Makin Banyak Daerah Dukung Kaesang Maju Ketum PSI 2025-2030

JAWA TIMUR - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Provinsi Jawa Timur (Jatim), membuka posko Pemilu Raya di Surabaya, Sabtu (5/7/2025).

 

Posko tersebut akan menjadi pusat konsolidasi untuk men­gawal proses pemilihan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, yang akan digelar di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (19/7/2025).

 

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPW PSI Jatim, F Bagus Panuntun menyatakan, pembukaan posko Pemilu Raya merupakan tindak lanjut dari sikap resmi DPW PSI Jatim, yang mendukung pencalonan Kaesang Pangarep, sebagai Ketua Umum (Ketum) DPP PSI periode 2025-2030.

 

Menurut dia, posko tersebut juga akan menjadi tempat untuk mempersiapkan para kader yang akan berangkat ke Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) atau kongres nasional di Kota Solo, Jateng, Sabtu (19/7/2025).

 

“Seluruh DPD se-Jatim, dari 38 kota/kabupaten, solid mendu­kung Mas Kaesang. Kami akan mengirim kader-kader terbaik untuk hadir dalam kongres na­sional,” ujar Bagus di Surabaya, Jatim, Sabtu (5/6/2025).

 

Selain mengirim perwakilan dari seluruh daerah, lanjut dia, DPW PSI Jatim juga akan mengirim anggota Dewan tingkat kota/kabupaten dan provinsi, serta kepala daerah dari PSI. Setelah Pemilu Raya, pihaknya akan menggelar Konsolidasi Daerah Wilayah (Kopdarwil Raya) atau Musyawarah Daerah (Musda) sebagai langkah awal menyusun strategi menuju Pemilu 2029.

 

“Target kami di Jatim cukup ambisius. Kami menergetkan 50 kursi legislatif tingkat kota/kabupaten, 6 kursi DPRD provinsi, dan minimal 5 kepala daerah,” tegas Wakil Wali Kota Madiun ini.

 

Saat ini, ungkap Bagus, PSI telah memiliki total 11 anggota legislatif di tingkat kabupaten/kota, serta perwakilan di DPRD provinsi. “Target kita di Pemilu 2029, PSI memiliki kekuatan, baik di legislatif maupun ekse­kutif,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, Bagus menjelas­kan tentang pemilihan Kota Surabaya sebagai fokus utama PSI di Provinsi Jatim. Dia menegaskan, Kota Pahlawan memiliki sejarah dan perjalanan panjang dalam perpolitikan di Tanah Air, serta menjadi jendela dan barometer dalam perpolitikan di Jatim.

 

“Pada kontestasi demokrasi mendatang, kami menargetkanminimal 7 kursi di DPRD Kota Surabaya dan mendorong kader untuk maju di Pilkada Surabaya,” cetusnya.

 

Terpisah, Ketua Pemilu Raya DPW PSI Jatim, Abdul Ghoni menambahkan, pemilihan ketua umum PSI akan digelar dengan sistem one man one vote, bagi kader yang memiliki Kartu Tanda Angota (KTA) PSI. Dengan begitu, semua kader memiliki keleluasaan untuk menentukan pilihan. “Sistem pemilihan semacam ini, mirip dengan Pemilu,” kata Ghoni.

 

Melalui sistem ini, lanjut dia, pihaknya tidak bisa memberikan instruksi langsung kepada kader, untuk memilih salah satu calon ketua umum. Menurutnya, seluruh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PSI se-Jatim telah menyelesaikan proses verifikasi mandat.

 

“Saat ini, mereka sedang fi­nalisasi pendataan anggota yang berhak memilih, sesuai batas waktu yang ditentukan oleh DPP,” imbuhnya.

 

Lebih lanjut, Ghoni mengata­kan, pihaknya juga akan melaku­kan safari ke seluruh DPD PSI di Provinsi Jatim, untuk menjaring anggota baru sekaligus memperkuat basis dukungan di akar rumput. Safari itu bertujuan memperbarui partisipasi publik, lantaran banyaknya anggota baru yang mendaftarkan diri menjadi anggota PSI.

 

“Antusiasme publik sangat tinggi menjelang Pemilu Raya. Kami memargetkan sebanyak 10 ribu anggota baru di Jatim, dan saat ini sudah lebih dari 8 ribu,” ungkapnya.

 

Diketahuai, ada tiga kader PSI yang resmi maju sebagai calon ketua umum DPP PSI pe­riode 2025-2030. Mereka adalah Ketua Umum petahana Kaesang Pangarep Wakil Ketua DPW PSI Jawa Barat (Jabar) Ronald Aristone Sinaga alias Bro Ron, dan mantan Ketua Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Agus Mulyono Herlambang.

 

Soal dukungan di internal PSI kepada tiga, sejauh ini masih menyebar rata. Namun, Kaesang masih unggul dengan modal dukungan dari 10 DPW PSI dan 78 DPD PSI kabupaten/kota. Selanjutnya, Ronald Aristone Sinaga didukung oleh 6 DPW dan 36 DPD, sementara Agus Mulyono memperoleh dukungan dari 6 DPW dan 24 DPD.