Rela Jalan Kaki Demi Nonton HUT TNI Di Monas

JAKARTA - Suara tawa kegembiraan anak-anak pecah di pelataran Monas. Bocah-bocah yang biasanya cuma melihat kendaraan tempur di layar handphone atau TV, namun kemarin mereka bisa melihat dari dekat dan menaiki langsung saat perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke 80.

 

Udara pagi Jakarta, Minggu (5/10/2025), terasa lebih hangat dari biasanya. Sebelum matahari muncul di balik gedung-gedung tinggi, Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, sudah dipenuhi tentara. 

 

Tentara dari semua Matra TNI, yaitu Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU), hadir melaksanakan perayaan HUT TNI. 

 

Dari arah Bundaran Hotel Indonesia (HI), arus manusia bergerak pelan menuju Lapangan Monas. Anak-anak kecil melangkah bersama orangtua mereka. Banyak pula pemuda-pemudi. 

 

Di antara keramaian itu, seorang ibu muda tergopoh-gopoh menuntun anak lelaki berusia sekitar lima tahun. Bocah itu menunjuk ke arah Monas yang semakin ramai. Menarik-narik tangan sang ibu, agar melangkah lebih cepat.

 

Menurut sang ibu, Rina Sulistyowati, mereka berjalan kaki ke arah Monas yang tak begitu jauh dari Bundaran HI, setelah memarkir motornya di dekat kawasan Car Free Day (CFD) ini. 

 

Mereka tidak naik bus Transjakarta untuk melanjutkan perjalanan ke Monas. Karena, Transjakarta arah Monas selalu penuh pada pagi itu. 

 

Di halte Bundaran Hotel Indonesia (HI), Rakyat Merdeka melihat antrean penumpang Transjakarta meluber. Bus yang datang silih berganti, sudah penuh penumpang. Akibatnya, penumpang di halte, tidak bisa masuk ke bus yang pada HUT TNI ke-80 ini, bertarif hanya Rp 80.

 

Menghadapi situasi itu, Rina memilih jalan kaki ke Monas. “Sekalian olahraga,” katanya, sambil menuntun anaknya, Arka Sanggabuana, melangkah di area CFD. 

 

CFD tetap berjalan normal di sekitar Bundaran HI. Meskipun di dekatnya, di Lapangan Monas ada acara HUT TNI. Para pesepeda dan pejalan kaki tetap menikmati kegiatan mingguan ini. Petugas berjaga di setiap simpang, memastikan CFD berjalan lancar dan aman. 

 

Sesampainya di pelataran Monas, pemandangan yang tersaji membuat banyak orang girang. Deretan kendaraan tempur TNI berbaris rapi, mulai dari tank, panser, hingga kendaraan amfibi. Ada pula drone yang terpasang di atas mobil-mobil jip militer. 

 

Anak-anak tampak sangat gembira dan ceria. Mereka menaiki tank, duduk di atas panser, sambil berfoto. Orangtua mereka mengabadikan momen itu dengan ponsel. Para prajurit yang berjaga, mengizinkan. 

 

Ini pengalaman pertama buat anak saya. Biasanya cuma lihat tank di HP. Sekarang, mereka bisa pegang langsung,” kata Hendra Kusuma (41), warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang datang bersama istri dan dua putrinya. 

 

Dari pengeras suara di Monas, lagu-lagu perjuangan bergema pada siang itu. Sebagian pengunjung memilih berteduh di bawah pepohonan, di sisi barat Lapangan Monas. Suara tawa anak-anak tetap terdengar di mana-mana. Mereka masih asyik berfoto dan berlarian di sekitar kendaraan tempur. 

 

Dari arah Bundaran HI dan arah lainnya, warga terus berdatangan. Ada pula yang mulai meninggalkan Lapangan Monas, setelah puas berfoto di sekitar kendaraan tempur TNI. “Capek, tapi senang,” kata Hendra sambil mengusap keringat di dahi salah satu putrinya. 

 

Setelah puas berfoto, Hendra sebetulnya ingin pulang karena sudah lelah. “Tapi, anak saya sampai sekarang masih belum mau pulang,” katanya, senyum.