Puluhan Kader PSI Buleleng Bali Mundur, Ingin Fokus Ke Keluarga & Bisnis

BALI - Sebanyak 40 kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kabupaten Buleleng, Bali, kompak mengundurkan diri. Mereka berasal dari pengurus di tingkat Dewan Pimpinan Daerah (DPD) hingga Dewan Pimpinan Cabang (DPC) atau kecamatan se-Buleleng. Alasannya, karena ingin mengurus keluarga dan bisnis.
Mantan Ketua DPD PSI Kabupaten Buleleng, Komang Subrata Jaya mengaku mundur dari PSI karena ingin istirahat dari dunia politik. Selama 10 tahun menjadi ketua, dia mengeluh lelah berpolitik, banyak menyita waktu, tenaga, materi, dan pikiran.
“Setelah tak lagi menjadi kader, saya akan fokus mengurus keluarga, bisnis, dan pekerjaan,” jelas Subrata, Senin (5/4/2025).
Tidak hanya dirinya, menurut Subrata, sebanyak 40 orang pengurus di DPD PSI Buleleng dan juga pengurus yang berada di sembilan kecamatan ikut mundur sebagai bentuk solidaritas.
“Pengurus kecamatan memang saya semua yang bentuk dan ajak mereka masuk PSI. Jadi ketika mendengar saya mundur, mereka juga ikut mundur,” terangnya.
Selama menjadi pengurus PSI, Subrata mengaku selalu disibukkan dengan rutinitas agenda kepartaian. Seperti harus mencari anggota, verifikasi, memastikan kepengurusan di sembilan kecamatan di wilayah Buleleng solid.
“Dan itu sangat berat. Keluarga, bisnis, pekerjaan jadi terbengkalai,” imbuhnya.
Dia membeberkan, puluhan kader PSI Buleleng yang mengundurkan diri sudah menyerahkan surat ke DPD PSI Bali sejak 24 April 2025. Namun, dia mengaku sudah ingin berhenti berpolitik sejak lama atau 2019.
“Niat tersebut diurungkan karena Ketua DPW PSI Bali, I Nengah Yasa Adi Susanto meminta saya tetap bertahan. Bagi kami sosok figur PSI Bali itu ya Nengah Yasa,” ujarnya.
Subrata mengatakan, dirinya bersama Nengah Yasa Adi Susanto merupakan pendiri PSI di Bali. Dia mengaku membentuk partai tersebut hingga berbadan hukum dan lolos verifikasi faktual KPU sejak 2015, hingga PSI bisa menjadi peserta Pemilu 2019.
“Jadi, saya dan Nengah Yasa memang sangat dekat,” katanya.
Dia mengakui, keputusannya mundur dari PSI juga dipicu oleh sikap Ketua DPW Bali Nengah Yasa Adi Susanto yang sudah hengkang lebih dulu dari partai yang dipimpin putra bungsu mantan Presiden RI Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
“Surat pengunduran diri saya sudah diterima oleh Sekretaris DPW PSI Bali dan sudah ditembuskan ke DPP. Disetujui atau tidak terserah Pusat,” katanya.
Terkait kemungkinan bergabung ke partai lain, Subrata mengakui sudah ada beberapa partai yang menghubunginya. Namun, dia menolak semua tawaran tersebut. Dia mengaku ingin fokus istirahat.
Saya urus bisnis Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) bidang pariwisata, milik saya dan keluarga,” pungkas Subrata.
Bagaimana tanggapan DPW PSI Bali? Sekretaris DPW PSI Bali, Cokorda Dwi Satria Wibawa membenarkan Ketua DPW PSI Bali I Nengah Yasa Adi Susanto telah mundur dari jabatannya sejak 1 Januari 2025. Tapi, kata dia, hal itu baru direspons oleh DPP PDI pada April 2025.
“Adi mundur dari jabatannya karena ingin fokus sebagai ketua di salah satu yayasan pendidikan,” kata Cok Dwi sapaan akrabnya, Senin (5/5/2025).
Menurut Cok Dwi, ketua yayasan sebelumnya telah meninggal dunia dan Adi yang meneruskan di yayasan tersebut. Adi, tambah dia, juga ingin fokus mengelola bisnisnya.
“Beliau sudah dua periode menjadi Ketua DPW PSI Bali, jadi butuh penyegaran dan mungkin juga jenuh,” ujarnya.
Cok Dwi memastikan, mundurnya Adi bukan perkara hasil Pilkada serentak 2024. Sebab, dia mengaku telah membicarakan hal tersebut kepadanya. “Jadi nggak ada hubungannya itu,” elaknya.
Diketahui, I Nengah Yasa Adi Susanto merupakan calon Wakil Wali Kota Denpasar yang berpasangan dengan Gede Ngurah Ambara Putra pada Pilkada 2024. Tapi kalah dari pasangan petahana
Cok Dwi menegaskan, tidak ada pengurus lain yang mundur di DPW PSI Bali, hanya Adi dan beberapa orang saja. Begitu juga di Buleleng, kata dia, memang benar ada beberapa pengurus PSI yang mundur, tapi tidak banyak.
“Sebenarnya beliau (Komang Subrata Jaya) sudah dua periode di Buleleng, apalagi rata-rata pengurusnya orang lama semua,” ungkapnya.
Sehingga, Cok Dwi memaklumi keputusan pengurus di Buleleng mundur karena mereka sudah dua periode memimpin PSI.
Untuk pengganti I Nengah Yasa Adi Susanto, Cok Dwi mengatakan, DPP PSI sudah menunjuk I Putu Yoga Saputra sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPW PSI Bali. Yoga Saputra, kata dia, sudah bekerja menakhkodai PSI sejak April 2025.
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu