TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Serahkan Petisi Ke Presiden

Ribuan Buruh KSPSI Aksi Damai Tolak Kenaikan BBM

Laporan: AY
Senin, 12 September 2022 | 16:24 WIB
Masa demo di Patung Kuda Arjuna Wijaya. Foto : Istimewa
Masa demo di Patung Kuda Arjuna Wijaya. Foto : Istimewa

JAKARTA - Ribuan anggota konfederasi buruh terbesar di Indonesia, Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) pimpinan Andi Gani Nena Wea menggelar aksi damai menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Senin (12/9).


Rintik hujan yang turun, tak menyurutkan ribuan buruh untuk melakukan aksinya menolak kenaikan BBM. Aksi ribuan buruh dimulai dengan melakukan long march dari Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat ke Istana Negara.


Kemudian menuju Patung Kuda Arjuna Wijaya. Satu mobil komando di tengah massa buruh terlihat memberikan arahan.
Sementara, bendera dan spanduk berisikan penolakan BBM terus dikibarkan buruh. Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea yang juga Pimpinan Konfederasi Buruh ASEAN (ATUC) memimpin langsung aksi ribuan buruh ini.

Andi Gani menegaskan, ada 3 tuntunan yang dibawa dalam aksi damai buruh ini dalam bentuk petisi, yang akan langsung diserahkan ke Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pertama, menolak kenaikan harga BBM karena upah buruh juga tidak naik.

"KSPSI menegaskan menolak kenaikan BBM. Karena, BBM naik akan langsung berpengaruh terhadap kenaikan biaya transportasi, biaya sewa tempat tinggal yang langsung merangkak naik sekarang, bahan pangan ikutan naik. Ini akan menambah beban buruh," tegasnya

Kedua, kata Andi Gani, menuntut adanya upah layak bagi buruh. Upah layak sangat dibutuhkan untuk kesejahteraan buruh. Upah Minimum Provinsi (UMP) stagnan sejak tahun 2021-2022.


Ketiga, buruh menolak Omnibus Law atau UU Cipta Kerja. Andi Gani menambahkan, perwakilan KSPSI menyerahkan langsung petisi dan diterima Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin serta Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono.

"Mereka juga menemui langsung massa aksi buruh diatas mobil komando," jelasnya.


Andi Gani meminta Pemerintah harus segera memikirkan dampak serius kebijakan kenaikan BBM tersebut terhadap buruh Indonesia. Andi Gani menilai, agak aneh harga BBM naik ditengah turunnya harga minya dunia.

Karena, kata Andi Gani, kenaikan harga BBM tanpa dibarengi kenaikan upah adalah hal yang tidak masuk akal. Menurutnya, buruh di Indonesia pasti pengguna BBM bersubsidi.


Usai menerima delegasi buruh, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin serta Kasetpres Heru Budi Hartono ikut naik ke mobil komando.

Heru menerima petisi buruh yang berisi tuntutan buruh menolak kenaikan harga BBM. "Tentunya akan kami tindak lanjuti, besok rencana akan kami undang KSPSI, hasilnya akan kami sampaikan," ucapnya. (AY/rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo