TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Jalur Macet Horor, Driver Ojol Hindari Cari Penumpang Di Jalan TB Simatupang

Reporter: Farhan
Editor: AY
Kamis, 25 September 2025 | 17:40 WIB
Kemacetan horor di jalan TB Simatupang. Foto : : Ist
Kemacetan horor di jalan TB Simatupang. Foto : : Ist

JAKARTA - Jalan TB Simatupang masih menjadi salah satu titik kemacetan parah di Jakarta Selatan, terutama saat jam sibuk pagi dan sore. Kondisi ini tak hanya dirasakan pengguna kendaraan pribadi, tapi juga para pengemudi ojek online yang setiap harinya melintasi kawasan tersebut untuk menjemput atau mengantar penumpang.

 

Agus (42), seorang pengemudi ojek online yang sudah lima tahun beroperasi di Jakarta, mengaku lebih memilih menghindari Jalan TB Simatupang saat sore hari. Dia menyebut jalur tersebut sebagai 'jalur horor' karena kemacetannya yang tak kunjung reda.

 

“Ketika jam sore, saya lebih baik menghindari jalan itu (TB Simatupang), karena jalan yang horor dan selalu macet hampir setiap harinya ketika jam-jam sibuk,” ujar Agus saat ditemui di kawasan TB Simatupang, Kamis (25/9/2025).

 

Namun berbeda dengan Kiki (28), yang mengaku tetap mengambil orderan di sekitar TB Simatupang meski macet tak terhindarkan. Menurutnya, justru di kawasan tersebutlah dia sering mendapatkan banyak pesanan.

 

“Gimana kalau nggak diambil orderan, sayang juga. Karena memang yang paling banyak orderan daerah TB Simatupang, dan kebanyakan penumpang yang turun dari halte tertentu untuk lanjut naik ojek online,” jelas Kiki.

 

Sebelumnya, Gubernur Jakarta Pramono Anung menyampaikan bahwa uji coba rekayasa lalu lintas di Jalan TB Simatupang akan diperpanjang hingga akhir Oktober 2025. Keputusan ini diambil setelah uji coba selama lima hari menunjukkan hasil yang memuaskan dan mendapat sambutan baik dari publik.

 

“Yang untuk TB Simatupang karena kemarin dari hasil uji coba berjalan dengan baik, antusiasme publik juga luar biasa,” ujar Pramono Anung dalam konferensi pers di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/9/2025).

 

Selama masa uji coba, rata-rata pengguna yang melewati jalur tersebut mencapai lebih dari 600 per hari. 

 

“Selama 5 hari kita average, rata-rata per hari itu 610 lebih yang menggunakan. Bahkan terakhir sudah di atas 800,” lanjutnya.

 

Atas dasar itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI memutuskan untuk melanjutkan uji coba hingga akhir Oktober sebagai upaya untuk terus menstabilkan arus lalu lintas.

 

Pramono juga menegaskan bahwa selama masa perpanjangan, pihaknya akan terus menurunkan tim untuk memantau dan menerima masukan langsung dari masyarakat dan pengguna jalan.

 

“Dan kalau itu bisa dilakukan saya yakin, dan ini juga masukkan dari para pengguna di lapangan, karena kami turunkan tim, mudah-mudahan di akhir Oktober apa yang dilakukan oleh Pamjaya, Paljaya, Bina Marga sudah selesai sehingga apa yang terjadi di TB Simatupang bisa kita normalkan kembali,” jelas Pramono.

 

Lebih lanjut, Rekayasa lalu lintas (lalin) di kawasan Fatmawati yang bertujuan untuk mengurai kemacetan di Jalan TB Simatupang resmi dilanjutkan. Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo, menyebut rekayasa ini terus dilanjutkan karena telah terbukti berhasil menurunkan kemacetan saat pelaksanaan uji coba pada pekan lalu. 

 

“Kemarin sudah diputuskan, dilanjutkan, dan langsung sore hari kemarin dilakukan pengaturan sama dengan minggu kemarin,” ujar Syafrin saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (23/9/2025).

 

Rekayasa lalin itu diketahui dilakukan dengan cara membuka pintu tol Fatmawati 2 hingga pintu tol Lebak Bulus secara gratis bagi kendaraan roda empat.

 

Syafrin juga memaparkan hasil evaluasi terbaru yang menunjukkan peningkatan kinerja lalin di beberapa ruas jalan imbas rekayasa itu.

 

“Volume per kapasitas di Jalan R.A. Kartini, itu meningkat 18,6 persen. Sementara untuk kecepatan rata-rata di ruas jalan itu meningkat 15,9 persen,” jelas Syafrin.

 

Adapun jam operasional rekayasa lalin tersebut tetap sama seperti sebelumnya, yakni pukul 17.00 hingga 20.00 WIB setiap Senin sampai Jumat, kecuali hari libur.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit