TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Jadwal imsak
Dewan Pers

Melihat Rumah Produksi Dodol Betawi Di Cilenggang

Banjir Pesanan Jelang Idul Fitri, Produksi 200 Kg Per Hari

Reporter: Idral Mahdi
Editor: Redaksi
Selasa, 25 Maret 2025 | 07:50 WIB
Proses pembuatan dodol betawi di rumah produksi Titi Mugi Jaya yang berada di wilayah Cilenggang, Serpong.
Proses pembuatan dodol betawi di rumah produksi Titi Mugi Jaya yang berada di wilayah Cilenggang, Serpong.

SERPONG - Mendekati Idul Fitri, produsen dodol Betawi di Cilenggang, Kecamatan Serpong banjir pesanan. Per hari sekitar 200 kilogram dodol diproduksi. Pelanggannya bahkan ada yang datang dari luar kota. 

 

 Salah satu rumah produksi dodol Betawi di Cilenggang itu yakni, Titi Mugi Jaya yang berlokasi di Jalan Cilenggang I, Gang Mushola Al-Barokah, Kelurahan Cilenggang, Kecamatan Serpong.

 

Pemilik rumah produksi dodol Betawi Titi Mugi Jaya, Asep Jaya (44) mengatakan, menjelang Idul Fitri 2025 pesanan dodol di tempatnya meningkat hingga lebih dari 200 persen. Jika pada hari biasa dirinya hanya memproduksi 60 kilogram dodol perhari, namun menjelang Hari Raya Idul Fitri pesanan meningkat hingga mencapai 200 kilogram.

 

“Kalau dibandingkan hari biasa memang lebih banyak kalau mau Lebaran. Kalau hari biasa paling cuma 60 kilo, sekarang 200 kilo per hari,” kata Asep, Senin (24/3).

 Meski terbilang cukup banyak, namun jumlah itu masih jauh jika dibandingkan lima tahun lalu atau tepatnya sebelum masa pandemi Covid-19.

 

Asep menceritakan, saat itu jika sudah mendekati Idul Fitri, banyak masyarakat yang menghubunginya untuk memesan dodol, sehingga ia bisa memproduksi sampai 900 kilogram per hari.

 

Menurut Asep, salah satu keunikan dodol Betawi buatannya adalah proses produksinya yang masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan kayu bakar..Cara itu ia pertahankan karena sudah diterapkan secara turun temurun sejak rumah produksi itu beroperasi pada 1995 silam. “Ini saya meneruskan dari ibu saya, ibu saya sudah mulai dari tahun 1995. Saya generasi kedua,” katanya.

 

Asep mengungkapkan, bukan hanya caranya saja yang tidak berubah, bahkan lokasi pembuatannya pun tak pernah berpindah sejak ibunya pertama kali membuat dodol 30 tahun lalu.

 

Lokasi pembuatan dodol sendiri berada di atas lahan kurang lebih seluas 100 meter yang terletak tepat di belakang kediaman Asep. Dikelilingi dinding berbahan bambu, di dalam tempat produksi terdapat enam lubang tanah sebagai tempat wajan berukuran besar untuk memasak dodol. “Satu wajan cukup untuk membuat kurang lebih 60 kilo dodol,” ungkapnya.

 

Asep menyebut, dodol betawi buatannya membutuhkan tiga bahan dasar utama. Di antaranya beras ketan, gula merah, dan kelapa santan. Sedangkan, waktu yang dibutuhkan memproduksi dodol kurang mencapai tujuh hingga delapan jam. “Pembuatannya membutuhkan waktu sekitar 7 atau 8 jam, proses masaknya pun harus diaduk terus agar tidak gosong,” tuturnya.

 

Asep menyebut, dodol Betawi buatannya telah dijual ke berbagai daerah bahkan hingga Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Orang tahu di sini ada dodol cuma dari mulut ke mulut, tidak ada metode apapun untuk pemasaran. Pesanan paling jauh sudah kemana saja, (bahkan) sampai Jawa Tengah dan Jawa Timur,” pungkasnya.

Komentar:
DLH
ePaper Edisi 26 Maret 2025
Berita Populer
02
Laga NBA, Celtics Atasi Kingston King 113-95

Olahraga | 14 jam yang lalu

03
Prabowo Tak Nitip Satu Orang Pun Di Danantara

Nasional | 2 hari yang lalu

04
05
Kualifikasi Piala Dunia Zona CONMEBOL

Olahraga | 1 hari yang lalu

07
08
09
Sebuah Rumah di Batuceper Hangus Terbakar

Pos Tangerang | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit