TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Prabowo Minta Mensos Dan Menkeu Koordinasi Urusan Bansos

Reporter & Editor : AY
Minggu, 21 September 2025 | 10:47 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

JAKARTA - Menteri Sosial Saifullah Yusuf menghadap Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (19/9/2025) malam.

 

Usai pertemuan, Mensos menyampaikan sejumlah arahan Presiden dalam pertemuan itu. Kata Mensos, kementeriannya diminta untuk melakukan koordinasi lebih lanjut soal bantuan sosial (bansos) dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Selain itu, Prabowo meminta data penerima diperbaiki supaya bantuan benar-benar jatuh ke rakyat miskin yang berhak.

 

Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul tiba di Istana Merdeka sekitar pukul 5 sore. Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur itu tampil rapi dengan kemeja putih lengan panjang, celana hitam, dipadu dengan peci hitam. Kacamata bening berbingkai tipis menghias wajahnya.

 

Saat disapa wartawan soal kehadirannya, Gus Ipul mengatakan dipanggil Prabowo untuk melaporkan soal bansos. Dia mengatakan, pemerintah terus memperketat penyaluran bansos agar benar-benar diterima oleh warga yang berhak. Setelah itu, Gus Ipul bergegas masuk ke Istana.

 

Tak lama berselang, giliran Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang datang. “Mau melaporkan apa, Pak Menteri?,” tanya awak media. Purbaya menggelengkan kepala sambil tersenyum. Dia bilang gak ada yang dilaporin. Namun, dia mengaku sudah siap jika ditanya presiden soal APBN.

 

“Akan saya jelaskan sedikit. Tapi nggak ada yang spesifi k,” kata Purbaya.

 

Dua jam berselang, Gus Ipul muncul dari balik pintu lalu memberikan keterangan pers. Hari sudah gelap. Kepada wartawan, Gus Ipul menyampaikan sejumlah arahan Prabowo dalam pertemuan tersebut. Kata dia, tidak akan ada bansos yang dikurangi, tapi malah akan ditambah untuk mereka yang benar-benar berhak. Kemensos akan berkoordinasi dengan Kemenkeu untuk memperkuat program yang menjadi bagian dari penyaluran bansos.

 

“Kami akan koordinasi dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagaimana arahan Presiden untuk memperkuat program-program yang memang jadi bagian dari penyaluran bansos seperti permakanan untuk lansia terlantar di atas 75 tahun,” katanya.

 

Gus Ipul juga menyebutkan untuk program permakanan dua kali sehari untuk 35 ribu penyandang disabilitas. Termasuk juga program pemberdayaan yang menjadi atensi Presiden. Ia ingin KPM bansos tidak demotivasi. Gus Ipul mengatakan, pemerintah ingin bansos dipahami sebagai sifatnya sementara, lalu setelah itu lanjut program pemberdayaan.

 

Bansos itu sementara, pemberdayaan itu selamanya. Kami dapat arahan Presiden agar kita juga memperkuat pemberdayaan ini,” kata Gus Ipul.

 

Dia menjelaskan, bila pemberdayaan diperkuat maka tiap tahun akan ada graduasi atau Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang naik kelas secara terukur. Pemberdayaan ditujukan bagi mereka yang mulanya hanya menerima bansos, lalu mereka juga mengikuti program pemberdayaan di Kemensos maupun kementerian lain di bawah koordinasi Menko Pemberdayaan Masyarakat. Untuk memperkuat program pemberdayaan, dia memastikan menghitung kembali anggarannya dan berkonsultasi dengan Kemenkeu dan Bappenas.

 

“Kita belum sampai angka, tapi kami mohon arahan dan kami diminta kordinasi dengan Kemenkeu,” katanya. Ia menuturkan Kemensos sudah melakukan ground check terhadap 12 juta KPM. Hasilnya, sebanyak 1,9 juta KPM dinyatakan tak memenuhi syarat dan bansosnya akan dialihkan ke yang berhak.

 

“Untuk mengetahui profil rekening penerima bansos, kami atas izin Presiden melangkah dan bekerja sama dengan PPATK. Disanalah kita menemukan lebih dari 600 ribu penerima bansos yang terindikasi main judol. Juga ada penerima bansos yang mengaku saat membuat rekening sebagai anggota DPRD, anggota DPR, anggota TNI, anggota Polri,” katanya.

 

Dia mencontohkan KPM yang tak memenuhi syarat diantaranya ada juga mengaku sebagai dokter hingga pegawai BUMN. Karena itu, hal ini dilakukan penelusuran. Lalu, ada juga yang ditengarai terlibat judi online. Sehingga, akan dilakukan pendalaman apakah benar terlibat atau dimanfaatkan orang lain.

 

“Maka itu kita melakukan usaha untuk melakukan ground check, hasilnya akan kita lihat pads triwulan ke empat,” katanya.

 

Adapun yang sudah dipastikan terlibat judi online, ia menegaskan tidak bisa menerima bansos. Sehingga, bansos hanya akan diberikan kepada yang benar-benar membutuhkan. Mereka yang sempat menerima bansos dan tak lagi menerima tapi sangat membutuhkan harus reaktivasi.

 

Itu pun harus melakukan reaktivasi, harus melakukan daftar ulang lewat desa, kelurahan atau lewat aplikasi yang sudah kami siapkan bekerja sama dengan dinsos setempat,” katanya.

 

Dia menegaskan mereka yang masuk desil 1-2 tentu masih ada kesempatan untuk memperoleh bansos kembali dengan reaktivasi sebagai penerima bansos. Adapun, profesi yang tadi disebutkan dipastikan tak akan menerima bansos lagi.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit