TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Jadwal imsak
Dewan Pers

Puncak Arus Mudik Diprediksi 28 Maret 2025

Reporter: Farhan
Editor: Redaksi
Sabtu, 15 Maret 2025 | 10:17 WIB
Ilustrasi. Foto ; Ist
Ilustrasi. Foto ; Ist

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran tahun 2025.

 

Hasil survei menyebutkan, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.

 

Menteri Perhubungan (Men­hub) Dudy Purwagandhi mengatakan, hasil survei ini telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto dan sudah diinformasikan kepada stake­holder terkait, mulai dari DPR, kementerian/lembaga, Pemerin­tah daerah, Kepolisian, BUMN, hingga pihak swasta.

 

“Menyikapi munculnya angka tersebut, kami telah melaku­kan rapat koordinasi dengan berbagai pihak. Kami lakukan jauh-jauh hari, memastikan masyarakat dapat mudik dan balik Lebaran dengan selamat, nyaman dan lancar,” kata Dudy dalam Rapat Koordinasi Persia­pan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025 di Kantor Pusat Kemenhub, Jakarta, Jumat (14/3/2025).

 

Eks Komisaris PLN ini mengatakan, Pemerintah akan memberlakukan kebijakan efek­tif untuk mengantisipasi ter­jadinya lonjakan pemudik yang berpotensi besar menyebabkan kepadatan di sejumlah simpul transportasi dan ruas jalan, baik tol maupun arteri.

 

Beberapa di antaranya me­liputi penerapan kebijakan Work from Anywhere (WFA), penyelenggaraan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, hingga pengaturan lalu lintas, khusus­nya pada daerah-daerah yang berisiko tinggi mengalami ke­macetan.

 

Hasil survei menunjukkan, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang (dengan penera­pan kebijakan WFA).

 

Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.

 

Terkait angka sebaran, dae­rah asal perjalanan terbanyak, yakni Jawa Barat sebesar 30,9 juta orang (21,1 persen). Disusul Jawa Timur sebesar 26,4 juta orang (18 persen), Jawa Tengah sebesar 23,3 juta orang (15,9 persen), Banten sebesar 7,9 juta orang (5,4 persen) dan DKI Jakarta sebesar 6,7 juta orang (4,6 persen).

 

Adapun, daerah tujuan per­jalanan terbanyak adalah Jawa Tengah 36,6 juta orang (25 persen), Jawa Timur sebesar 27,4 juta orang (18,7 persen), Jawa Barat 22,1 juta orang (15,1 persen), Yogyakarta sebesar 9,4 juta orang (6,4 persen) dan Sumatera Utara 6,2 juta orang (4,2 persen).

 

Kemudian, terdapat lima moda transportasi yang menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan selama libur Lebaran.

 

Pilihan terbanyak jatuh pada mobil pribadi sebesar 33,69 juta (23 persen). Diikuti bus sebesar 24,76 juta (16,9 persen), kereta api antarkota sebesar 23,58 juta (16,1 persen), pesawat sebesar 19,77 juta (13,5 persen), dan sepeda motor sebesar 12,74 juta (8,7 persen).

 

Hari keberangkatan mobil pribadi terbanyak jatuh pada H-3 sebesar 3,47 juta. Sedangkan hari kepulangan mobil pribadi terbanyak jatuh pada H+5 sebe­sar 6,97 juta.

 

Potensi kepadatan mobil pribadi akan terjadi di Tol Trans Jawa. Angkanya diprediksi akan mencapai 7,95 juta.

 

Sementara, hari keberangka­tan sepeda motor terbanyak jatuh pada H-3 sebesar 1,08 juta. Hari kepulangan sepeda motor ter­banyak jatuh pada H+5 sebesar 2,3 juta.

 

“Potensi kepadatan sepeda motor akan terjadi di jalan arteri atau alternatif. Angkanya di­prediksi mencapai 4,41 juta,” ungkapnya.

 

Selain itu, kata Dudy, simpul transportasi terpadat ada di beberapa titik. Untuk angkutan jalan, terminal asal terpadat adalah Purabaya Surabaya sebe­sar 1,08 juta orang. Sedangkan terminal tujuan terpadat adalah Giwangan Yogyakarta sebesar 609,45 ribu orang.

 

Stasiun asal terpadat adalah Stasiun Pasar Senen Jakarta sebesar 4,08 juta orang. Sedangkan stasiun tujuan terpadat adalah Stasiun Yogyakarta Tugu sebesar 2,02 juta orang.

 

Kemudian, bandara asal ter­padat adalah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebesar 1,60 juta orang, sedangkan bandara tujuan terpadat adalah Juanda Surabaya sebesar 3,24 juta orang.

 

Berikutnya, pelabuhan asal terpadat adalah Tanjung Perak Surabaya sebesar 292,81 ribu orang. Sedangkan pelabuhan tujuan terpadat juga Tanjung Perak Surabaya sebesar 766,38 ribu orang.

 

“Kami juga akan mengopti­malkan Pusat Informasi Trans­portasi yang beroperasi 24 jam setiap hari untuk memantau pergerakan di semua moda trans­portasi,” jelasnya.

 

Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho memperkirakan pergerakan arus mudik akan dimulai pekan depan, menyusul adanya kebijakan WFA.

 

Karena ada WFA di timeline, maka diperkirakan nanti para pemudik itu akan terurai dari awal, sehingga Mabes Polri melaksanakan operasi ketupat mulai 23 Maret-8 April 2025 khusus Jawa, Lampung Bali, yang lainnya tetap 26 Maret,” kata Agus.

 

Agus belum bisa memastikan apakah kebiasaan mudik H-3 Lebaran akan terjadi setelah adanya kebijakan WFA. Hal itu akan dipastikan melalui traffic counting.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit