BRIN dan Direktorat Bea Cukai Gelar Pelatihan Pengenalan Besi dan Baja
Tingkatkan Kompetensi Petugas di Lapangan

TANGERANG SELATAN - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai menggelar pelatihan intensif mengenai pengenalan produk besi dan baja selama lima hari, Senin-Jumat (22-26/9/2025) di Gedung Pusdiklat No. 124, BRIN Kawasan Sains dan Teknologi (KST) BJ Habibie, Tangerang Selatan.
Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan petugas Bea Cukai agar mampu melakukan pemeriksaan produk besi dan baja impor secara lebih akurat, cepat, serta sesuai standar. Mengingat ragam produk baja yang beredar, baik hasil pengerjaan panas (hot rolling) maupun pengerjaan dingin (cold rolling), pemahaman teknis yang mendalam diperlukan agar proses verifikasi berjalan tepat sasaran.
Kepala Pusat Riset Metalurgi BRIN, Ika Kartika menegaskan, bahwa pelatihan ini merupakan bentuk nyata kolaborasi riset dengan implementasi di lapangan.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat kemampuan Bea Cukai dalam melakukan identifikasi material berbasis sains. Dengan pemahaman yang benar, kita tidak hanya menjaga kualitas produk yang masuk, tetapi juga mendukung industri nasional agar semakin kompetitif,” ujar Ika, Jumat (26/9/2025).

Sejumlah manfaat strategis diharapkan dari kegiatan ini, di antaranya optimalisasi penerimaan negara, pencegahan kesalahan dalam perhitungan produk impor, serta penguatan pengawasan perdagangan dan lingkungan. Petugas juga dilatih untuk membedakan baja dengan besi biasa, skrap, maupun limbah berbahaya, yang berpotensi menimbulkan risiko lingkungan.
Prof. Efendi, Peneliti Ahli Utama BRIN, menambahkan bahwa aspek teknis dalam pelatihan ini sangat krusial.
“Besi dan baja memiliki beragam varian dengan karakteristik berbeda. Jika salah identifikasi, dampaknya bisa luas, mulai dari aspek ekonomi hingga keamanan konstruksi. Karena itu, pelatihan ini penting untuk membekali petugas dengan pemahaman metalurgi yang tepat,” jelasnya.
Materi yang disampaikan dalam pelatihan berfokus pada aspek teknis dan ilmiah, khususnya bidang metalurgi. Salah satu topik utama adalah metalografi, yaitu teknik untuk membedakan hasil pengerjaan panas dan dingin pada baja. Selain itu, peserta juga mempelajari proses pembuatan baja profil untuk konstruksi, mulai dari bahan baku di alam, proses pembentukannya, hingga pemahaman mengenai spesifikasi, komposisi, dan standar kualitas.
Menurut Iwan Setiawan, Peneliti Ahli Madya BRIN, peningkatan kompetensi teknis petugas Bea Cukai memiliki manfaat strategis jangka panjang.
“Kemampuan teknis yang diperoleh petugas Bea Cukai melalui pelatihan ini akan sangat mendukung upaya pemerintah dalam memastikan bahwa produk yang masuk ke Indonesia sesuai dengan standar kualitas dan ramah lingkungan,” ungkapnya.

Melalui kegiatan ini, BRIN dan Bea Cukai menegaskan komitmen bersama untuk memperkuat pengawasan perdagangan internasional, mendukung industri nasional, serta melindungi lingkungan melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kepabeanan dan metalurgi.(*)
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 10 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu