Tito Didesak Umumkan Penjabat Gubernur DKI
JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendesak Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito karnavian mengumumkan nama-nama calon Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, yang akan diajukan kepada Presiden Jokowi. Pengumuman itu penting sebagai bentuk transparansi kepada publik.
“Sampai sekarang pun, publik tidak tahu yang akan mengambil tongkat kepemimpinan berikutnya itu siapa,” tegas Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Michael Victor Sianipar, kemarin,
Menurut Victor, sampai saat ini publik hanya tahu tiga nama calon Pj Gubernur DKI yang diusulkan oleh DPRD DKI. Tapi, nama-nama Pj yang telah diusulkan itu juga bisa berubah, baik dari jumlah maupun susunan namanya. Tergantung hasil penilaian Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Victor juga mengingatkan Kemendagri, tidak ada dalam sejarah di Jakarta pasca reformasi, masyarakat tidak mengetahui figur Pj di Ibu Kota. Apalagi masa jabatan Gubernur Anies Baswedan tinggal hitungan jari.
Di satu sisi, Victor mengakui ada proses birokrasi di Kemendagri yang harus dihormati. Tapi di sisi lain, proses transisi kepemimpinan Jakarta juga sangat penting untuk segera dilakukan.
“Kami minta dengan sangat agar Kemendagri memberi kepastian, sehingga Pemprov DKI dan DPRD DKI bisa mulai mempersiapkan transisi kepemimpinan. Ini kan bukan suatu hal yang bisa tiba-tiba. Kalau terlalu tiba-tiba, itu menyalahi asas pemerintahan yang baik,” jelasnya.
Terkait sikap PSI, Victor menegaskan, partainya mendukung Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubenrur DKI. Saat ini, Heru menjabat Kepala Sekretariat Kepresidenan.
"Harapan besar agar Pak Heru dapat dipercaya Presiden memimpin Jakarta sampai 2024, karena berbagai alasan dan analisa yang sudah kami sampaikan terbuka,” harap Victor.
Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra menyampaikan, dari hasil survei yang dilakukan lembaganya pada 23-26 September 2022 kepada 400 responden, nama Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar, dianggap paling layak menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.
Dari survei itu diperoleh hasil 37 persen responden memilih Bahtiar. Melebihi Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono atau Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Marullah Matali.
“Heru 8 persen, Bahtiar 37 persen, Marullah 24 persen, dan tidak tahu atau tidak jawab 31 persen,” jelasnya.
Dedi mengatakan, jika diberi hak suara untuk memilih, mayoritas responden juga akan memilih Bahtiar menjadi Pj Gubernur DKI Jakarta.
Sebanyak 41 persen responden menyatakan akan memilih Bahtiar jika proses penunjukkan Pj Gubernur DKI Jakarta dilakukan lewat proses pemilihan.
“Heru 6 persen, Bahtiar 41 persen, Marullah 27 persen, dan tidak tahu atau tidak jawab 26 persen,” pungkasnya. (rm.id)
TangselCity | 21 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu