KPK Bertaring Lagi

JAKARTA - Setelah lama dianggap "ompong", kini Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai tunjukkan "taring" kembali. Seharian kemarin misalnya, KPK memeriksa dua mantan menteri dalam kasus yang berbeda. Di hari yang sama juga, KPK berhasil melakukan operasi tangkap tangan (OTT) kepada pejabat di Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sejak Kamis (7/8/2025) pagi, Gedung Merah Putih ramai tamu istimewa. Dua mantan menteri dipanggil sebagai saksi, yaitu mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim dan mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Nadiem hadir lebih dulu sekitar pukul 09.15 WIB, didampingi sejumlah penasihat hukum, salah satunya Hotman Paris Hutapea. Begitu turun dari Toyota Alphard hitam, Nadiem yang mengenakan kemeja kuning langsat dan celana panjang hitam, memilih irit bicara saat disapa awak media. "Sehat," ujarnya.
Setelah proses registrasi dan menukar kartu identitas dengan lanyard merah bertuliskan “permintaan klarifikasi”, Nadiem langsung naik ke lantai 2. Sementara Hotman Paris tak banyak bicara.
Nadiem dimintai keterangan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan layanan Google Cloud di Kemendikbudristek. Kasus ini berbeda dengan pengadaan Chromebook yang sedang diusut Kejaksaan Agung (Kejagung). Jika Chromebook berkaitan dengan pengadaan perangkat keras, Google Cloud menyasar pengadaan perangkat lunak.
Pukul 18.43 WIB, Nadiem muncul dari balik pintu pemeriksaan. Dengan wajah yang nampak lelah, dia mengucapkan terima kasih kepada KPK yang telah memberinya kesempatan mengklarifikasi proyek di kementerian yang sempat dipimpinnya.
Alhamdulillah lancar, saya bisa memberikan keterangan dan saya ingin memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada KPK juga telah memberikan saya kesempatan untuk memberikan keterangan," ujarnya.
Disinggung lebih lanjut soal materi pemeriksaannya, Nadiem enggan menanggapi. "Sekarang permisi dulu saya mau kembali ke keluarga, terima kasih sekali lagi kepada rekan-rekan media," tandasnya.
Sementara itu, Yaqut tiba di KPK pukul 09.30 WIB. Yaqut datang mengenakan kemeja cokelat, membawa map biru berisi Surat Keputusan pengangkatannya sebagai Menteri.
Beda dengan Nadiem, Yaqut yang datang belakangan, justru keluar duluan. Adik dari Ketum PBNU Yahya Cholil Staquf itu, hanya diperiksa selama 5 jam.
Alhamdulillah, saya berterima kasih akhirnya saya mendapatkan kesempatan, mendapatkan kesempatan untuk mengklarifikasi segala hal terutama yang terkait dengan pembagian kuota tambahan pada proses haji tahun 2024 yang lalu," ungkapnya, usai rampung diperiksa.
Dirinya mengaku, banyak pertanyaan yang disodorkan. Namun, dia enggan membeberkan materi pemeriksaannya.
Intinya, saya berterima kasih mendapatkan kesempatan bisa menjelaskan, mengklarifikasi segala hal yang terkait dengan pembagian kuota (haji) tahun lalu," tandasnya.
OTT KPK Di Sultra
Di saat dua mantan menteri diperiksa terkait dugaan korupsi, KPK bergerak ke Kolaka Timur. Di Provinsi Sultra itu, tim antirasuah melakukan OTT.
"ya, Koltim,” singkat Wakil Ketua KPK Johanis Tanak.
Meski begitu, KPK belum membeberkan secara rinci konstruksi perkara, dan pihak-pihak yang diamankan.
Di tempat terpisah, Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni membantah Bupati Kolaka Timur (Koltim) Abdul Azis kena OTT. Sahroni memastikan, Abdul Aziz yang merupakan kader NasDem, sedang ikut kegiatan Rakernas di Makassar, Sulawesi Selatan.
Abdul Azis ini sekarang berada di sebelah saya," kata Sahroni sambil menunjuk Abdul Aziz yang ada di sebelahnya.
Ketua KPK Setyo Budiyanto menanggapi bantahan NasDem. Kata dia, memang ada OTT yang dilakukan penyidik di Koltim. Ada pihak yang juga ditangkap dalam kegiatan OTT tersebut.
"Memang Bupati sedang tidak di tempat, tapi ada beberapa pihak (swasta dan PNS) yang diamankan," kata Setyo kepada wartawan, Kamis (7/8/2025).
Nasional | 2 hari yang lalu
Opini | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 6 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Opini | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu