TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Dua Balita Cacingan Di Bengkulu

Pratikno Kirimkan Tim Khusus Dan Beri Bantuan

Reporter: Farhan
Editor: AY
Kamis, 18 September 2025 | 10:00 WIB
Utusan Menko PMK saat mengunjungi pasien cacingan di RS di Bengkulu. Foto : Ist
Utusan Menko PMK saat mengunjungi pasien cacingan di RS di Bengkulu. Foto : Ist

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno bergerak cepat menangani kasus dua balita yang menderita cacingan di Desa Sungai Petai, Kabupaten Seluma, Bengkulu. Pratikno mengirim tim khusus untuk memantau penanganan pasien dan memberikan bantuan.

 

TIM yang diutus Pratikno dikomandoi Asisten Deputi Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Kemenko PMK Linda Restaningrum. Linda tiba di Bengkulu, Rabu (17/9/2025). Tiba di Bumi Raflesia, Linda langsung menjenguk kedua pasien. Yaitu Khairani Nur Sabrina yang dirawat intensif di RSUD dr. M Yunus dan Aprilian yang mendapat perawatan di RSU Ummi Bengkulu.

 

Kedua anak telah ditangani secara medis dan terus dipantau perkembangan kondisinya di rumah sakit,” ujar Linda, Rabu (17/9/2025).

 

Hasil diagnosa medis menunjukkan kedua pasien mengalami bronkopneumonia, anemia, gizi buruk, serta infeksi cacing Ascaris. Keduanya telah diberikan terapi obat dan perawatan intensif sesuai arahan dokter spesialis.

 

Linda menegaskan, penanganan Pemerintah tidak hanya fokus pada aspek kesehatan tapi juga menyentuh akar persoalan di tingkat keluarga dan lingkungan. Pemerintah pusat dan daerah, bersama Baznas, segera berkolaborasi untuk melakukan bedah rumah dan perbaikan sanitasi.

 

“Selain itu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melalui program orang tua asuh telah menyiapkan pendamping bagi kedua anak tersebut,” katanya.

 

Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono menegaskan, lingkungan higienis menjadi kunci untuk mengatasi dan mencegah kasus bayi cacingan. Kata dia, kampanye lingkungan bersih ini harus terus disosialisasikan ke masyarakat.

 

Masalah hygiene ini akan menjadi masalah penting, termasuk masalah gizi juga akan menjadi penting,” katanya.

 

Dante menjelaskan, kejadian cacingan tersebut tidak secara spesifik langsung terjadi, tapi bisa dari kebiasaan tidak sehat yang selama ini terjadi di lingkungan balita.

 

“Kalau kita menciptakan lingkungan yang higienis dan melibatkan promosi dan preventif kepada masyarakat, mudah-mudahan bisa lebih baik lagi dan tidak terulang di masa yang akan datang,” ujarnya.

 

Dante menjelaskan, kejadian cacingan tersebut tidak secara spesifik langsung terjadi, tapi bisa dari kebiasaan tidak sehat yang selama ini terjadi di lingkungan balita.

 

“Kalau kita menciptakan lingkungan yang higienis dan melibatkan promosi dan preventif kepada masyarakat, mudah-mudahan bisa lebih baik lagi dan tidak terulang di masa yang akan datang,” ujarnya.

 

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Bengkulu Edriwan Mansyur menambahkan, kondisi kesehatan bayi yang ke luar cacing dari mulut dan hidungnya, kini sudah membaik usai mendapat penanganan medis.

 

“Kondisi bayi sekarang sudah ditangani oleh ahlinya. Alhamdulillah sudah terjadi perubahan. Laporan terakhir ini kondisinya sudah mulai membaik,” ungkapnya.

 

Edriwan memastikan, tim medis juga memberikan makanan bergizi tinggi untuk memperbaiki kondisi pasien. Dari informasi yang dihimpun, selama ini balita tersebut hanya mengkonsumsi makanan seadanya, sehingga diduga mengalami kekurangan gizi.

 

“Kita melakukan pengawasan ekstra pada pasien, untuk adanya dugaan larva di paru-paru berdasarkan radiologi akan kita cek kembali,” ucapnya.

 

Kasus yang sama pernah menimpa seorang balita asal Sukabumi, Jawa Barat, bernama Raya. Bocah berumur 3 tahun itu meninggal dunia akibat penyakit cacingan setelah sempat dirawat selama 9 hari di rumah sakit.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit