TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Wagub Rano Fokus Pengerukan Saluran Air Untuk Kurangi Banjir Di Jakarta

Reporter & Editor : AY
Jumat, 21 Februari 2025 | 18:31 WIB
Wagub Rano Karno (no 2 dari kanan) saat meninjau mengerukan di Ksli Krukut. Foto : Ist
Wagub Rano Karno (no 2 dari kanan) saat meninjau mengerukan di Ksli Krukut. Foto : Ist

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno meninjau pengerukan Kali Krukut di Jalan NIS, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025). Kedatangan Wagub Rano disambut antusias warga sekitar. Turut hadir dalam tinjauan tersebut Plt. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum dan Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin.

 

Dalam tinjauan tersebut, Wagub Rano menyusuri Kali Krukut sambil mengecek pengerukan kali yang tengah dilakukan pasukan biru Dinas SDA DKI Jakarta. Pengerukan sungai sebagai upaya pengendalian banjir terpadu dan berkelanjutan merupakan salah satu program prioritas yang akan dilaksanakan dalam Rencana 100 Hari Pertama kepemimpinan.

 

"Hari pertama kerja, saya bekerja, turun untuk melihat beberapa tempat hari ini. Sekarang kita melihat pengerukan Kali Krukut di Jakarta Selatan. Kemudian nanti kita ke Jakarta Barat untuk melihat wilayah rawan banjir. Saya melihat harus ada perubahan dalam antisipasi banjir, kalau tidak ada perubahan ya tidak selesai-selesai masalahnya," kata Wagub Rano.

 

Dalam tinjauannya, ia melihat terdapat beberapa kendala yang dihadapi dalam pengerukan kali di Jakarta, di antaranya lebar kali yang sempit dan jalan yang tidak lebar, sehingga alat berat untuk mengeruk sedimen lumpur tidak bisa masuk. Seperti di Kali Krukut yang mengalami penyempitan karena adanya penumpukan sedimen. Lebar Kali Krukit saat ini hanya empat meter.

 

Kemudian kondisi tanggul masih berupa tanah, sehingga saat debit air Kali Krukut tinggi, maka air dapat meluap ke permukiman warga. Kendala lainnya, jarak antara jembatan dan kali yang terlalu pendek, sehingga sulit dilakukan pemeliharaan karena alat berat tidak bisa lewat di bawah jembatan.

 

Melihat kendala tersebut, Wagub Rano merumuskan sejumlah langkah strategis untuk mengatasinya. Terkait kendala teknis, pihaknya akan segera mencari solusi bersama perangkat daerah terkait. Ia menegaskan program pengerukan kali masuk dalam program 100 hari kerjanya bersama Gubernur DKI Pramono Anung.

 

Program pengerukan kali masuk program 100 hari kerja, tapi memang tidak bisa selesai dalam satu hari. Apalagi kita lihat tadi ada kendala-kendala di lapangan, seperti ada jembatan, panjang kali 700 meter tapi lebarnya sempit, sehingga alat berat kita tidak bisa menyeberang jembatan, berarti kita harus pindah ke ujung kali. Artinya, kendala-kendala teknis dilapangan harus kita pahami dan segera cari solusinya. Saya bilang kenapa tidak diturap, ternyata kalau diturap nantinya malah dididirikan dapur di atas kali. Jadi tidak kelar-kelar masalahnya," ujarnya.

 

Karena itu, Wagub Rano mengatakan, Pemprov DKI akan melakukan sosialisasi pengerukan kali kepada masyarakat yang tinggal di bantaran kali agar mereka mendukung program ini untuk mengantisipasi banjir di Jakarta. Salah satu yang disosialisasikan adalah tidak membangun bangunan di atas kali yang sudah diturap. Kemudian, sosialisasi relokasi warga di bantaran kali ke rumah susun sederhana sewa (rusunawa) milik Pemprov DKI.

 

"Jadi banyak yang harus kita perhatikan. Ada beberapa skenario, tapi skenario ideal, kita harus relokasi. Saya tanya Pak Sekda, di daerah sini ada lahan yang bisa digunakan untuk rumah susun. Mudahkah bangun rumah susun? Mudah. Sulitnya apa? Sosialisasi masyarakat. Makanya tadi saya tanya ke warga, sudah berapa tahun kena banjir? Setiap tahun. Apa mau begini terus? Mereka bilang tidak mau. Jadi ada keinginan pindah. Yang penting harus kita ubah nasib. Itulah kunci sosialisasi pada masyarakat. Saya sangat yakin mereka juga sudah capek kalau tiap hari banjir yang bisa dua meter," terangnya.

 

Setelah itu, Wagub Rano juga meninjau pengerukan Kali Mookervart, tepatnya di antara Jalan Rawa Buaya dan Jalan H. Dairi, Jakarta Barat. Kali Mookervart memiliki panjang 1.040 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 1 meter dengan target volume pengerukan sebesar 31.200 m3. Pengerukan di kali tersebut telah dilakukan sejak 12 Februari dan ditargetkan selesai pada 31 Agustus 2025 dengan mengerahkan empat alat berat (excavator), serta 15 dump truck.

Komentar:
Dprd
Pandeglang
Dinkes
bkpsdm
perkim
RSU Serut
ePaper Edisi 21 Februari 2025
Berita Populer
04
Casemiro Tetap Betah Di Man United

Olahraga | 1 hari yang lalu

08
Hari Ini Dewi-Iing Dilantik Presiden Prabowo

Pos Banten | 2 hari yang lalu

09
10
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit