TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ditanya Soal Pergantian Panglima TNI

Andika: Presiden Biasanya Dadakan

Laporan: AY
Kamis, 06 Oktober 2022 | 09:15 WIB
Presiden Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin, Menhankam Prabowo Subianto serta Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa seusai Upacara HUT TNI ke 77 di Istana Merdeka. (Foto : Setpres)
Presiden Jokowi, Wapres Ma'ruf Amin, Menhankam Prabowo Subianto serta Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa seusai Upacara HUT TNI ke 77 di Istana Merdeka. (Foto : Setpres)

JAKARTA - Usai menghadiri Upacara Peringatan HUT ke-77 TNI, di Istana Merdeka, kemarin, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa ditanya soal pergantian panglima.

Jenderal bintang empat ini bilang, Presiden Jokowi biasanya menentukan sosok calon Panglima secara mendadak, di menit-menit akhir.

Andika akan memasuki masa pensiun pada 21 Desember nanti. Mengingat semakin dekatnya masa pensiun tersebut, biasanya sudah ada persiapan dari Presiden untuk memilih calon Panglima baru.

Sudah adakah pembicaraan dengan Jokowi untuk pemilihan Panglima baru? Andika mengaku, belum ada komunikasi.

“Sejauh pengalaman saya, Presiden itu nggak pernah jauh-jauh hari ngomong, nggak pernah. Beliau pasti mendadak,” kata Andika.

Siapa yang akan menggantikannya? Andika enggan berspekulasi. Kata dia, itu hak prerogatif Presiden.

Mengenai wacana perpanjangan masa jabatan Panglima, Andika juga enggan berkomentar banyak.

"Waduh, saya nggak tahu, itu bukan kewenangan saya,” ujar Andika. Yang pasti, kata dia, apa pun perintah Presiden, akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Merujuk syarat yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, calon panglima adalah perwira TNI berbintang empat yang masih aktif.

Dari syarat ini, hanya ada tiga kandidat yang bisa dicalonkan untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan TNI. Mereka adalah KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, KSAL Laksamana Yudo Margono, dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetya.

Menko Polhukam Mahfud MD sebelumnya meminta semua pihak menunggu keputusan Jokowi mengenai pergantian Panglima ini. Eks Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengaku tidak tahu siapa yang akan menjadi Panglima TNI berikutnya.

Di jagat Twitter, sejumlah netizen menebak-nebak calon pengganti Andika. Akun @ziem_look berharap, Panglima selanjutnya dari Angkatan Laut. “Mudah-mudahan calon Panglima TNI selanjutnya ada di Korps Marinir Pak Yudo Margono. Biar adem,” cuitnya.

Akun @jarrfajar mengungkapkan hal serupa. Ia mengunggah profil Yudo Margono yang sudah malang melintang di kapal perang, sangat pantas menjadi Panglima.

Sementara itu, pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi mengatakan, tiga Kepala Staf TNI sama-sama punya peluang.

Namun, Marsekal Yudo Margono peluangnya paling besar. Ada dua alasan. Pertama, hubungan baik dan kedekatan yang terjalin antara Andika dan Yudo. Kedua, belum ada Panglima TNI yang berasal dari lingkungan TNI AL sepanjang 2 periode kepemimpinan Presiden Jokowi.

Menurutnya, Jokowi kemungkinan besar tak akan melewatkan momentum pengedepanan budaya pergiliran di antara ketiga matra.

"Sebab, kalau selama masa pemerintahan Presiden Jokowi, TNI AL tidak diberi kesempatan untuk mengisi pos Panglima, ini akan menimbulkan konflik. TNI AL diperlakukan ibarat anak tiri. Ini berpotensi menghadirkan kerawanan bagi soliditas TNI, terlebih stabilitas nasional,” jelasnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo