Heboh, Air Kali Ciater Mendadak Jadi Merah
DLH Lakukan Penelusuran

SERPONG-Air kali di Ciater, Kecamatan Serpong, mendadak berubah menjadi warna merah seperti darah, Sabtu (4/10). Warga pun heboh dan bertanya-tanya sebab musababnya.
Biasanya aliran air kali di lokasi itu berwarna kecoklatan. Sejumlah warga pun mengabadikan perubahan air kali menjadi merah dan videonya tersebar di media sosial.
"Nih kali di Ciater tiba-tiba berubah jadi merah. Tadi setengah jam yang lalu masih normal-normal saja. Ada apa ini?" ucap perekam video.
Menanggapi fenomena itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Pengawasan Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Carsono menyatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim guna melakukan penelusuran. Penelusuran dilakukan ke hulu dulu sampai ke Tandon Ciater. Setelahnya, dilakukan penelusuran ke hilir.
“Kalau di Tandon Ciater nggak ada. Dari Tandon Ciater nggak ada asalnya (berubah menjadi merah) dari situ. Terus ditelusuri, turun, sampai ke pertigaan Kantor Kemenag (Kantor Wilayah Kementerian Agama Kota Tangsel)," kata Carsono, Minggu (5/10).
Dari hasil penelusuran tim, diduga kuat titik yang menjadi sumber warna merah pekat itu berasal di antara persimpangan kali di dekat Kantor Kemenag.
"Pas pertigaan Kantor Kemenag itu kan ada kompleks seberangnya. Jadi ada pertigaan yang naik ke Ciater atas. Nah itu mentoknya di jembatan itu, jembatan yang mau ke arah Ciater atas. Di situ berhenti, nggak ada sumbernya. Jadi ada kemungkinan yang dari arah atas. Kan dari arah atas Kemenag tuh ada yang rumah. Ada aliran-aliran saluran juga ke arah situ," paparnya.
Kendati demikian, hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab perubahan warna tersebut. "Nah pagi ini lagi telusuri lagi bersama kewilayahan. Belum ada tanda-tanda perubahan warna air. Nah justru, sampai hari ini kewilayahan pun nggak mendeteksi itu. Kita sudah gabung juga dengan teman-teman kewilayahan di Ciater itu," kata Carsono.
Jika dilihat dari warna merah yang pekat, Carsono menyebut ada dua kemungkinan. Pencemaran ini disebabkan oleh zat pewarna pakaian atau zat pewarna makanan.
Namun, mengingat di Tangsel tak ada industri pakaian, Carsono menduga kuat, warna merah pekat ini berasal dari pewarna makanan. "Nah itu makanya saya ragu kalau terkait dengan pewarna pakaian. Kemungkinan pewarna makanan ini. Karena kalau Tangsel terkenalnya kulineran wilayahnya," ungkapnya.
Meski begitu, Carsono menyatakan, DLH akan terus melakukan penelusuran guna mengetahui pasti sumber warna merah ini. "Jadi harus dipastikan dulu siapa pelakunya dan sumbernya apa itu, dipastikan dulu," imbuhnya.
Ia menegaskan, tak akan segan menjatuhi sanksi dan melakukan pemanggilan bagi oknum yang terbukti membuang limbah ke aliran sungai. "Pada prinsipnya apapun jenis usahanya, mereka tidak boleh mencemari saluran lingkungan," tegasnya.
Carsono juga mengimbau kepada masyarakat agar segera lapor jika melihat praktik pencemaran lingkungan di wilayahnya. "Lapor aja ke 112 atau ke Dinas Lingkungan Hidup. Sampaikan saja, sumber titiknya ada di mana. Nanti kita turunkan tim pengaduan. Kita sudah kerja sama dengan kewilayahan kok. Jadi bisa lapor ke RT/RW atau ke kelurahan," pungkasnya.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu