TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Israel Dikutuk Dunia

Mau Bikin Negara Yahudi, Tabrak Bus Jemaah Haji di Tepi Barat

Reporter: Farhan
Editor: AY
Senin, 02 Juni 2025 | 09:31 WIB
Tank-tank Israel. Foto : Ist
Tank-tank Israel. Foto : Ist

ISRAEL - Israel terus-terusan bikin banyak pihak murka. Terbaru, mereka berniat mendirikan negara Yahudi di Tepi Barat. Tentara mereka juga menabrak dengan sengaja bus jemaah haji. Karena ulahnya tersebut, Israel pun dikutuk dunia.

 

Niat mendirikan negara Yahudi di Tepi Barat disampaikan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz. Tepi Barat merupakan wilayah Palestina, yang diduduki Israel sejak 1967.

 

Berbicara di pos terdepan permukiman Sa-Nur, di wilayah Tepi Barat, Katz menyebut bahwa pembentukan negara di atas tanah Palestina sebagai visi utama bangsa Yahudi. “Kami akan membangun negara Yahudi Israel di sini, di atas tanah ini,” kata Katz, seperti dikutip kantor berita AFP, Jumat (30/5/2025).

 

Katz lalu menyinggung sikap Presiden Prancis Emmanuel Macron yang tengah getol menyuarakan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Katz menyamakan Macron dengan kelompok teroris yang ditudingnya mencoba merusak dan melemahkan cengkeraman Israel di tanah Palestina.

 

Katz dengan lantang menolak Palestina merdeka. Kata dia, sekalipun dunia mengakui Palestina sebagai negara merdeka, Israel tak gentar. Israel menganggap pengakuan dunia itu hanya sebuah lembaran kertas yang tidak berarti.

 

“Kertas itu akan dibuang ke tong sampah sejarah, dan negara Israel akan berkembang dan makmur,” sesumbarnya.

 

Niat Israel membangun negara di tanah Palestina ini bukan cuma wacana. Beberapa hari lalu, Pemerintah Israel telah menyetujui pembangunan 22 pemukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat. Ini jadi ekspansi terbesar sejak Perjanjian Oslo 1993.

 

Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, menyambut keputusan itu. Dia menilainya sebagai langkah bersejarah, sekaligus kado ulang tahun ke-58 pendudukan Israel atas Tepi Barat sejak 1967.

 

“Ini adalah hari besar bagi pemukiman dan hari penting bagi Negara Israel,” kata Smotrich, lewat akun X @bezalelsm.

 

Smotrich menyebut, langkah ini sebagai bagian dari misi menguatkan tembok pertahanan Israel. Dia lalu membantah anggapan, pembentukan negara Yahudi di tanah Palestina sebagai penjajahan. Dia mengklaim, wilayah tersebut sebagai warisan leluhurnya.

 

“Pemukiman di tanah warisan leluhur kami adalah benteng pertahanan Negara Israel. Hari ini kami mengambil langkah besar untuk memperkuatnya. Langkah selanjutnya kedaulatan!” ucapnya.

 

Selain terus mencaplok wilayah Palestina, pendudukan Israel di Tepi Barat makin beringas. Pada Sabtu (31/5/2025), militer Israel atau IDF dengan sengaja menabrakkan kendaraan tempurnya ke sebuah bus yang membawa jamaah haji asal Palestina.

 

Bus tersebut ditabrak pasukan IDF di depan gedung Kota Jenin, saat hendak berangkat ke Arab Saudi melalui perbatasan Karama, antara Tepi Barat dan Yordania. Meski tidak ada korban jiwa, aksi keji ini menimbulkan trauma mendalam bagi para penumpang yang sebagian besar merupakan lansia.

 

“Kejadian ini bukan kecelakaan. Ini adalah terorisme,” ujar Juru Bicara Presiden Palestina, Nabil Abu Rudeineh, lewat kantor berita Palestina WAFA, Sabtu (31/5/2025).

 

Aksi barbar ini langsung tersebar dan membuat dunia internasional mengutuk Israel. Kementerian Luar Negeri Spanyol mengecam operasi militer Israel di kamp pengungsi Jenin, Tulkarem, dan Nur Shams. Termasuk praktik pembongkaran rumah, pengusiran massal, dan kekerasan oleh pemukim Yahudi. Spanyol menyebut, pembangunan 22 pemukiman Yahudi itu sebagai pelanggaran hukum internasional dan merusak kelangsungan solusi dua negara.

 

“Itu merupakan ancaman bagi perdamaian,” bunyi pernyataan resmi Kemenlu Spanyol seperti dilansir AFP, Minggu (1/6/2025).

 

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tak tinggal diam. Juru bicara PBB Stephane Dujarric menegaskan, perluasan pemukiman Yahudi di Tepi Barat menghambat perdamaian dan pembangunan ekonomi Palestina. “Kami menentang semua perluasan pemukiman," katanya dikutip dari BBC, Minggu (1/6/2025).

 

Dari dalam negeri, dua ormas Islam terbesar ikut bersuara lantang. Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas menentang keras nafsu Israel mendirikan negara Yahudi di Tepi Barat.

 

Hal demikian jelas-jelas membuat Israel menjadi negara penjajah yang tersohor yang pernah ada di zaman modern,” kata Anwar, wartawan, Minggu (1/6/2025).

 

Anwar menilai, wacana negara Yahudi bukan cuma soal Tepi Barat. Israel, lewat agenda zionismenya, berambisi menguasai seluruh tanah Palestina, bahkan sebagian wilayah Yordania, Suriah, Lebanon, Irak, dan Mesir. “Ini menjadi bagian dari negara Israel Raya yang mereka cita-citakan,” beberanya.

 

Anwar pun mengingatkan masyarakat Indonesia dan dunia internasional untuk tidak mudah percaya pada klaim-klaim Israel yang kerap dibungkus dengan dalih keamanan atau sejarah. Dia menegaskan, Indonesia harus konsisten menolak segala bentuk penjajahan, termasuk yang dilakukan Israel terhadap Palestina. Penolakan itu bukan sekadar sikap politik, melainkan mandat konstitusi, yang tertuang dalam alinea pertama pembukaan UUD 1945.

 

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi ikut buka suara keras. Dia menyebut, pemukiman Yahudi di Tepi Barat adalah tindakan ilegal dan menjadi biang kerok gagalnya solusi dua negara.

 

"Ini merusak kelangsungan solusi dua negara dan merupakan ancaman bagi perdamaian dengan Palestina," tegas Fahrur, Minggu (1/6/2025).

 

Dia menegaskan, keinginan Israel itu melanggar hak warga Palestina. "Dunia internasional harus mencegah dan mengecam keras pembangunan permukiman baru negara Yahudi Israel di Tepi Barat oleh pemerintah Israel!" serunya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit