Duel Hidup Mati Real Madrid Hadapi Arsenal

SPANYOL - Tugas berat harus dilakoni Real Madrid saat menjamu Arsenal pada leg kedua babak perempat final Liga Champions 2024/2025 di Santiago Bernabeu, dini hari nanti. Los Blancos diyakini bisa membalikkan keadaan walau perlu keajaiban.
Diketahui, nasib Madrid menuju leg kedua berada di ujung tanduk, setelah menelan kekalahan 0-3 dari Arsenal pada leg pertama di Stadion Emirates pekan lalu. Bahkan, kekalahan itu telah mengguncang fondasi kepercayaan sang juara bertahan.
Carlo Ancelotti kini memimpin tim yang dihadapkan pada pilihan mutlak: remontada atau kehancuran. Bernabeu, tempat di mana keajaiban kerap lahir, akan jadi panggung salah satu drama paling menegangkan musim ini.
Tak ada ruang untuk kesalahan, hanya peluang tipis yang terbuka di tengah tembok ketegangan. Di tengah sorakan fanatik yang membakar langit Madrid, Los Blancos harus menyalakan kembali api yang nyaris padam.
Madrid bukan asing terhadap mimpi buruk di leg pertama, tapi jarang sekali mimpi buruk itu datang dengan intensitas seperti ini. Kekalahan tiga gol di laga tandang hanya pernah terjadi lima kali sepanjang sejarah mereka di Eropa.
Empat dari lima situasi itu berakhir dengan eliminasi, kecuali satu keajaiban melawan Derby County pada 1975. Namun, menghadapi Arsenal yang sedang haus sejarah, menyusun kisah serupa terasa seperti meminta langit runtuh dua kali.
Satu-satunya pelipur lara adalah aura mistis Bernabeu, tempat yang pernah membuat Manchester City dan Chelsea tersandung. Akan tetapi, aura tak akan cukup jika lini depan Madrid kembali tampil sebisu seperti saat melawan Alaves.
Arsenal datang bukan sebagai tim yang ingin bertahan, tetapi sebagai pemburu kepala. Kemenangan 3-0 di Emirates bukan sekadar skor, itu adalah pernyataan kekuatan yang mengalir dalam darah skuad Mikel Arteta.
Tanpa Gabriel Jesus, Kai Havertz, dan Gabriel Magalhaes, mereka tetap menari di atas reruntuhan Madrid dengan racikan taktik yang presisi. Declan Rice berubah jadi penyihir bola mati, menyihir bahkan Roberto Carlos yang hadir di stadion.
Ketika Mikel Merino mencetak gol indah dari peran darurat sebagai striker, The Gunners membuktikan bahwa mereka tak hanya memukul, tapi tahu titik lemah lawan. Kini, mereka tinggal menjaga nyala itu tetap hidup di medan tempur Bernabeu.
Pertahanan Arsenal akan menghadapi tekanan berlapis sejak peluit pertama. Bernabeu akan meledak di 10 menit awal. Jika The Gunners bisa bertahan tanpa kebobolan, mereka sudah memenangkan separuh pertempuran.
Namun, Madrid tetaplah Real Madrid—tim dengan 15 trofi Liga Champions dan DNA keajaiban. Jika mereka mencetak satu gol cepat, jantung laga akan berdegup lebih cepat dari detak jantung tribun selatan.
Arsenal tahu bahwa mencuri satu gol saja bisa membuat mimpi Madrid berubah jadi kabut. Dalam laga ini, satu tendangan bisa menjadi takdir dan satu pemain bisa menjadi legenda seperti Thierry Henry di malam magis 2006.
Pertarungan ini tak hanya tentang taktik, tapi tentang siapa yang masih bisa berjalan meski berdarah. Madrid kehilangan Eduardo Camavinga akibat kartu merah dan masih dirundung cedera Eder Militao serta Dani Carvajal.
Ferland Mendy dan Andriy Lunin pun diragukan tampil, sementara Ancelotti berharap pada kembalinya Aurelien Tchouameni dan energi segar dari Vinicius Junior serta Jude Bellingham.
Di kubu seberang, Arsenal juga dalam keadaan pincang. Jorginho, Thomas Partey, dan Ben White diragukan tampil karena masih dalam pemantauan medis. Namun, Jurrien Timber siap kembali, sementara pemain seperti Bukayo Saka, Martin Odegaard, serta Merino tak sabar menuntaskan misi pembantaian.
Real Madrid akan memburu sejarah dengan pisau di tenggorokan. Arsenal hanya perlu tetap tenang di tengah teriakan neraka.
Legenda Real Madrid, Marcelo percaya Los Blancos akan bangkit. Dia pun mengingatkan Arsenal bahwa Real Madrid masih memiliki peluang membalikkan keadaan.
Marcelo mengatakan bahwa Real Madrid tidak bisa begitu saja dianggap telah tersingkir.
“Anda tidak pernah bisa menyingkirkan Real Madrid. Tiga gol memang banyak, tetapi saya selalu percaya pada Real Madrid. Real Madrid adalah Real Madrid, dan mereka selalu bisa bangkit,” kata Marcelo seperti dikutip dari ESPN, kemarin.
Nasional | 23 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Galeri | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 6 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 jam yang lalu
Nasional | 20 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu