Pemkot Minta Waspadai Tawaran Kerja Di Luar Negeri

SETU - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mewanti-wanti warga yang tergiur kerja di luar negeri. Kewaspadaan tetap harus dilakukan agar terhindar dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Kabid Penempatan Tenaga Kerja Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Tangsel, Nuhlodi mengatakan, pihaknya telah lakukan himbauan kepada para pencari kerja, terutama yang berencana kerja di luar negeri terkait human trafficking.
Nuhlodi menyebut, pihaknya sudah menyebarkan surat himbauan kewaspadaan terhadap tawaran kerja di luar negeri kepada seluruh Camat dan Lurah se-Kota Tangsel.
Ia mengatakan, berdasarkan beberapa pemberitaan banyak masyarakat yang tergiur dengan tawaran kerja di luar negeri karena diiming-imingi gaji yang besar.
Namun setelah sampai di negara tujuan, tak sedikit dari mereka bukannya mendapatkan pekerjaan yang layak, justru malah menjadi korban TPPO.
“Yang nanti tiba-tiba di sana dijanjikan atau diminging-imingi.dengan gaji besar, dengan pekerjaan yang enak, gataunya disana jadi scammer,” ungkapnya.
Nuhlodi mengungkapkan, terdapat beberapa negara yang harus diwaspadai untuk menjadi tujuan tempat bekerja, di antaranya seperti Kamboja, Vietnam, hingga Malaysia.
Namun jika masyarakat tetap memiliki keinginan bekerja di luar negeri, mereka diminta untuk memilih negara yang memiliki komitmen hukum dalam melindungi pekerja migran.
“Pastikan untuk memilih Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI) yang legal dan telah terdaftar secara resmi di Kementerian Ketenagakerjaan dan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI),” pungkasnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Tangerang Selatan (Tangsel), M. Yusuf mengungkapkan, peningkatan angka kasus tersebut harus menjadi peringatan bagi Pemerintah Daerah untuk mengambil langkah konkret, terutama dalam memberikan edukasi kepada masyarakat.
Dia menegaskan, pentingnya sosialisasi dan edukasi dari Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Kota Tangsel yang menyasar para pelajar SMA dan SMK yang baru lulus namun tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Sebab dia menilai, kelompok ini sangat rentan menjadi target dari para pelaku kejahatan yang menawarkan pekerjaan ilegal dengan iming-iming kesejahteraan.
“Sosialisasi dan edukasi ini penting agar para pelajar tidak mudah tergiur bujuk rayu dari pihak-pihak yang menawarkan pekerjaan di luar negeri atau luar daerah tanpa kejelasan legalitas dan perlindungan. Kita tidak ingin anak-anak muda kita menjadi korban dari janji-janji palsu," kata Yusuf.
Ia berharap agar Kota Tangsel, tidak menjadi bagian dari statistik kelam perdagangan manusia di Indonesia. Ia meminta sinergi antara Dinas Ketenagakerjaan dan lembaga pendidikan untuk mensosialisasikan potensi bahaya human trafficking sedini mungkin.
“Kami berharap tidak ada satu pun warga Tangsel yang menjadi korban perdagangan manusia. Pencegahan harus dimulai dari hulu, lewat edukasi yang masif dan terstruktur,” ujarnya.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 22 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu