TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Sengitnya Perang Dagang Global, Donald Trump Tunda Tarif Impor Hingga 90 Hari

Reporter: Farhan
Editor: AY selected
Kamis, 10 April 2025 | 10:17 WIB
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto : Ist
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Foto : Ist

AS - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menangguhkan pemberlakuan tarif impor baru hingga 90 hari, menyusul kian sengitnya perang dagang global akibat pengumuman tarif “resiprokal” pada 2 April 2025. Namun, hal itu tidak berlaku untuk rival dagang utamanya: China.

 

Pada saat yang sama, Trump justru kembali meningkatkan aksi balas dendamnya kepada China, dengan menaikkan tarif impor untuk negara tersebut, hingga tembus 125 persen.

 

"Mengingat kurangnya rasa hormat yang ditunjukkan China kepada pasar dunia, dengan ini saya menaikkan tarif Amerika Serikat (AS) untuk China menjadi 125 persen, Ketentuan baru ini akan segera berlaku,” tulis Trump via Truth Social, Rabu (9/4/2025).

 

Dia berharap, pada titik tertentu, China menyadari bahwa masa-masa menipu AS dan negara-negara lainnya tidak dapat dilanjutkan lagi.

 

Trump mengungkap, lebih dari 75 negara telah berkomunikasi dengan Perwakilan Amerika Serikat. Termasuk Departemen Perdagangan, Departemen Keuangan, dan Perwakilan Dagang AS untuk menegosiasikan solusi terkait masalah perdagangan, hambatan perdagangan, tarif, manipulasi mata uang, dan tarif non moneter.

 

"Negara-negara ini tidak melakukan aksi balasan dengan cara dan bentuk apa pun terhadap Amerika Serikat. Untuk itu, saya telah mengesahkan penangguhan selama 90 hari, dan menurunkan tarif timbal balik dengan batas dasar 10 persen secara substansial dalam periode tersebut,” beber Trump.

 

Gol Bunuh Diri 

 

Menteri Keuangan Scott Bessent yang menyebut China sebagai bad actor mengatakan, Trump memilih untuk menaikkan tarif terhadap China karena desakan eskalasi dari negara tersebut.

 

"Seperti yang telah saya katakan berulang kali, dan dikatakan Presiden Trump selama bertahun-tahun, China adalah ekonomi yang paling tidak seimbang dalam sejarah dunia modern. Mereka adalah sumber terbesar masalah perdagangan AS, juga negara-negara lainnya," papar Bessent.

 

Begitu AS mengumumkan tarif pada minggu lalu, produk China langsung membanjiri Eropa," sambungnya.

 

Bessent menekankan, AS tidak terlibat dalam perang dagang. Meski ketidakpastian meningkat karena China dan AS telah memberlakukan tarif yang terus membumbung tinggi satu sama lain.

 

Dia bahkan menyebut China telah melakukan gol bunuh diri, lantaran terus mengerek angka tarif impor untuk seluruh produk AS yang masuk ke Negeri Tirai Bambu.

 

"Saya tidak menyebutnya perang dagang. Saya mengatakan, China meningkatkan eskalasi, dan Presiden Trump menanggapinya dengan sangat berani. Untuk itu, kami akan mencari solusi dengan mitra dagang kami," beber Bessent.

 

Menurut dia, saat ini AS tengah melakukan negosiasi dengan sejumlah negara seperti Vietnam, Jepang, Korea Selatan, dan India terkait tarif impor.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit