TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Denger-denger PAN Dapat 1 Menteri, 1 Wamen

Zulkifli Hasan Cs Nggak Malu-malu Lagi

Oleh: SI/AY
Selasa, 14 Juni 2022 | 10:27 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (Ist)
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (Ist)

JAKARTA - Ambisi PAN masuk ke kabinet sudah tidak bisa dibendung lagi. Kalau biasanya bersikap pasrah, kini partai yang dipimpin Zulkifli Hasan itu sudah nggak malu-malu lagi ngomongin jatah menteri yang bakal diperoleh PAN.

Emang berapa? Dengar-dengar, Zul cs bakal dapat 1 menteri dan 1 wakil menteri. Apa benar Pak Jokowi?

Meskipun sempat disinggung Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, jadi tidaknya reshuffle kabinet masih belum pasti.

Apalagi saat disinggung soal reshuffle, Presiden Jokowi menjawab belum. Namun, di kalangan parpol, wacana bongkar pasang kabinet ini, tetap saja bergolak.

PAN yang sejak tahun lalu kena prank soal reshuffle, kini paling getol ngomongin perombakan kabinet. Maklum dalam koalisi pendukung pemerintah, cuma partai berlambang matahari ini saja yang belum kebagian ‘kue’ kekuasaan. Padahal, PAN sudah resmi mendukung pemerintah sejak Agustus 2021.

Nggak heran, ketika isu reshuffle hidup lagi, PAN langsung semangat. Ketua Dewan Pakar PAN, Dradjad Wibowo yakin betul, kali ini wacana reshuffle benar-benar akan terjadi. Tepatnya, reshuffle bakal dilakukan besok, (15/6), yang dalam kalender Jawa bertepatan dengan Rabu Pahing.

"Memang akhir-akhir ini di kalangan elite politik beredar spekulasi bahwa Rabu, 15 Juni ini, Presiden Jokowi akan melakukan reshuffle kabinet. Nah, tanggal 15 ini jatuh Rabu Pahing, Wuku Kuningan," kata Dradjad, dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Dalam reshuffle kali ini, eks anggota DPR ini juga pede alias percaya diri, PAN bakal dapat kesempatan masuk kabinet.

Meskipun PAN pendatang baru di koalisi, Dradjad bilang, Jokowi bakal langsung memberikan 2 kursi bagi PAN.

"Rumornya, PAN akan mendapat amanat 1 menteri dan 1 wamen di kabinet,” ungkapnya.

Untuk posisi menteri, PAN mempercayakan jabatan tersebut pada Zulkifli Hasan. Sedangkan untuk wamen, masih dalam pembahasan di internal.

“Intinya, PAN siap membantu Pak Jokowi untuk menyelesaikan tugasnya di sisa masa jabatannya,” tegasnya.

Bagaimana reaksi dari parpol lain? Sekjen Partai NasDem, Johnny Plate menyerahkan sepenuhnya urusan reshuffle kepada Jokowi.

Kata dia, NasDem akan patuh dan mendukung setiap keputusan yang diambil Jokowi.

Dia yakin, kebijakan yang diambil presiden tujuannya adalah kepentingan negara usai dihajar pandemi Covid-19.

“Sehingga bila evaluasi-evaluasi itu dilakukan oleh Bapak Presiden, maka kita hormati," kata Johnny.

Menteri Komunikasi dan Informatika ini menegaskan, NasDem sudah berkomitmen untuk tetap mengawal pemerintahan Jokowi sampai khatam.

“Sikap NasDem dari awal, membentuk kabinet, merombak kabinet adalah hak prerogatif presiden. Kami menghormati hak prerogatif presiden seutuhnya," tuturnya.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengaku tak tahu-menahu soal wacana reshuffle tanggal 15 Juni besok. Menurutnya, reshuffle adalah hak prerogatif presiden, bukan domain partai politik.

“Tidak ada bocoran. Itu mungkin ditanyakan Bapak Presiden. Bukan domain parpol," jelas Airlangga, di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.

Kalau pun isu itu benar dan reshuffle jadi dilakukan, lanjut Airlangga, Golkar tentu menyerahkan sepenuhnya pada Jokowi. Partai berlambang Beringin ini, kata dia, siap bekerja sama dengan semua pihak untuk kemaslahatan bangsa. Termasuk kabar yang menyebutkan PAN bakal masuk kabinet lewat reshuffle.

"Dengan semua pun siap. Kalau kabinet kan harus kompak," terang Menko Perekonomian itu, menanggapi isu PAN masuk kabinet.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, M Qodari menilai, bocoran yang disampaikan PAN soal reshuffle hingga jatah menteri, bukan isapan jempol.

Kata dia, tidak mungkin PAN yang masuk gerbong koalisi paling belakangan, berani ngomong seperti itu, bila tidak mendapatkan info langsung dari pihak Istana.

"Mungkin sudah ada komunikasi dari dalam dengan PAN. Pasti ada komunikasi-komunikasi," tegas Qodari, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Lagian, kata dia, bergabungnya PAN dalam pemerintahan Jokowi bukanlah baru pertama kali terjadi. Di periode pertama Jokowi, PAN yang masuk gerbong koalisi paling belakang, juga berhak mendapatkan 1 tiket menteri di kabinet.

“PAN ini bukan parpol baru. Kan sudah pernah juga berada di luar lalu masuk bergabung ke pemerintahan di periode pertama Pak Jokowi," paparnya.

Namun, pos kementerian mana yang akan ditempatkan kader PAN, Qadari mengaku tidak bisa menduganya. Bisa saja, PAN masuk kabinet dengan mengambil jatah pos menteri dari kalangan profesional atau bisa juga dari jatah parpol koalisi.

"Mungkin pakai matematika sederhana juga kali ya, jumlah kementerian ada berapa, latar belakang menteri non-parpol berapa, parpol berapa, PDIP berapa Golkar berapa PKB berapa gitu. Berapa juga jatah buat menteri yang baru belakangan gabung,” tutur Qadari. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo