 2 periode itu tak menampik dirinya juga banyak belajar dari Prabowo. "Sama-sama saling belajar," tutur Jokowi.
Pengamat Politik dari Universitas Airlangga Prof Kacung Marijan mengomentari pernyataan saling sanjung antara Prabowo dan Jokowi. Prof Kacung mengaku memang sulit memisahkan Prabowo dan Jokowi. Sebab, keduanya memiliki spektrum serupa dalam membangun Indonesia.
“Baiknya Pak Prabowo kan tidak lepas dari Pak Jokowi. Pak Jokowi ingin ada keberlanjutan dan Pak Prabowo ingin melanjutkan. Ikatan keduanya tentu tidak mudah terputus. Paling tidak diawal awal pemerintahan Pak Prabowo sekarang ini," pungkas Kacung.
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu