Pemerintah Tingkatkan Terus Fasilitas RS Daerah 3T

JAKARTA - Pemerintah terus meningkatkan fasilitas Rumah Sakit (RS) terutama di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno mengatakan, peningkatan fasilitas RS merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
“Termasuk dalam sektor kesehatan untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan layanan kesehatan berkualitas,” kata Pratikno, usai peletakan batu pertama atau groundbreaking pembangunan peningkatan kelas C Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarempa, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau (Kepri), dan RSUD Tafaeri, Nias Utara, Kepulauan Nias, Sumatera Utara, dikutip Minggu (23/3/2025).
Peletakan batu pertama pengembangan RSUD Tarempa di Kepulauan Riau dan RSUD Tafaeri di Kepulauan Nias menandai dimulainya proyek peningkatan fasilitas dan layanan kesehatan dengan nilai Rp 150 miliar.
Pratikno menjelaskan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan status RSUD Tafeari dan RSUD Tarempa dari Kelas D menjadi Kelas C.
Sebagai bagian dari transformasi menjadi RS kelas C, RSUD Tarempa dan RSUD Tafeari akan dilengkapi fasilitas dan layanan yang lebih lengkap.
Di antaranya, kapasitas ruang rawat inap yang lebih banyak, serta pengembangan ruang rawat jalan poliklinik.
Berbagai layanan spesialis juga akan ditingkatkan, termasuk Intensive Cardiovascular Care Unit (ICVCU), Layanan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), Layanan Intermediate, serta layanan perawatan intensif seperti Intensive Care Unit (ICU), Neonatal Intensive Care Unit (NICU), dan High Care Unit (HCU).
Selain itu, fasilitas penunjang medis juga diperkuat dengan ruang radiologi yang dilengkapi CT Scan dan Mammografi, serta laboratorium modern yang mencakup Laboratorium Cytotoxic untuk pemeriksaan lebih lanjut dalam bidang onkologi.
Eks Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) ini menegaskan, peningkatan RSUD menjadi langkah strategis untuk membangun sistem kesehatan yang lebih tangguh dan inklusif.
Menurutnya, tidak hanya soal membangun gedung tapi memastikan setiap warga negara. Terutama di daerah terpencil, mendapatkan layanan kesehatan setara dengan kota besar.
Dia berharap peningkatan fasilitas RS ini dapat membawa dampak besar bagi masyarakat
Akses kesehatan berkualitas akan semakin mudah dijangkau oleh warga di daerah 3T, mengurangi kesenjangan layanan medis antara daerah perkotaan dan pedesaan,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memastikan akan memodernisasi 32 RS tipe D di daerah 3T.
“RS ini akan dikembangkan menjadi rumah sakit modern yang mampu melayani penyakit katastropik seperti stroke, jantung, kanker dan ginjal,” jelasnya.
Dengan adanya layanan ini, kata Budi, masyarakat tidak perlu lagi dirujuk ke RS di luar daerah, sehingga pelayanan kesehatan menjadi lebih cepat dan efisien.
Saya tahu warga Kepri kalau berobat lebih sering ke Malaysia dibandingkan di dalam negeri. Nah, dengan adanya RS ini diharapkan warga cukup di sini saja, tidak perlu keluar. Anambas ini jauh, kasihan pasien kalau dikirim ke luar daerah,” tuturnya.
Budi juga menekankan pentingnya keseimbangan antara fasilitas medis dengan Sumber Daya Manusia (SDM).
Dia mendorong Pemkab Anambas mengusulkan tenaga medis lokal dalam program beasiswa dokter spesialis, sehingga saat pembangunan rampung, tersedia tenaga medis yang memadai.
“Pembangunan ini diharapkan selesai dalam waktu 1 tahun sebagai bentuk komitmen kami dalam meningkatkan akses layanan kesehatan yang berkualitas di seluruh Nusantara,” tandas Budi.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengapresiasi perhatian dan kepedulian Pemerintah Pusat terhadap pemerataan sektor kesehatan di pulau terluar Anambas.
Menurutnya, peningkatan status RSUD Tarempa merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah terluar Indonesia.
Dia berharap, dengan peningkatan tipe RS Tarempa ini akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dapat terwujud.
Ansar memaparkan, geografis Kepri yang terdiri dari 2.408 pulau dengan 394 pulau berpenghuni dan 22 pulau terdepan memiliki tantangan tersendiri dalam pemerataan akses layanan kesehatan.
Anambas yang berbatasan langsung dengan perairan internasional, saat ini hanya memiliki 9 Puskesmas dan 3 RS tipe D.
Adapun, kendala yang dihadapi dalam pengembangan layanan kesehatan di Anambas, di antaranya kekurangan SDM, keterbatasan sarana, prasarana, dan alat kesehatan, serta akses internet yang terbatas sehingga menghambat konektivitas, komunikasi, dan akses informasi kesehatan.
Saat ini, kata dia, RSUD Tarempa hanya memiliki 1 dokter spesialis obstetri dan ginekologi serta 1 dokter spesialis anak. Sementara dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis bedah belum tersedia.
Begitu juga dengan dokter spesialis penunjang, seperti radiologi, anestesi dan patologi klinik yang belum tersedia.
Olahraga | 9 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 22 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu