Puncak Arus Mudik Diprediksi 28 Maret 2025

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT) telah melakukan survei terkait potensi pergerakan masyarakat selama periode Lebaran tahun 2025.
Hasil survei menyebutkan, potensi pergerakan masyarakat selama libur Lebaran tahun ini diprediksi mencapai 146,48 juta jiwa atau setara 52 persen dari total penduduk Indonesia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengatakan, hasil survei ini telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto dan sudah diinformasikan kepada stakeholder terkait, mulai dari DPR, kementerian/lembaga, Pemerintah daerah, Kepolisian, BUMN, hingga pihak swasta.
“Menyikapi munculnya angka tersebut, kami telah melakukan rapat koordinasi dengan berbagai pihak. Kami lakukan jauh-jauh hari, memastikan masyarakat dapat mudik dan balik Lebaran dengan selamat, nyaman dan lancar,” kata Dudy dalam Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran 2025 di Kantor Pusat Kemenhub, Jakarta, Jumat (14/3/2025).
Eks Komisaris PLN ini mengatakan, Pemerintah akan memberlakukan kebijakan efektif untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pemudik yang berpotensi besar menyebabkan kepadatan di sejumlah simpul transportasi dan ruas jalan, baik tol maupun arteri.
Beberapa di antaranya meliputi penerapan kebijakan Work from Anywhere (WFA), penyelenggaraan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, hingga pengaturan lalu lintas, khususnya pada daerah-daerah yang berisiko tinggi mengalami kemacetan.
Hasil survei menunjukkan, puncak arus mudik diprediksi terjadi pada H-3 atau 28 Maret 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 12,1 juta orang (dengan penerapan kebijakan WFA).
Sedangkan puncak arus balik diprediksi terjadi pada H+5 atau 6 April 2025 dengan potensi jumlah pergerakan masyarakat sebanyak 31,49 juta orang.
Terkait angka sebaran, daerah asal perjalanan terbanyak, yakni Jawa Barat sebesar 30,9 juta orang (21,1 persen). Disusul Jawa Timur sebesar 26,4 juta orang (18 persen), Jawa Tengah sebesar 23,3 juta orang (15,9 persen), Banten sebesar 7,9 juta orang (5,4 persen) dan DKI Jakarta sebesar 6,7 juta orang (4,6 persen).
Adapun, daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah 36,6 juta orang (25 persen), Jawa Timur sebesar 27,4 juta orang (18,7 persen), Jawa Barat 22,1 juta orang (15,1 persen), Yogyakarta sebesar 9,4 juta orang (6,4 persen) dan Sumatera Utara 6,2 juta orang (4,2 persen).
Kemudian, terdapat lima moda transportasi yang menjadi pilihan utama masyarakat untuk melakukan perjalanan selama libur Lebaran.
Pilihan terbanyak jatuh pada mobil pribadi sebesar 33,69 juta (23 persen). Diikuti bus sebesar 24,76 juta (16,9 persen), kereta api antarkota sebesar 23,58 juta (16,1 persen), pesawat sebesar 19,77 juta (13,5 persen), dan sepeda motor sebesar 12,74 juta (8,7 persen).
Hari keberangkatan mobil pribadi terbanyak jatuh pada H-3 sebesar 3,47 juta. Sedangkan hari kepulangan mobil pribadi terbanyak jatuh pada H+5 sebesar 6,97 juta.
Potensi kepadatan mobil pribadi akan terjadi di Tol Trans Jawa. Angkanya diprediksi akan mencapai 7,95 juta.
Sementara, hari keberangkatan sepeda motor terbanyak jatuh pada H-3 sebesar 1,08 juta. Hari kepulangan sepeda motor terbanyak jatuh pada H+5 sebesar 2,3 juta.
“Potensi kepadatan sepeda motor akan terjadi di jalan arteri atau alternatif. Angkanya diprediksi mencapai 4,41 juta,” ungkapnya.
Selain itu, kata Dudy, simpul transportasi terpadat ada di beberapa titik. Untuk angkutan jalan, terminal asal terpadat adalah Purabaya Surabaya sebesar 1,08 juta orang. Sedangkan terminal tujuan terpadat adalah Giwangan Yogyakarta sebesar 609,45 ribu orang.
Stasiun asal terpadat adalah Stasiun Pasar Senen Jakarta sebesar 4,08 juta orang. Sedangkan stasiun tujuan terpadat adalah Stasiun Yogyakarta Tugu sebesar 2,02 juta orang.
Kemudian, bandara asal terpadat adalah Bandara Sultan Hasanuddin Makassar sebesar 1,60 juta orang, sedangkan bandara tujuan terpadat adalah Juanda Surabaya sebesar 3,24 juta orang.
Berikutnya, pelabuhan asal terpadat adalah Tanjung Perak Surabaya sebesar 292,81 ribu orang. Sedangkan pelabuhan tujuan terpadat juga Tanjung Perak Surabaya sebesar 766,38 ribu orang.
“Kami juga akan mengoptimalkan Pusat Informasi Transportasi yang beroperasi 24 jam setiap hari untuk memantau pergerakan di semua moda transportasi,” jelasnya.
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryo Nugroho memperkirakan pergerakan arus mudik akan dimulai pekan depan, menyusul adanya kebijakan WFA.
Karena ada WFA di timeline, maka diperkirakan nanti para pemudik itu akan terurai dari awal, sehingga Mabes Polri melaksanakan operasi ketupat mulai 23 Maret-8 April 2025 khusus Jawa, Lampung Bali, yang lainnya tetap 26 Maret,” kata Agus.
Agus belum bisa memastikan apakah kebiasaan mudik H-3 Lebaran akan terjadi setelah adanya kebijakan WFA. Hal itu akan dipastikan melalui traffic counting.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu