Pelari Asal Indonesia Meninggal Saat Ikut Event Lari Di Singapura

SINGAPURA - Leonard Darmawan (23), WNI yang bekerja sebagai teknisi proses di Singapore Refining Company di Pulau Jurong, meninggal dunia saat mengikuti event lari 2XU Compression Run, Minggu (27/4/2025).
Dalam keterangannya kepada The Straits Times pada Rabu (30/4/2025), Duta Besar Indonesia untuk Singapura Suryopratomo mengungkap, jenazah Leonard telah dipulangkan ke Jakarta pada tanggal 29 April 2025.
“Kami sangat berduka atas meninggalnya Leonard Darmawan. Perwakilan kedutaan telah bertemu dengan keluarga almarhum dan polisi,” kata Dubes Suryopratomo.
Dia menjelaskan, event lari yang diikuti Leonard pada Minggu (27/4/2025), dimulai sekitar pukul 04.15 di F1 Pit Building. Event itu disebut telah menarik lebih dari 20 ribu peserta untuk kategori 5 km, 10 km, dan 21,1 km.
Sekitar pukul 06.19, setelah menempuh jarak 19 km, Leonard tiba-tiba tergeletak di jalan. Saat itu, dia masih sadar dan masih berbicara dengan pelari lainnya,” beber Dubes Suryopratomo.
“Tapi, kondisinya memburuk. Dia mendapat pertolongan medis CPR (cardiopulmonary resuscitation) dari seorang pejalan kaki,” imbuhnya.
Pertolongan medis yang dikenal sebagai resusitasi jantung dan paru itu terus berlanjut, ketika paramedis dari Singapore Civil Defence Force tiba. Leonard lalu dibawa ke Singapore General Hospital, namun dinyatakan meninggal pada pukul 08.01.
Pada pukul 09.20, polisi menyimpulkan tidak ada luka yang terlihat dan tidak ada tindak pidana.
Berdasarkan surat keterangan kematian yang dikeluarkan oleh Otoritas Ilmu Kesehatan, Leonard meninggal karena gagal jantung, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut,” terang Dubes Suryopratomo.
Beberapa jam setelah event lari, penyelenggara acara menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Leonard di media sosial.
“Kami sangat sedih mendengar kabar meninggalnya salah satu peserta 2XU Compression Run pagi ini. Belasungkawa terdalam kami sampaikan kepada keluarga dan sahabat di masa sulit ini,” kata penyelenggara acara.
“Berhubung masalah ini masih dalam penyelidikan polisi, kami belum dapat membagikan informasi lebih lanjut,” imbuh keterangan tersebut.
Merujuk profil LinkedIn-nya, Leonard pernah belajar di Nanyang Technological University pada 2020-2024. Dia lulus dengan gelar Sarjana Teknik di bidang Teknik Kimia dan Biomolekuler. Sejak Oktober 2024, Leonard bekerja di Singapore Refining Company, yang mengoperasikan kilang pengolahan minyak mentah.
Insiden ini terjadi setelah seorang pelari di Standard Chartered Singapore Marathon meninggal, usai menyelesaikan lomba pada Desember 2024.
Ini merupakan kematian ketiga dalam sejarah acara yang pertama kali diadakan pada tahun 2002.
Pada tahun 2014, Martynn Koh Tong Yong (45) pingsan saat mengikuti maraton 2XU Compression Run. Dia kemudian meninggal di rumah sakit.
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 13 jam yang lalu