5.400 Warga Pandeglang Positif TBC
Bupati Dewi Minta Rutin Cek Kesehatan

PANDEGLANG - Dari total 1,4 juta penduduk di Kabupaten Pandeglang, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat ada sebanyak 5.400 warga Pandeglang positif mengidap Tuberkulosis (TBC).
Atas kondisi itu, pada kesempatan peringatan TBC sedunia tingkat Kabupaten Pandeglang di Puskesmas Pulosari, Bupati Pandeglang Raden Dewi Setiani meminta warga Pandeglang untuk rutin cek kesehatan ke Puskesmas untuk mencegah penyebaran TBC tersebut.
“TBC itu bukan aib atau memalukan, jadi jangan malu untuk diobati karena kita punya target untuk menuntaskan kasus TBC,” kata Dewi, Senin (24/3).
Menurutnya, saat ini masyarakat masih beranggapan untuk memilih tidak memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas jika mengalami batuk yang tidak kunjung sembuh.
“Jika selama 3-7 hari mengalami batuk, segera memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas, pengobatannya gratis selama 6 bulan jika positif TBC,” katanya.
Bupati Dewi mengungkapkan, dari 1,4 Juta Penduduk Kabupaten Pandeglang, kurang lebih terdapat 5.400 kasus TBC. Ini menjadi sebuah target yang harus diselesaikan. “Kita punya program temukan tuberkulosis, obati sampai sembuh TBC di Indonesia atau TOSS TB,” katanya.
Menurutnya, kasus TBC itu bukan saja isu nasional melainkan isu dunia. Oleh sebab itu dikatakan Bupati Dewi, Presiden Indonesia dalam Asta Citanya menekankan Cek Kesehatan Gratis (CGK).
“Penemuan kasus TBC harus dituntaskan, ayo bantu kami, sahabat, dan saudara kita jangan sungkan untuk memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas,” tandasnya.
Kepala Dinkes Pandeglang, Eniyati menambahkan, estimasi penemuan penyakit TBC di Pandeglang sendiri ada sebanyak sekitar 28.886 kasus. Tapi ungkapnya, yang ditemukan ada sebanyak kurang lebih 5.400 kasus. “Dari kasus sebanyak itu tersebar di beberapa kecamatan di Pandeglang,” katanya.
Eniyati mengaku, banyak faktor yang menyebabkan masyarakat terkena penyakit TBC, salah satunya rendahnya penerapan Pola Hidup Sehat dan Bersih (PHBS).
“Pencegahannya itu tadi, harus menjaga kesehatan lingkungan, makan makanan dengan gizi yang seimbang. Intinya PHBS ditingkatkan supaya tidak mudah tertular virus TBC,” tandasnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Pulosari, Neti Gunaeti menyatakan, pihak Puskesmas terus melakukan investigasi terhadap warga yang kontak dengan pasien TBC dan kontak serumah. Jika ditemukan, akan dilakukan pengobatan selama 6 bulan gratis dari Pemerintah.
“Kami lakukan kunjungan pasien setiap bulan ke rumah warga, nanti dilakukan skrining buat pelacakan kasus TBC, di wilayah Puskesmas kurang lebih ada 59 kasus, dan terduga kasus 1.200,” ungkapnya.
Olahraga | 10 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 23 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu